Yogyakarta: Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) NasDem Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Subardi, mengutuk aksi terorisme yang terjadi pada akhir Maret dan awal April 2021. Ia menilai tindakan itu sudah merusak harga diri bangsa Indonesia.
"Aksi terorisme telah mencoreng kehormatan, citra bangsa atau nation branding, ideologi bangsa, keutuhan bangsa, serta masa depan bangsa," kata Subardi dalam keterangan tertulis, Minggu, 11 April 2021.
Baca: Khofifah Minta Rehabilitasi Masjid Jadi Prioritas
Bom bunuh diri terjadi di Makasaar pada 28 Maret 2021. Kemudian disusul lone wolf terorism di Mabes Polri Jakarta, 1 April 2021. Setelahnya Densus 88 Mabes Polri menangkap sejumlah orang di sejumlah daerah karena diduga berkaitan dengan aksi terorisme, termasuk di Yogyakarta.
Menurut Subardi keberadaan Pabcasila, UUD 1945, NKRI, hingga Bhinneka Tunggal Ika menjadi bagian penting dalam menjaga keutuhan bangsa. Ia menilai, masyarakat bisa menganbil nilai-nilai dari empat hal penting itu agar bisa hidup damai dengan sesama.
"Mereka (teroris) menggunakan teror untuk memorak-porandakan bangsa. Tujuannya untuk mengubah sistem dan ideologi bangsa menurut pemahaman mereka yang salah. Maka saya tegaskan, apapun bentuk terorisme itu adalah ancaman serius terhadap harga diri bangsa," kata anggota Komisi VI DPR ini.
Ia meyakini empat pilar kehidupan itu bisa menjadi sistem pertahanan dan keamanan. Meskipun ada kepolisian dan TNI yang ikut menjaga keamanan di sekitar kehidupan masyarakat. "Sikap saya selalu konsisten mendukung langkah tegas TNI-Polri melawan terorisme," ungkapnya.
Subardi menegaskan keamanan tetap menjadi tanggung jawab bersama. Ia mengajak masyarakat berperan aktif menjaga keutuhan dan keamanan bangsa Indonesia. "Empat pilar memiliki kemampuan dan daya jangkau untuk melindungi harga diri bangsa," ujarnya
Yogyakarta: Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) NasDem Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Subardi, mengutuk aksi
terorisme yang terjadi pada akhir Maret dan awal April 2021. Ia menilai tindakan itu sudah merusak harga diri bangsa Indonesia.
"Aksi terorisme telah mencoreng kehormatan, citra bangsa atau nation branding, ideologi bangsa, keutuhan bangsa, serta masa depan bangsa," kata Subardi dalam keterangan tertulis, Minggu, 11 April 2021.
Baca:
Khofifah Minta Rehabilitasi Masjid Jadi Prioritas
Bom bunuh diri terjadi di Makasaar pada 28 Maret 2021. Kemudian disusul lone wolf terorism di Mabes Polri Jakarta, 1 April 2021. Setelahnya Densus 88 Mabes Polri menangkap sejumlah orang di sejumlah daerah karena diduga berkaitan dengan aksi terorisme, termasuk di Yogyakarta.
Menurut Subardi keberadaan Pabcasila, UUD 1945, NKRI, hingga Bhinneka Tunggal Ika menjadi bagian penting dalam menjaga keutuhan bangsa. Ia menilai, masyarakat bisa menganbil nilai-nilai dari empat hal penting itu agar bisa hidup damai dengan sesama.
"Mereka (teroris) menggunakan teror untuk memorak-porandakan bangsa. Tujuannya untuk mengubah sistem dan ideologi bangsa menurut pemahaman mereka yang salah. Maka saya tegaskan, apapun bentuk terorisme itu adalah ancaman serius terhadap harga diri bangsa," kata anggota Komisi VI DPR ini.
Ia meyakini empat pilar kehidupan itu bisa menjadi sistem pertahanan dan keamanan. Meskipun ada kepolisian dan TNI yang ikut menjaga keamanan di sekitar kehidupan masyarakat. "Sikap saya selalu konsisten mendukung langkah tegas TNI-Polri melawan terorisme," ungkapnya.
Subardi menegaskan keamanan tetap menjadi tanggung jawab bersama. Ia mengajak masyarakat berperan aktif menjaga keutuhan dan keamanan bangsa Indonesia. "Empat pilar memiliki kemampuan dan daya jangkau untuk melindungi harga diri bangsa," ujarnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)