Makassar: Warga di Pasar Sentral Kota Makassar, Sulawesi Selatan, digegerkan dengan penemuan bayi dalam kondisi terbakar. Hingga saat pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan terkait hal itu.
KBO Reskrim Polres Pelabuhan Makassar, Iptu Tumijan, mengatakan mayat bayi malang itu pertama kali ditemukan warga pada siang tadi. Kemudian melaporkan hal itu ke pihak kepolisian.
"Awalnya anak-anak yang sedang mengorek sampah dan menemukan jasad bayi. Makanya ribut dan melapor ke kepolisian setempat," kata Tujiman, di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu, 14 September 2022.
Polisi yang mendapat informasi pun langsung menuju ke lokasi untuk memastikan kejadian. Informasi yang diterima mayat bayi itu ditemukan di antara tumpukan sampah yang sudah terbakar.
Baca: Polisi Tutup Kasus Penyelidikan Kematian Bayi Saat Persalinan Di Jombang
"Diduga hasil aborsi sehingga bayi itu dibuang," ujarnya.
Ia memperkirakan, mayat bayi itu merupakan hasil hubungan gelap sehingga kedua orang tua nya malu dan membuang bayi itu di tempat sampah. Pihaknya pun saat ini polisi masih melakukan penyelidikan guna mencari pelaku yang membuang dan membakar bayi tersebut
"Kondisi luka bakar sekitar 60 persen di badan sebagian," jelasnya.
Hingga saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait kedua orangtua yang membuang mayat bayi tersebut. "Kami sementara menyelidiki siapa pelakunya," ungkapnya.
Berita terkiat bayi dibakar di Makassar menjadi berita paling banyak dibaca di kanal Daerah Medcom.id. Berita lain yang juga menarik pembaca terkait hasil tes DNA mayat terbakar di Semarang.
Polisi memastikan hasil pemeriksaan DNA jasad yang ditemukan terbakar di kawasan Marina, Kota Semarang, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu identik dengan sosok Iwan Budi Paulus, PNS pemerintah kota setempat yang dilaporkan hilang beberapa waktu lalu.
Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Iqbal Alqudusy mengatakan kerangka jasad yang ditemukan di kawasan Marina tersebut telah dicocokkan dengan sampel yang diambil dari kedua anak Iwan Budi lewat pemeriksaan di Pusat Laboratorium Forensik Polri.
"Hasilnya identik, sehingga 100 persen jasad tersebut merupakan saudara Iwan Budi," ungkapnya, Rabu, 14 September 2022.
Sampel DNA yang diperiksa meliputi tulang yang diambil dari jasad yang terbakar dicocokkan dengan sampel darah kedua anak Iwan Budi. Adapun terkait dengan penyebab kematiannya, kata dia, masih harus menunggu penyelidikan lebih lanjut.
Baca: Potongan Tulang Tangan Jasad Terbakar di Semarang Ditemukan
Sebelumnya sesosok jasad ditemukan terbakar bersama sebuah sepeda motor di kawasan Pantai Marina, Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis, 8 September 2022.
Bersama dengan jasad dan sepeda motor yang merupakan kendaraan dinas milik Iwan Budi tersebut ditemukan pula komputer jinjing, papan nama identitas, serta telepon seluler yang diduga milik Iwan Budi Paulus.
Iwan Budi dilaporkan menghilang sehari sebelum diperiksa sebagai saksi di Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Jateng terkait dugaan korupsi pengalihan aset.
Dalam olah TKP lanjutan, polisi telah menemukan tulang tangan kiri yang ditemukan tidak jauh dari titik pembakaran jasad Iwan Budi.
Berita lain yang juga banyak dibaca terkait warga Badui rentan terkena penyakit.
Banten: Sebanyak enam orang warga Badui di Lebak, Banten, dilaporkan meninggal dunia. Keenamnya meninggal dengan gejala yang sama yakni batuk dan demam tinggi.
Keenam orang warga Badui tersebut terdiri empat orang balita dan dua remaja berusia sekitar lima belas tahun. Mereka berasal dari 4 Kampung yang berbeda. Sebanyak 3 orang warga Kampung Cikeusik, 1 orang warga Batubeulah, 1 orang warga Pamoean, dan 1 orang warga Cisadabe.
Dari hasil pemeriksaan sampel darah yang dilakukan oleh tim Medis Sahabat Relawan, dua warga yang meninggal diduga karena TBC, sementara lainnya menunjukkan terkena infeksi saluran pernapasan akut.
Menanggapi kejadian tersebut, Kepala Bidang Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinkes Lebak, Firman Rahmatullah, telah menyisir dan mengumpulkan beberapa data dari keluarga terdekat dari warga yang meninggal tersebut.
"Dari hasil penyisiran dan data-data yang terkumpul dari orang tua atau keluarga terdekat, warga yang meninggal sebelumnya mengalami gejala seperti batuk, pilek, dan diare," beber Firman, Rabu, 14 September 2022.
