Manggarai Barat: Masyarakat Pulau Komodo di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur berunjuk rasa menolak rencana penutupan Taman Nasional (TN) Komodo, Rabu, 17 Juli 2019. Mereka berdemo ke DPRD Manggarai Barat sembari berorasi dan membawa sapanduk bertuliskan penolakan.
Ketua koordinator aksi Ikshan mengatakan warga asli Kampung Komodo menyatakan menolak rencana penutupan Pulau Komodo dengan dalil konservasi. Warga juga menolak pemindahan penduduk keluar dari pulau seperti yang di wacanakan gubernur NTT.
"Kami menolak penutupan Pulau Komodo dengan dalil konservasi. Warga Desa Komodo juga menolak untuk dipindahkan," kata Ikshan, Rabu, 17 Juli 2019.
Baca: TN Komodo, Kontroversi Penutupan hingga Kenaikan Tarif Masuk
Menurut Ikhsan, warga sudah lama mendukung usaha konservasi dan pembangunan pariwisata. Warga juga disebut telah merelakan tanahnya untuk dijadikan sebagai bagian dari Taman Nasional Komodo.
"Penutupan Pulau Komodo akan menghilangkan mata pencarian warga," ucap Muhamad warga peserta demo.
Baca: Jokowi Ingin Pulau Komodo Lebih Eksklusif
Ribuan warga Pulau Komodo long march mulai dari Labuan Bajo dengan berjalan kaki sejauh delapan Km ke kantor DPRD Manggarai Barat. Para pendemo mayoritas asal desa Komodo itu menentang dan menolak keras kebijakan gubernur NTT Victor Bungitilu Laiskodat untuk menutup pulau komodo dari aktivitas kunjungan di tahun 2020.
Di sepanjang ruas jalan tua muda besar kecil menyerukan yel yel menolak penutupan Pulau Komodo. Tulisan spanduk dan baliho menolak penutupan Pulau Komodo sebagian ditempelkan di kendaraan,separuh dari para demonstran mengenakan baju kaos berwarna hitam bertuliskan "menolak penutupan pulau komodo".
Manggarai Barat: Masyarakat Pulau Komodo di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur berunjuk rasa menolak rencana penutupan Taman Nasional (TN) Komodo, Rabu, 17 Juli 2019. Mereka berdemo ke DPRD Manggarai Barat sembari berorasi dan membawa sapanduk bertuliskan penolakan.
Ketua koordinator aksi Ikshan mengatakan warga asli Kampung Komodo menyatakan menolak rencana penutupan Pulau Komodo dengan dalil konservasi. Warga juga menolak pemindahan penduduk keluar dari pulau seperti yang di wacanakan gubernur NTT.
"Kami menolak penutupan Pulau Komodo dengan dalil konservasi. Warga Desa Komodo juga menolak untuk dipindahkan," kata Ikshan, Rabu, 17 Juli 2019.
Baca: TN Komodo, Kontroversi Penutupan hingga Kenaikan Tarif Masuk
Menurut Ikhsan, warga sudah lama mendukung usaha konservasi dan pembangunan pariwisata. Warga juga disebut telah merelakan tanahnya untuk dijadikan sebagai bagian dari Taman Nasional Komodo.
"Penutupan Pulau Komodo akan menghilangkan mata pencarian warga," ucap Muhamad warga peserta demo.
Baca: Jokowi Ingin Pulau Komodo Lebih Eksklusif
Ribuan warga Pulau Komodo long march mulai dari Labuan Bajo dengan berjalan kaki sejauh delapan Km ke kantor DPRD Manggarai Barat. Para pendemo mayoritas asal desa Komodo itu menentang dan menolak keras kebijakan gubernur NTT Victor Bungitilu Laiskodat untuk menutup pulau komodo dari aktivitas kunjungan di tahun 2020.
Di sepanjang ruas jalan tua muda besar kecil menyerukan yel yel menolak penutupan Pulau Komodo. Tulisan spanduk dan baliho menolak penutupan Pulau Komodo sebagian ditempelkan di kendaraan,separuh dari para demonstran mengenakan baju kaos berwarna hitam bertuliskan "menolak penutupan pulau komodo".
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)
