Ilustrasi Gunung Merapi. (Foto: ANTARA/Andreas FA)
Ilustrasi Gunung Merapi. (Foto: ANTARA/Andreas FA)

Kubah Lava Gunung Merapi Hampir 1 Juta Meter Kubik

Ahmad Mustaqim • 20 Maret 2021 10:20
Yogyakarta: Kubah lava Gunung merapi di dua titik, di tengah dan barat daya, terus bertumbuh. Bahkan, lava di bagian tengah teramati menyala saat malam hari.
 
Kepala Seksi Gunung Merapi Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Agus Budi Santoso, menjelaskan, hasil pengamatan kubah lava di bagian tengah menunjukkan posisi kubah lava berukuran panjang 260 meter, lebar 118 meter, dan tinggi 65 meter. BPPTKG memperkirakan volume kubah lava sekitar 950 ribu meter kubik.
 
"Estimasi volume (kubah lava di bagian tengah) 950 ribu meter kubik. Laju kecepatan pertumbuhannya 12.800 meter kubik per hari," ujar Agus, di Yogyakarta, Sabtu, 20 Maret 2021.

Agus mengungkapkan, kubah lava di tengah tersebut tampak menyala saat malam hari. Ia mengatakan, hal itu terjadi karena kubah lava masih aktif dan sangat panas.
 
"Panas sekali karena kubah lava aktif. Bila ada tekanan gas yang meruntuhkan kubah lava akan membuat terjadi guguran. Ke depan memungkinkan terjadi awan panas ke arah kali gendol atau tenggara," kata dia.
 
Baca juga: Wanita di Kolaka Utara Tewas Tersengat Listrik Perangkap Babi
 
Erupsi berupa guguran memang sudah terjadi sejak Januari 2021. Erupsi terjadi di bagian barat daya atau tempat bertumbuhnya kubah lava di atas lava 1997.
 
Agus mengatakan, hasil pengamatan terakhir BPPTKG tak berhasil melihat posisi kubah lava karena tertutup kabut. Ia memperkirakan volume kubah lava di barat daya sekitar 834 ribu meter kubik dengan laju pertumbuhan 6 ribu meter kubik per hari.
 
"Rata-rata (pertumbuhan kubah lava) sejak 4 Januari, 16 ribu meter kubik per hari. Ini masih kecil karena normalnya merapi 20 ribu meter kubik per hari," ujarnya.
 
Agus menambahkan, aktivitas guguran tidak meningkat signifikan meski masih dalam kategori tinggi. Dalam sepekan terakhir, yakni 12-18 Maret, terjadi tiga kali awan panas ke arah barat daya. Selain itu, terjadi 211 kali guguran lava dengan jarak luncur maksimal 1,2 kilometer.
 
"Sejak 7 Januari sudah terjadi 125 kali awan panas. Jumlah ini tidak terlalu besar karena biasanya sehariaan bisa ratusan kali awan panas," jelasnya.
 
Gunung Merapi saat ini masih berstatus siaga. Jarak aman aktivitas manusia masih di luar radius lima kilometer dari puncak. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan