Cirebon: Wajah Dody Eko Wijayanto, salah satu sopir bus di Terminal Harjamukti, Kota Cirebon, Jawa Barat, tampak muram. Sejak pandemi covid-19 melanda, penumpang bus yang ia tunggu jumlahnya semakin turun. Kini ia pun semakin kalut manakala pemerintah melarang aktivitas mudik Lebaran 2021.
Saat ditemui, Dody bersama kondekturnya sedang beristirahat di bagasi bus. Bagasi yang biasanya penuh barang bawaan penumpang itu, terlihat kosong.
Padahal, Dody merupakan sopir bus EKA dengan rute jarak jauh, yaitu Bandung-Surabaya. Rute yang ia lalui, memang melintasi Cirebon sebagai lokasi transit.
"Dari Bandung mau ke Surabaya mas, cuma bawa enam penumpang," ujar Dody di Cirebon, Jumat, 16 April 2021.
Baca juga: Terminal Cirebon Larang Bus Masuk selama Masa Mudik Lebaran
Dody mengaku hingga saat ini belum menemukan cara mengembalikan animo penumpang untuk berkendara lagi dengan bus. Ia semakin dipusingkan dengan larangan mudik. Padahal, dia sempat membayangkan keuntungan berlipat untuk merayakan Lebaran.
"Tadinya saya berharap, mudik ini bisa menambal kekurangan penghasilan sekarang. Tapi pemerintah malah melarang mudik," ungkapnya.
Dody mengatakan sangat tidak setuju dengan peraturan tersebut. Karena sebagai sopir bus, ia cukup kesulitan mendapatkan penghasilan untuk keluarga.
Namun, ia juga tidak tahu harus kemana mengadu. Apalagi, perusahaannya juga sudah mengumumkan mulai 6 Mei tidak ada aktivitas armada.
Dody tidak mau menyalahkan perusahan, karena ia tahu, tempatnya bekerja hanya mengikuti aturan yang ditetapkan oleh pemerintah. Kalaupun nekat untuk tetap narik, ia juga tidak yakin perjalannya akan tetap mulus.
"Karena infonya, semua perbatasan provinsi sudah disekat oleh kepolisian," kata dia.
Kegelisahan Dody, juga dirasakan Tayudin. Sopir Bus Setia Negara jurusan Cirebon-Jakarta ini, cukup merasakan dampak dari adanya pandemi covid 19.
Jika biasanya ia bisa mengangkut penumpang hingga tempat duduk penuh, saat ini ia hanya bisa membawa sekitar 6-10 penumpang.
"Nyari penumpang segitu aja susah," terangnya.
Adanya larangan mudik, juga disesalkan oleh Tayudin. Apalagi dirinya memiliki keluarga yang harus dinafkahi. Jika nantinya selama 11 hari tidak bisa narik, ia mengaku bingung harus berganti profesi apa.
Ia berharap, pemerintah bisa mencabut larangan mudik yang sudah dikeluarkan. Karena menurutnya, hal tersebut cukup berdampak bagi yang memiliki profesi seperti dirinya.
"Kalau bisa dicabut lagi. Mudik jangan dilarang," imbuh dia.
Cirebon: Wajah Dody Eko Wijayanto, salah satu sopir bus di Terminal Harjamukti, Kota Cirebon, Jawa Barat, tampak muram. Sejak
pandemi covid-19 melanda, penumpang bus yang ia tunggu jumlahnya semakin turun. Kini ia pun semakin kalut manakala pemerintah melarang aktivitas mudik Lebaran 2021.
Saat ditemui, Dody bersama kondekturnya sedang beristirahat di bagasi bus. Bagasi yang biasanya penuh barang bawaan penumpang itu, terlihat kosong.
Padahal, Dody merupakan sopir bus EKA dengan rute jarak jauh, yaitu Bandung-Surabaya. Rute yang ia lalui, memang melintasi Cirebon sebagai lokasi transit.
"Dari Bandung mau ke Surabaya mas, cuma bawa enam penumpang," ujar Dody di Cirebon, Jumat, 16 April 2021.
Baca juga:
Terminal Cirebon Larang Bus Masuk selama Masa Mudik Lebaran
Dody mengaku hingga saat ini belum menemukan cara mengembalikan animo penumpang untuk berkendara lagi dengan bus. Ia semakin dipusingkan dengan larangan mudik. Padahal, dia sempat membayangkan keuntungan berlipat untuk merayakan Lebaran.
"Tadinya saya berharap, mudik ini bisa menambal kekurangan penghasilan sekarang. Tapi pemerintah malah melarang mudik," ungkapnya.
Dody mengatakan sangat tidak setuju dengan peraturan tersebut. Karena sebagai sopir bus, ia cukup kesulitan mendapatkan penghasilan untuk keluarga.
Namun, ia juga tidak tahu harus kemana mengadu. Apalagi, perusahaannya juga sudah mengumumkan mulai 6 Mei tidak ada aktivitas armada.
Dody tidak mau menyalahkan perusahan, karena ia tahu, tempatnya bekerja hanya mengikuti aturan yang ditetapkan oleh pemerintah. Kalaupun nekat untuk tetap narik, ia juga tidak yakin perjalannya akan tetap mulus.
"Karena infonya, semua perbatasan provinsi sudah disekat oleh kepolisian," kata dia.