Pemerintah Provinsi Riau ajukan kembali penmabahan helikopter water bombing untuk memadamkan api akibat karhutla. ANTARA/HO-Humas BPBD Riau.
Pemerintah Provinsi Riau ajukan kembali penmabahan helikopter water bombing untuk memadamkan api akibat karhutla. ANTARA/HO-Humas BPBD Riau.

BPBD Riau Minta Tambahan Helikopter Bom Air ke Pusat

Antara • 17 Oktober 2023 20:29
Pekanbaru: Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau Edy Afrizal mengajukan penambahan helikopter water bombing ke pemerintah pusat untuk mendukung upaya pemadaman kebakaran hutan dan lahan atau karhutla di Riau dari udara.
 
"Sebab helikopter Sikorsky yang sebelumnya diperuntukkan kegiatan water bombing di Riau sudah ditarik ke Australia. Kini tinggal satu unit lagi helikopter jenis Super Puma yang masih bertahan untuk membantu pemadaman karhutla dari udara," kata Edy Afrizal di Pekanbaru, Selasa, 17 Oktober 2023.
 
Edy mengatakan helikopter water bombing Sikorsky sudah digeser ke Australia karena kontraknya juga sudah habis sehingga keberadaan satu helikopter water bombing di Riau untuk memadamkan karhutla yang masih terjadi di beberapa wilayah Riau tidak bisa maksimal.

Apalagi jika titik karhutla terjadi jauh dari akses darat,  seperti ujarnya karhutla saat ini yang terjadi di Kabupaten Indragiri Hulu berdekatan dengan kawasan taman nasional Bukit Tigapuluh.
 
Baca juga: Titik Panas Meningkat, Modifikasi Cuaca di Sumsel Diperpanjang hingga 24 Oktober

"Areal berbukit dan jauh dari akses darat, menyulitkan petugas tim darat melakukan pemadaman. Selain itu karhutla juga terjadi di Indragiri Hilir (Inhil), kemudian di Pelalawan. Namun karena hanya ada satu heli water bombing maka pemadaman melalui udara ini pun harus bekerja keras sebagai bentuk dukungan upaya pemadaman dari udara," ungkapnya.
 
Karena itu, ia mengharapkan pemerintah pusat dapat menambah minimal satu unit  helikopter water bombing lagi ke Riau.
 
Selain itu kata Edy, BPBD Riau juga sudah mengajukan kembali permohonan kepada pusat untuk kegiatan Tekhnologi Modifikasi Cuaca (TMC) atau hujan buatan tahap tujuh.
 
Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru, sejak sore Selasa, 17 Oktober 2023, pukul 16.00 WIB terpantau jumlah hotspot atau titik panas di Sumatera sebanyak 3.675 titik.
 
Terbanyak di Sumatra Selatan 2.919 titik, Lampung 384 titik, Jambi titik 163, Bangka Belitung 80 titik, Sumatera Barat 22 titik, Kepulauan Riau dan Bengkulu masing-masing 10 titik. Sedangkan Riau 87 titik. Yakni Kuantan Singingi empat titik, Pelalawan titik tujuh titik, Rokan Hilir satu titik, Indragiri Hilir tiga titik, Indragiri Hulu 72 titik. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan