Banyuwangi: Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, menyiapkan anggaran Rp3 miliar untuk kebutuhan logistik dapur umum di Pondok Pesantren Darusalam, Blokagung. Dana tersebut disiapkan untuk masa karantina selama 14 hari, termasuk penyediaan makanan harian.
"Nanti ada pemilahan dapur. Kalau sebelumnya hanya Pemkab Banyuwangi dan Pemprov Jatim, mulai Kamis, 3 September 2020, 3.000 porsi (makanan) disiapkan TNI, 1.500 porsi dari Pemprov Jatim, dan 1.500 porsi dari Pemkab Banyuwangi," kata Plt Kepala Pelaksana BPBD Banyuwangi, Abdul Kadir, Selasa, 1 September 2020.
Menurut Kadir, anggaran tersebut bersumber dari APBD Banyuwangi. Pemprov Jatim dan TNI hanya mendukung tenaga dan peralatan agar penyiapan logistik dan konsumsi lebih cepat.
Baca juga: Sri Sultan Sebut Covid-19 Virus 'Murah'
Lebih lanjut, kata Kadir, dalam sehari disiapkan 18.000 porsi makanan untuk sarapan, makan siang, dan malam. Makanan yang disajikan pun tidak sembarangan, harus nasi kotak bergizi dan bernutrisi.
"Menunya sesuai yang disarankan oleh Kementerian Kesehatan. Di setiap penyajian harus ada nasi, lauk, sayur, dan buah. Juga diberi air mineral kemasan," kata dia.
Dapur umum sebelumnya telah didirikan di tanah lapang tidak jauh dari pondok dan didesain menjadi pusat dapur umum. Di sana terdapat 180 petugas gabungan, yakni 30 orang bantuan tenaga dari Tagana Pemprov Jatim, dan 150 orang dari TNI.
Banyuwangi: Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, menyiapkan anggaran Rp3 miliar untuk kebutuhan logistik dapur umum di Pondok Pesantren Darusalam, Blokagung. Dana tersebut disiapkan untuk masa karantina selama 14 hari, termasuk penyediaan makanan harian.
"Nanti ada pemilahan dapur. Kalau sebelumnya hanya Pemkab Banyuwangi dan Pemprov Jatim, mulai Kamis, 3 September 2020, 3.000 porsi (makanan) disiapkan TNI, 1.500 porsi dari Pemprov Jatim, dan 1.500 porsi dari Pemkab Banyuwangi," kata Plt Kepala Pelaksana BPBD Banyuwangi, Abdul Kadir, Selasa, 1 September 2020.
Menurut Kadir, anggaran tersebut bersumber dari APBD Banyuwangi. Pemprov Jatim dan TNI hanya mendukung tenaga dan peralatan agar penyiapan logistik dan konsumsi lebih cepat.
Baca juga:
Sri Sultan Sebut Covid-19 Virus 'Murah'