Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman usai memberikan kuliah umum di Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia (PEPI), Tangerang.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman usai memberikan kuliah umum di Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia (PEPI), Tangerang.

Atasi Darurat Pangan, Mentan Bakal Bangun Klaster Pertanian

Hendrik Simorangkir • 12 Juni 2024 20:17
Tangerang: Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman bakal melibatkan 80 perguruan tinggi di Indonesia untuk membangun klaster pertanian modern. Hal tersebut sebagai langkah untuk mengatasi darurat pangan.
 
"Klaster pertanian modern ini maksudnya semua menggunakan teknologi tinggi mulai dari pola tanam, panen hingga kegiatan pertanian lainnya," ujarnya usai memberikan kuliah umum di Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia (PEPI), Tangerang, Rabu, 12 Juni 2024.
 
Selain itu, Andi menargetkan sebanyak 60 persen generasi Z maupun milenial agar mau turun bertani dengan menggunakan teknologi tinggi untuk mengatasi darurat pangan. Menurutnya, selain dapat memitigasi darurat pangan, anak muda pun bisa mendapat keuntungan dengan bertani dibandingkan menjadi pegawai.
 
Baca: Langkah Mentan Soal Prediksi Kenaikan Harga Beras pada Musim Kering

"Oleh sebab itu, Kementerian Pertanian melakukan program yang direncakan membawa 1.029 orang, untuk magang ke Merauke membangun cluster pertanian modern tersebut. Kata kuncinya generasi Z dan milenial mau turun (bertani) manakala menggunakan teknologi tinggi," jelasnya.

Andi bangga dengan mahasiswa PEPI Tangerang, karena mampu membuat alat tanam padi dengan menggunakan teknologi tinggi sesuai dengan Badan Standarisasi Instrumen Pertanian Mekanik Pertanian (BSIP Mektan). 
 
"Para mahasiswa PEPI dapat membuat alat tanam dalam dua minggu sudah jadi dan bisa operasi. Walau kami minta disempurnakan lagi dan nanti akan buat secara massal. Tapi saya bangga dengan hasil dari mereka," katanya.
 
Andi menambahkan, jika saat ini pihaknya tengah gencar menggunakan alat mesin pertanian terstandar untuk perluasan lahan, sebagai langkah peningkatan produksi dalam menghadapi dampak perubahan iklim.
 
"El Nino belum berakhir, kemarau sudah datang, sehingga solusinya adalah pompanisasi, solusi tercepat adalah pompa dan oplah. Realisasi pengadaan pompa air untuk sawah saat ini sekitar 70 persen, dan 30 persen masih dalam proses, akan kita selesaikan sebelum Agustus," ungkapnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan