Nasabah Asuransi Desak Kejagung Buka Rekening WanaArtha

Semarang: Puluhan nasabah asuransi WanaArtha Life melakukan aksi di kawasan Kota Lama Semarang, Jawa Tengah, mendesak Kejaksaan Agung membuka rekening asuransi WanaArtha. Koordinator aksi, Samsuga Sofyan, mengatakan WanaArtha kesulitan membayar polis nasabah karena perusahaan itu tersangkut kasus korupsi Jiwasraya.  "Manajemen tidak bisa apa-apa karena sudah disita sub rekening efek (SRE) WanaArtha," kata Sofyan, Selasa, 22 September 2020. Menurut Sofyan, Kejaksaan Agung sudah tujuh bulan menyita rekening WanaArtha. Padahal, kata dia, 75 persen dana yang disita tersebut milik dan hak nasabah WanaArtha. Baca juga: Tutup Kerugian Jiwasraya, Ini yang Harus Dilakukan Kejagung "Kami merasa dirugikan karena dana nasabah pemegang polis yang mereka titip ke WanaArtha tiba-tiba tidak bisa ditarik. Padahal sudah ada yang jatuh tempo. Kami protes," ujarnya. Sofyan mengatakan bila ada transaksi WanaArtha yang terkait kasus Jiwasraya, Kejagung seharusnya tidak sampai mengorbankan para nasabah pemegang polis. Kejagung cukup menyita sejumlah dana WanaArtha yang memang benar-benar berkaitan dengan transaksi keuangan ke Jiwasraya.     "Misal, Anda beli makanan di supermarket, kemudian makan makanan yang ada narkoba, terus anda kena? Yang kena kan harusnya manajemen yang jual di supermarket. Kalau korupsi terkait Jiwasraya Rp50 miliar, harusnya Rp50 miliar saja yang disita, bukan Rp1 triliun," jelas Sofyan. Sofyan menambahakn di Jateng dan Yogyakarta, sekitar 3.000 nasabah WanaArtha tidak bisa menarik dana polis mereka gara-gara kasus Jiwasraya. Aksi, ungkapnya, untuk memberitahu publik bahwa negara sudah mengabaikan rakyat yang hak-haknya seharusnya dibela. "Kami mendorong pada 5 Oktober 2020 dilepas sitaannya. Pada 24 September 2020, ada pembacaan tuntutan JPU. Harapannya JPU tidak menuliskan rekening WanaArtha sebagai barang bukti sita. Karena WanaArtha hanya saksi," terang Sofyan.