Cirebon: Satreskrim Polresta Cirebon menyelidiki peristiwa pesta miras maut yang merenggut nyawa bocah SMP di Desa Cikalahang, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon.
Kasatreskrim Polresta Cirebon, Kompol Anton mengatakan, polisi sudah memeriksa sebanyak empat saksi, termasuk di antaranya adalah pelajar yang ikut dalam pesta miras tersebut dan juga penjual mirasnya.
Berdasarkan hasil pendalaman, jumlah pelajar yang terlibat dalam pesta miras maut tersebut berjumlah 9 orang. Antin menyebut, semua korban meminum miras oplosan.
"Semuanya minum, namun sepertinya ada dua orang yang tidak kuat," kata Anton, Selasa 12 Desember 2023.
Untuk mengetahui penyebab kematian dari salah satu korban pesta miras oplosan tersebut, polisi masih menunggu hasil dari autopsi korban.
Anton juga mengungkapkan, minuman keras yang diminum para pelajar tersebut, bukan miras pabrikan. Berdasarkan barang bukti, miras tersebut hanya menggunakan botol yang biasa digunakan untuk miras jenis ciu.
"Mirasnya bukan pabrikan. Tempatnya kaya botol biasa begitu," ujar Anton.
Ia menduga, penyebab kematian dari salah satu korban yang terlibat dalam pesta miras tersebut, dikarenakan adanya campuran suplemen. Hal tersebut membuat reaksi dan mengakibatkan korban meninggal dunia.
"Tapi hasil pastinya masih menunggu hasil otopsi," kata Anton.
Polisi juga kata Anton, masih meminta keterangan kepada penjual miras yang membuat satu korban meninggal dunia itu. Berdasarkan pengakuan dari penjual, dirinya baru menjual miras sejak dua bulan lalu.
Anton menegaskan, bahwa Polresta Cirebon secara rutin melakukan razia miras, terutama pada akhir pekan. Ia mengakui, bahwa hampir setiap wilayah di Kabupaten Cirebon, cukup banyak peredaran miras.
"Sehingga kita akan terus melakukan razia miras," kata Anton.
Cirebon: Satreskrim Polresta Cirebon menyelidiki peristiwa pesta miras maut yang merenggut nyawa bocah SMP di Desa Cikalahang, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon.
Kasatreskrim Polresta Cirebon, Kompol Anton mengatakan, polisi sudah memeriksa sebanyak empat saksi, termasuk di antaranya adalah pelajar yang ikut dalam pesta miras tersebut dan juga penjual mirasnya.
Berdasarkan hasil pendalaman, jumlah pelajar yang terlibat dalam pesta miras maut tersebut berjumlah 9 orang. Antin menyebut, semua korban meminum miras oplosan.
"Semuanya minum, namun sepertinya ada dua orang yang tidak kuat," kata Anton, Selasa 12 Desember 2023.
Untuk mengetahui penyebab kematian dari salah satu korban pesta miras oplosan tersebut, polisi masih menunggu hasil dari autopsi korban.
Anton juga mengungkapkan, minuman keras yang diminum para pelajar tersebut, bukan miras pabrikan. Berdasarkan barang bukti, miras tersebut hanya menggunakan botol yang biasa digunakan untuk miras jenis ciu.
"Mirasnya bukan pabrikan. Tempatnya kaya botol biasa begitu," ujar Anton.
Ia menduga, penyebab kematian dari salah satu korban yang terlibat dalam pesta miras tersebut, dikarenakan adanya campuran suplemen. Hal tersebut membuat reaksi dan mengakibatkan korban meninggal dunia.
"Tapi hasil pastinya masih menunggu hasil otopsi," kata Anton.
Polisi juga kata Anton, masih meminta keterangan kepada penjual miras yang membuat satu korban meninggal dunia itu. Berdasarkan pengakuan dari penjual, dirinya baru menjual miras sejak dua bulan lalu.
Anton menegaskan, bahwa Polresta Cirebon secara rutin melakukan razia miras, terutama pada akhir pekan. Ia mengakui, bahwa hampir setiap wilayah di Kabupaten Cirebon, cukup banyak peredaran miras.
"Sehingga kita akan terus melakukan razia miras," kata Anton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)