Lokasi tambang pasir di Dusun Sumbersari, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, yang hancur akibat diterjang lahar erupsi Gunung Semeru, pada Sabtu 4 Desember 2021 lalu.
Lokasi tambang pasir di Dusun Sumbersari, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, yang hancur akibat diterjang lahar erupsi Gunung Semeru, pada Sabtu 4 Desember 2021 lalu.

Sopir Truk Penambang Pasir Hilang Ditelan Lahar Semeru

Daviq Umar Al Faruq • 10 Desember 2021 11:35
Lumajang: Seorang penambang pasir, Wibowo Agus Susanto, memandangi lokasi tambang pasir di Dusun Sumbersari, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, dengan wajah penuh harap, Jumat, 10 Desember 2021.
 
Warga Dusun Gumuk Mas itu memandangi area tempat ia mencari nafkah yang hancur akibat diterjang lahar erupsi Gunung Semeru, pada Sabtu, 4 Desember 2021.
 
Sembari melihat ke arah bekas lahar, ia berharap, rekan kerjanya yang hilang saat bencana terjadi, Heri Widianto, segera dapat ditemukan.

"Yang menjadi korban yang belum ditemukan masih ada lagi, satu orang. Dia asli dari Kepanjen, Malang. Kerjanya sebagai supir truk," kata Wibowo kepada Medcom.id.
 
Wibowo menceritakan, sebelum erupsi Gunung Semeru terjadi, ia bersama delapan orang lainnya, termasuk Heri, tengah menambang pasir. Saat melihat tanda-tanda erupsi, para penambang pasir pun langsung berlarian menyelamatkan diri.
 
Baca juga: Jalur Menuju Area Tambang di Supiturang Diblokade
 
"Saat kejadian itu masih menaikkan pasir. Ada 9 orang termasuk supirnya. Lalu yang 8 orang itu sempat lari. Tapi (Heri) diajak lari itu macam dia berat sama mobilnya itu," ungkapnya.
 
Saat itu, lokasi tambang pasir diterjang lahar, awan panas hingga abu vulkanis. Beruntung, delapan orang termasuk Wibowo berhasil selamat.
 
"Kemarin itu banjir lava dan awan panas. Kita 3 menit di awan panas itu bisa meninggal. Sesak napas kan akhirnya meninggal," ujarnya.
 
Wibowo berharap teman kerjanya dapat segera ditemukan. Ia pun berharap lokasi tambang dapat segera pulih lantaran hanya itu sumber penghasilannya.
 
"Perkiraan dalam 2-3 bulan, kalau bisa secepatnya. Kita kerjanya cuma itu, kerjanya cuma material itu," imbuhnya.
 
Di lokasi tersebut ada tiga titik tambang pasir, yaitu Busareh, Label, dan Herman. Dalam sehari, kurang lebih ada 200-300 truk yang datang ke tiga titik tambang tersebut.
 
"Yang paling besar yang atas dam ini, Label. Tapi yang banyak korban itu yang tambang yang bawah ini, Busareh. Dan yang paling atas Herman," urainya

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan