Lumajang: Relokasi korban erupsi Gunung Semeru akan dimulai Jumat 17 Desember 2021. Sebanyak 987 kepala keluarga akan ditempatkan di hunian baru yang lebih aman secara bertahap.
"Ada dua tempat yang disiapkan yakni di Oro-Oro Ombo, kemudian di (kecamatan) Candipuro di Sumbermujur," kata Komandan Posko Tanggap Darurat Awan Panas dan Guguran Gunung Semeru Kolonel Inf Irwan Subekti, Kamis 16 Desember 2021.
Irwan meminta masyarakat yang ingin memberikan bantuan kepada korban erupsi Gunung Semeru, mendonasikan bantuannya dalam bentuk uang atau bahan bangunan yang digunakan merelokasi warga.
"Kita harapkan masyarakat yang mau menyumbang, diarahkan bahan bangunan atau dana yang nantinya diarahkan, untuk membangun membantu membuat hunian sementara," katanya.
Baca: Khofifah Pastikan Huntara dan Huntap Korban Semeru Segera Dibangun
Sementara itu Bupati Lumajang Thoriqul Haq menuturkan, relokasi ditargetkan selesai dua atau tiga minggu ke depan. Pihaknya optimis target itu tercapai mengingat ada banyak elemen yang mendukungnya.
"Saya mendengar banyak relawan yang ingin membantu, dari lembaga, komunitas, ormas hingga lembaga zakat yang ingin ikut membantu membangun hunian sementara untuk masyarakat," ucap Cak Thoriq, sapaan akrabnya kepada awak media.
"Tapi tadi saya katakan, standarnya sudah kita tentukan, berapa luasannya, materialnya apa saja, yang bangun monggo siapa saja," ujarnya.
Thoriq menambahkan, total akumulasi bantuan yang terkumpul bagi korban erupsi Gunung Semeru mencapai Rp15 miliar. Uang tersebut berasal dari bantuan masyarakat dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).
"Bantuan Rp 15 miliar itu akumulatif dari yang kita himpun dari Baznas Lumajang dan ditambahi oleh Baznas pusat. Jadi bukan Rp10 miliar ditambah Rp15 miliar tidak, totalnya Rp15 miliar itu akumulatif," tuturnya.
Bantuan ini sengaja dikumpulkan dan tidak dipakai sepeserpun untuk kebutuhan logistik permakanan. Hal ini karena dana bantuan ini akan digunakan dalam pembangunan huntara korban erupsi Semeru.
"Kami komitmen yang dari masyarakat ini masih utuh, tidak kami buat operasional, tidak kami buat untuk kebencanaan darurat terkait makanan tidak. Kami akan buat untuk tahapan relokasi. Kami akan memprioritaskan dulu membangun hunian sementara," katanya.
Lumajang: Relokasi korban erupsi
Gunung Semeru akan dimulai Jumat 17 Desember 2021. Sebanyak 987 kepala keluarga akan ditempatkan di hunian baru yang lebih aman secara bertahap.
"Ada dua tempat yang disiapkan yakni di Oro-Oro Ombo, kemudian di (kecamatan) Candipuro di Sumbermujur," kata Komandan Posko Tanggap Darurat Awan Panas dan Guguran Gunung Semeru Kolonel Inf Irwan Subekti, Kamis 16 Desember 2021.
Irwan meminta masyarakat yang ingin memberikan bantuan kepada korban erupsi Gunung Semeru, mendonasikan bantuannya dalam bentuk uang atau bahan bangunan yang digunakan merelokasi warga.
"Kita harapkan masyarakat yang mau menyumbang, diarahkan bahan bangunan atau dana yang nantinya diarahkan, untuk membangun membantu membuat hunian sementara," katanya.
Baca: Khofifah Pastikan Huntara dan Huntap Korban Semeru Segera Dibangun
Sementara itu Bupati Lumajang Thoriqul Haq menuturkan, relokasi ditargetkan selesai dua atau tiga minggu ke depan. Pihaknya optimis target itu tercapai mengingat ada banyak elemen yang mendukungnya.
"Saya mendengar banyak relawan yang ingin membantu, dari lembaga, komunitas, ormas hingga lembaga zakat yang ingin ikut membantu membangun hunian sementara untuk masyarakat," ucap Cak Thoriq, sapaan akrabnya kepada awak media.
"Tapi tadi saya katakan, standarnya sudah kita tentukan, berapa luasannya, materialnya apa saja, yang bangun monggo siapa saja," ujarnya.
Thoriq menambahkan, total akumulasi bantuan yang terkumpul bagi korban erupsi Gunung Semeru mencapai Rp15 miliar. Uang tersebut berasal dari bantuan masyarakat dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).
"Bantuan Rp 15 miliar itu akumulatif dari yang kita himpun dari Baznas Lumajang dan ditambahi oleh Baznas pusat. Jadi bukan Rp10 miliar ditambah Rp15 miliar tidak, totalnya Rp15 miliar itu akumulatif," tuturnya.
Bantuan ini sengaja dikumpulkan dan tidak dipakai sepeserpun untuk kebutuhan logistik permakanan. Hal ini karena dana bantuan ini akan digunakan dalam pembangunan huntara korban erupsi Semeru.
"Kami komitmen yang dari masyarakat ini masih utuh, tidak kami buat operasional, tidak kami buat untuk kebencanaan darurat terkait makanan tidak. Kami akan buat untuk tahapan relokasi. Kami akan memprioritaskan dulu membangun hunian sementara," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)