Kepala Dinas Pertanian Agam Arief Restu sedang meninjau lahan pertanian yang terdampak banjir bandang, Selasa, 14 Mei 2024. Antara/HO-Dinas Pertanian Agam.
Kepala Dinas Pertanian Agam Arief Restu sedang meninjau lahan pertanian yang terdampak banjir bandang, Selasa, 14 Mei 2024. Antara/HO-Dinas Pertanian Agam.

240,65 Hektare Lahan Pertanian di Agam Rusak Diterjang Banjir

Antara • 14 Mei 2024 15:30
Lubuk Basung: Dinas Pertanian Kabupaten Agam, Sumatra Barat, mencatat sekitar 240,65 hektare lahan pertanian mengalami kerusakan dengan kerugian Rp4,86 miliar, akibat diterjang banjir bandang lahar gunung marapi, Sabtu, 11 Mei 2024.
 
Kepala Dinas Pertanian Agam, Arief Restu, mengatakan lahan pertanian yang rusak berupa padi, cabai, bawang daun, wartel, bawang merah dan lainnya.
 
"Kerugian dampak bencana itu sekitar Rp4,86 miliar karena 240,65 hektare lahan pertanian rusak, peternakan mati atau hilang berupa kambing 14 ekor, sapi tiga ekor, kerbau empat ekor dan ayam 120 ekor. Ini berdasarkan pendataan yang kita lakukan di sembilan kecamatan," kata Arief di Lubuk Basung, Selasa, 14 Mei 2024.
 
Baca: Jalan Nasional Padang-Bukittinggi Masih Terputus, Ini Rute Alternatifnya
 
Ia menyebutkan sembilan kecamatan yang terdampak yakni Kecamatan Ampek Angkek berupa padi seluas 50 hektare tersebar di lima nagari atau desa dengan kerugian Rp947,5 juta.
 
Bidang peternakan berupa kambing delapan ekor, kerbau empat ekor dan sapi tiga ekor dengan kerugian Rp190 juta.
 
Untuk Kecamatan Sungai Pua seluas 40 hektare berupa bawang daun, cabai, col bunga, wartel dan lainnya tersebar di Nagari Sungai Pua dengan kerugian Rp766,4 juta.
 
"Bidang peternakan berupa enam ekor kambing dengan kerugian Rp16,5 juta," jelasnya.
 
Ia menambahkan di Kecamatan Canduang berupa padi seluas 28,50 hektare tersebar di dua nagari dengan kerugian Rp746,12 juta. Sedangkan di Kecamatan Ampek Koto berupa padi seluas 5,35 hektare tersebar di tiga nagari dengan kerugian Rp101,38 juta.
 
Untuk hortikultura berupa cabai dan bawang merah seluas 0,85 hektare tersebar di dua nagari dengan kerugian Rp21,25 juta. Bidang peternakan berupa ayam sebanyak 120 ekor dengan kerugian Rp6 juta.
 
Sementara di Kecamatan Baso berupa padi 23 hektare tersebar di empat nagari dengan kerugian Rp629,3 juta.
 
Saluran irigasi rusak sepanjang empat meter dengan kerugian Rp7,2 juta dan pintu air yang rusak tiga meter dengan kerugian Rp3 juta.
 
Lalu Kecamatan Banuhampu berupa padi seluas 15,75 hektare tersebar di dua nagari dengan kerugian Rp428,71 juta.
 
Bidang holtikultura berupa cabai, bawang daun dan kubis seluas 4,75 hektare tersebar di dua nagari. Kerusakan saluran irigasi sepanjang 15 meter dengan kerugian Rp27 juta.
 
Kecamatan Malalak berupa padi seluas 0,50 hektare tersebar di Nagari Malalak Timur dengan kerugian Rp5,25 juta dan cabai seluas 0,20 hektare tersebar di Nagari Malalak Timur dengan kerugian Rp5 juta.
 
Kecamatan Tilatang Kamang berupa padi seluas 1,75 hektare tersebar di Nagari Kapau dengan kerugian Rp27 juta.
 
Selain itu Kecamatan Kamang Magek berupa padi seluas 70 hektare di Nagari Kamang Mudik dengan kerugian Rp27 juta. "Lahan pertanian dengan kondisi puso dampak dari banjir tersebut," ujarnya. 
 
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan