Tangerang: Vihara Boen Hay Bio, Serpong, Tangerang Selatan, Banten, akan menerapkan protokol kesehatan (prokes) ketat, terhadap tamu yang hendak bersembahyang. Dalam pelaksanaan Imlek nanti, pengurus wihara juga membatasi tamu dalam satu keluarga, yang diizinkan masuk menjalankan ibadah.
"Kita sebelumnya tutup karena Pandemi, semua kegiatan ibadah melalui online," kata Tatang Pengurus Vihara Boen Hay Bio, Cilenggang, Kecamatan Serpong, Jumat, 5 Februari 2021.
Dia mengungkapkan, baru beberapa bulan belakangan wihara dibuka kembali. Pembukaan wihara dengan anjuran prokes dan pembatasan tamu dalam setiap persembahyangan.
Baca: Perajin Kue Keranjang di Solo Pilih Setop Produksi
"Kita batasi paling empat orang tamu dalam satu keluarga. Setelah sembahyang mereka langsung pulang, jadi enggak ada ngobrol-ngobrol di sini," jelasnya.
Tatang mengaku, pemerintah Kota Tangsel, juga telah menyampaikan imbauan pembatasan tamu di saat Imlek. Para tamu juga memahami kondisi saat ini.
"Semua ritual kita juga banyak tidak terlaksana sejak Pandemi. Ibadah yang bisa online, kita gelar online. Kalau imlek itu, biasanya ritual Cap Go Meh yang ramai. Karena Pandemi semua ritual tidak digelar," ucap warga asli dekat wihara tertua di Tangsel itu.
Terpantau, sejumlah imbauan menjalankan Prokes terpasang di sejumlah area wihara. Di depan gerbang sebelum masuk wihara, pengurus juga menyiapkan dua ember beserta sabun, untuk para tamu mencuci tangan.
Tangerang: Vihara Boen Hay Bio, Serpong, Tangerang Selatan, Banten, akan menerapkan protokol kesehatan (prokes) ketat, terhadap tamu yang hendak bersembahyang. Dalam pelaksanaan Imlek nanti, pengurus
wihara juga membatasi tamu dalam satu keluarga, yang diizinkan masuk menjalankan ibadah.
"Kita sebelumnya tutup karena Pandemi, semua kegiatan ibadah melalui online," kata Tatang Pengurus Vihara Boen Hay Bio, Cilenggang, Kecamatan Serpong, Jumat, 5 Februari 2021.
Dia mengungkapkan, baru beberapa bulan belakangan wihara dibuka kembali. Pembukaan wihara dengan anjuran prokes dan pembatasan tamu dalam setiap persembahyangan.
Baca: Perajin Kue Keranjang di Solo Pilih Setop Produksi
"Kita batasi paling empat orang tamu dalam satu keluarga. Setelah sembahyang mereka langsung pulang, jadi enggak ada ngobrol-ngobrol di sini," jelasnya.
Tatang mengaku, pemerintah Kota Tangsel, juga telah menyampaikan imbauan pembatasan tamu di saat Imlek. Para tamu juga memahami kondisi saat ini.
"Semua ritual kita juga banyak tidak terlaksana sejak Pandemi. Ibadah yang bisa online, kita gelar online. Kalau imlek itu, biasanya ritual Cap Go Meh yang ramai. Karena Pandemi semua ritual tidak digelar," ucap warga asli dekat wihara tertua di Tangsel itu.
Terpantau, sejumlah imbauan menjalankan Prokes terpasang di sejumlah area wihara. Di depan gerbang sebelum masuk wihara, pengurus juga menyiapkan dua ember beserta sabun, untuk para tamu mencuci tangan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)