Malang: Sejumlah relawan dan pemuda melakukan pengasapan atau fogging secara mandiri ke sejumlah titik di Desa Pringu, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur, yang warganya banyak terjangkit Demam Berdarah Dengue (DBD). Fogging ini dilakukan selama 19-24 April 2024.
Koordinator relawan, Sujatmiko, mengatakan, sebelum pelaksanaan fogging, para pemuda berkoordinasi terlebih dahulu dengan bidan desa dan mendapat sambutan positif. Selain itu, kegiatan ini juga dibagikan di beberapa WhatsApp Group yang terdiri dari para tokoh desa.
“Kami ada beberapa tim yang bergerak di lapangan, ada yang tiba duluan di lokasi untuk pemberitahuan ke rumah warga yang akan di-fogging untuk menutup makanan agar tidak berbahaya,” kata Sujatmiko, Kamis 25 April 2024.
Fogging dilakukan untuk merespons keluhan dari warga yang banyak khawatir jika tidak dilakukan fogging DBD semakin meluas. Relawan yang terlibat dari kegiatan ini merupakan Pemuda Masjid Nurul Huda Al Jailani, Pringu.
Para relawan ini pun melakukan iuran mandiri untuk membeli alat fogging portabel dan obat-obatnya. Sasaran fogging mandiri ini adalah rumah-rumah warga terdampak, sekolah-sekolah, musala dan fasilitas umum seperti pasar rakyat yang ada di Desa Pringu.
Sujatmiko mengaku dari hasil pendataan yang dilakukan oleh relawan pemuda Desa Pringu, ada lebih dari 10 lebih penderita DBD di kawasan tersebut. Penderita DBD itu terdata antara Maret-April 2024.
“Kami berharap ada tindak lanjut lebih dari pemerintah desa dengan memberikan bentuk-bentuk pencegahan lain seperti menggiatkan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk dan 3M Plus, menguras dan menyikat tempat penampungan air secara rutin, menutup rapat semua tempat penyimpanan air, memanfaatkan limbah barang bekas yang bernilai ekonomis atau daur ulang
secara massif di masyarakat,” tegas Sujatmiko.
Malang: Sejumlah relawan dan pemuda melakukan pengasapan atau
fogging secara mandiri ke sejumlah titik di Desa Pringu,
Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur, yang warganya banyak terjangkit Demam Berdarah Dengue (DBD).
Fogging ini dilakukan selama 19-24 April 2024.
Koordinator relawan, Sujatmiko, mengatakan, sebelum pelaksanaan
fogging, para pemuda berkoordinasi terlebih dahulu dengan bidan desa dan mendapat sambutan positif. Selain itu, kegiatan ini juga dibagikan di beberapa WhatsApp Group yang terdiri dari para tokoh desa.
“Kami ada beberapa tim yang bergerak di lapangan, ada yang tiba duluan di lokasi untuk pemberitahuan ke rumah warga yang akan di-
fogging untuk menutup makanan agar tidak berbahaya,” kata Sujatmiko, Kamis 25 April 2024.
Fogging dilakukan untuk merespons keluhan dari warga yang banyak khawatir jika tidak dilakukan
fogging DBD semakin meluas. Relawan yang terlibat dari kegiatan ini merupakan Pemuda Masjid Nurul Huda Al Jailani, Pringu.
Para relawan ini pun melakukan iuran mandiri untuk membeli alat
fogging portabel dan obat-obatnya. Sasaran
fogging mandiri ini adalah rumah-rumah warga terdampak, sekolah-sekolah, musala dan fasilitas umum seperti pasar rakyat yang ada di Desa Pringu.
Sujatmiko mengaku dari hasil pendataan yang dilakukan oleh relawan pemuda Desa Pringu, ada lebih dari 10 lebih penderita DBD di kawasan tersebut. Penderita DBD itu terdata antara Maret-April 2024.
“Kami berharap ada tindak lanjut lebih dari pemerintah desa dengan memberikan bentuk-bentuk pencegahan lain seperti menggiatkan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk dan 3M Plus, menguras dan menyikat
tempat penampungan air secara rutin, menutup rapat semua tempat penyimpanan air, memanfaatkan limbah barang bekas yang bernilai ekonomis atau daur ulang
secara massif di masyarakat,” tegas Sujatmiko.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)