Surabaya: Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, memastikan hunian sementara (huntara), dan hunian tetap (huntap) korban Gunung Semeru segera dibangun di area Perhutani seluas 90,98 hektare. Kepastian itu sesuai surat keputusan (SK) dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK).
"Allhamdulillah, bahwa surat keputusan (SK) dari menteri KLHK sudah diterbitkan Rabu kemarin malam, 15 Desember 2021. Dalam SK tersebut, telah disiapkan lahan 90,98 hektare di dua titik di Candipuro dan Pronojiwo," kata Khofifah di Surabaya, Kamis, 16 Desember 2021.
Baca: 31 Rumah di Jember Rusak Digucang Gempa
Khofifah menyatakan para pengungsi Awan Panas dan Guguran (APG) Gunung Semeru, untuk relokasi kampung terdampak dan hunian sementara akan segera dibangun. Namun Khofifah tidak menyebut kapan akan dibangun hunian tetap bagi warga terdampak Semeru.
"Selalu yang para pengungsi dampak APG sampaikan adalah kepastian hunian mereka. Untuk di Candipuro dan Pronojiwo, pembangunan format huntap sudah bisa dilakukan, land clearing bisa segera dilakukan selesai turunnya SK dari menteri KLHK," jelasnya.
Khofifah mengatakan proses pembangunan huntara bisa dimulai secepatnya. Karena alat-alat berat sudah berada di lokasi area hunian sementara.
"Seluruh alat berat bisa bekerja karena titik koordinatnya sudah ada, baik di Candipuro maupun Pronojiwo. Setelah land clearing selesai maka bisa segera ditindaklanjuti, membangun huntara dulu baru huntap," ungkapnya.
Khofifah berharap agar kepastian adanya hunian ini dapat memberikan ketenangan bagi para pengungsi dan memberikan kembali semangat untuk dapat segera pulih sosial ekonominya.
"Semoga ini bisa memberikan ketenangan bagi pengungsi karena mereka punya kejelasan soal dimana hunian tetap akan dibangun untuk mereka. Untuk saudara-saudara yang tengah mengungsi agar tetap tenang dan jangan panik. Huntara Insya Allah segera dibangun setelah itu huntapnya," ujarnya.
Surabaya: Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, memastikan hunian sementara (huntara), dan hunian tetap (huntap) korban
Gunung Semeru segera dibangun di area Perhutani seluas 90,98 hektare. Kepastian itu sesuai surat keputusan (SK) dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK).
"Allhamdulillah, bahwa surat keputusan (SK) dari menteri KLHK sudah diterbitkan Rabu kemarin malam, 15 Desember 2021. Dalam SK tersebut, telah disiapkan lahan 90,98 hektare di dua titik di Candipuro dan Pronojiwo," kata Khofifah di Surabaya, Kamis, 16 Desember 2021.
Baca:
31 Rumah di Jember Rusak Digucang Gempa
Khofifah menyatakan para pengungsi Awan Panas dan Guguran (APG) Gunung Semeru, untuk relokasi kampung terdampak dan hunian sementara akan segera dibangun. Namun Khofifah tidak menyebut kapan akan dibangun hunian tetap bagi warga terdampak Semeru.
"Selalu yang para pengungsi dampak APG sampaikan adalah kepastian hunian mereka. Untuk di Candipuro dan Pronojiwo, pembangunan format huntap sudah bisa dilakukan, land clearing bisa segera dilakukan selesai turunnya SK dari menteri KLHK," jelasnya.
Khofifah mengatakan proses pembangunan huntara bisa dimulai secepatnya. Karena alat-alat berat sudah berada di lokasi area hunian sementara.
"Seluruh alat berat bisa bekerja karena titik koordinatnya sudah ada, baik di Candipuro maupun Pronojiwo. Setelah land clearing selesai maka bisa segera ditindaklanjuti, membangun huntara dulu baru huntap," ungkapnya.
Khofifah berharap agar kepastian adanya hunian ini dapat memberikan ketenangan bagi para pengungsi dan memberikan kembali semangat untuk dapat segera pulih sosial ekonominya.
"Semoga ini bisa memberikan ketenangan bagi pengungsi karena mereka punya kejelasan soal dimana hunian tetap akan dibangun untuk mereka. Untuk saudara-saudara yang tengah mengungsi agar tetap tenang dan jangan panik. Huntara Insya Allah segera dibangun setelah itu huntapnya," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)