Yogyakarta: Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil Kemenag) DIY Masmin Afif mengungkapkan pihaknya akan melakukan pemantauan hilal untuk menentukan 1 Ramadan pada 1 April 2022.
Pemantauan hilal di DIY dipusatkan di Pos Observasi Bulan di Bukit Belabelu, Kabupaten Bantul.
"Di sana, kita punya gedung observasi dan ada alatnya juga (untuk observasi melihat hilal," kata dia, Rabu, 29 Maret 2022.
Dalam pemantauan itu, pihaknya melibatkan badan hisab rukyah daerah dan Kanwil Kementerian Agama. Nanti, petugas yang merukyah pun akan disumpah terkait hasil rukyah yang dilakukan.
Ia menyatakan, hasil tersebut kemudian akan dilaporkan ke Kemanag RI, yang pada hari yang sama menggelar sidang Isbat untuk menentukan 1 Ramadan secara nasional.
Baca juga: Masjid di Sisi Jalan Diimbau Tetap Terapkan Jarak Saf Salat
Masmin juga menyampaikan, kemungkinan ada perbedaan penetapan 1 Ramadhan pada tahun ini. Namun, ia mengatakan, perbedaan tersebut tidak menjadi masalah.
"Insyaallah, kita kan biasa dengan perbedaan itu (awal Ramadan). Masyarakat Jogja pun sudah familiar dengan perbedaan itu," papar dia.
Masmin pun mengajak masyarakat menyambut Ramadan dengan hati yang gembira untuk mengisi dengan amal ibadah pada Ramadan. Ibadah-ibadah di bulan puasa yang dilakukan secara berjemaah dilakukan dengan protokol kesehatan.
"Kita juga harus jaga kerukunan. Meskipun ada perbedaan, masyarakat dapat dewasa menghargai perbedaan yang ada," tutup dia.
Yogyakarta: Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil Kemenag) DIY Masmin Afif mengungkapkan pihaknya akan melakukan
pemantauan hilal untuk menentukan 1 Ramadan pada 1 April 2022.
Pemantauan hilal di DIY dipusatkan di Pos Observasi Bulan di Bukit Belabelu, Kabupaten Bantul.
"Di sana, kita punya gedung observasi dan ada alatnya juga (untuk observasi melihat hilal," kata dia, Rabu, 29 Maret 2022.
Dalam pemantauan itu, pihaknya melibatkan badan hisab rukyah daerah dan Kanwil Kementerian Agama. Nanti, petugas yang merukyah pun akan disumpah terkait hasil rukyah yang dilakukan.
Ia menyatakan, hasil tersebut kemudian akan dilaporkan ke Kemanag RI, yang pada hari yang sama menggelar sidang Isbat untuk menentukan 1 Ramadan secara nasional.
Baca juga:
Masjid di Sisi Jalan Diimbau Tetap Terapkan Jarak Saf Salat
Masmin juga menyampaikan, kemungkinan ada perbedaan penetapan 1 Ramadhan pada tahun ini. Namun, ia mengatakan, perbedaan tersebut tidak menjadi masalah.
"Insyaallah, kita kan biasa dengan perbedaan itu (awal Ramadan). Masyarakat Jogja pun sudah familiar dengan perbedaan itu," papar dia.
Masmin pun mengajak masyarakat menyambut Ramadan dengan hati yang gembira untuk mengisi dengan amal ibadah pada Ramadan. Ibadah-ibadah di bulan puasa yang dilakukan secara berjemaah dilakukan dengan protokol kesehatan.
"Kita juga harus jaga kerukunan. Meskipun ada perbedaan, masyarakat dapat dewasa menghargai perbedaan yang ada," tutup dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)