Namun, Ia mengaku tak ingin terburu-buru menyimpulkan penyebab kematian tersebut dan keputusan nanti akan diumumkan oleh Kementerian Kesehatan RI.
Baca: 8 Warga Baduy Diduga Meninggal Akibat TBC Sebulan Terakhir
"Semua masih dalam proses. Kami masih menunggu hasil pemeriksaan penunjang, salah satunya sampel yang sempat diambil para relawan," lanjutnya.
Dalam kesempatan tersebut, Firman membeberkan sejumlah faktor yang menyebabkan warga Badui cukup rawan terjangkit penyakit saluran pernapasan atau TBC.
Menurutnya, jarak antar-hunian di Badui sangat padat namun masing-masing rumah tidak memiliki sirkulasi udara yang baik. Kondisi itu membuat udara di dalam ruangan menjadi tidak sehat.
Baca selengkapnya di sini
Makassar: Warga di Pasar Sentral Kota
Makassar, Sulawesi Selatan, digegerkan dengan
penemuan bayi dalam kondisi terbakar. Hingga saat pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan terkait hal itu.
KBO Reskrim Polres Pelabuhan Makassar, Iptu Tumijan, mengatakan
mayat bayi malang itu pertama kali ditemukan warga pada siang tadi. Kemudian melaporkan hal itu ke pihak kepolisian.
"Awalnya anak-anak yang sedang mengorek sampah dan menemukan jasad bayi. Makanya ribut dan melapor ke kepolisian setempat," kata Tujiman, di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu, 14 September 2022.
Polisi yang mendapat informasi pun langsung menuju ke lokasi untuk memastikan kejadian. Informasi yang diterima mayat bayi itu ditemukan di antara tumpukan sampah yang sudah terbakar.
Baca:
Polisi Tutup Kasus Penyelidikan Kematian Bayi Saat Persalinan Di Jombang
"Diduga hasil aborsi sehingga bayi itu dibuang," ujarnya.
Ia memperkirakan, mayat bayi itu merupakan hasil hubungan gelap sehingga kedua orang tua nya malu dan membuang bayi itu di tempat sampah. Pihaknya pun saat ini polisi masih melakukan penyelidikan guna mencari pelaku yang membuang dan membakar bayi tersebut
"Kondisi luka bakar sekitar 60 persen di badan sebagian," jelasnya.
Hingga saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait kedua orangtua yang membuang mayat bayi tersebut. "Kami sementara menyelidiki siapa pelakunya," ungkapnya.
Berita terkiat bayi dibakar di Makassar menjadi berita paling banyak dibaca di kanal
Daerah Medcom.id. Berita lain yang juga menarik pembaca terkait hasil tes DNA mayat terbakar di Semarang.
Polisi memastikan hasil pemeriksaan DNA jasad yang ditemukan terbakar di kawasan Marina, Kota Semarang,
Jawa Tengah, beberapa waktu lalu identik dengan sosok Iwan Budi Paulus,
PNS pemerintah kota setempat yang dilaporkan hilang beberapa waktu lalu.
Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Iqbal Alqudusy mengatakan kerangka jasad yang ditemukan di kawasan Marina tersebut telah dicocokkan dengan sampel yang diambil dari kedua anak Iwan Budi lewat pemeriksaan di Pusat Laboratorium Forensik Polri.
"Hasilnya identik, sehingga 100 persen jasad tersebut merupakan saudara Iwan Budi," ungkapnya, Rabu, 14 September 2022.
Sampel DNA yang diperiksa meliputi tulang yang diambil dari jasad yang terbakar dicocokkan dengan sampel darah kedua anak Iwan Budi. Adapun terkait dengan penyebab kematiannya, kata dia, masih harus menunggu penyelidikan lebih lanjut.
Baca:
Potongan Tulang Tangan Jasad Terbakar di Semarang Ditemukan
Sebelumnya sesosok jasad ditemukan terbakar bersama sebuah sepeda motor di kawasan Pantai Marina, Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis, 8 September 2022.
Bersama dengan jasad dan sepeda motor yang merupakan kendaraan dinas milik Iwan Budi tersebut ditemukan pula komputer jinjing, papan nama identitas, serta telepon seluler yang diduga milik Iwan Budi Paulus.
Iwan Budi dilaporkan menghilang sehari sebelum diperiksa sebagai saksi di Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Jateng terkait dugaan korupsi pengalihan aset.
Dalam olah TKP lanjutan, polisi telah menemukan tulang tangan kiri yang ditemukan tidak jauh dari titik pembakaran jasad Iwan Budi.
Berita lain yang juga banyak dibaca terkait warga Badui rentan terkena penyakit.
Banten: Sebanyak enam orang
warga Badui di Lebak, Banten, dilaporkan meninggal dunia. Keenamnya meninggal dengan gejala yang sama yakni batuk dan demam tinggi.
Keenam orang warga Badui tersebut terdiri empat orang balita dan dua remaja berusia sekitar lima belas tahun. Mereka berasal dari 4 Kampung yang berbeda. Sebanyak 3 orang warga Kampung Cikeusik, 1 orang warga Batubeulah, 1 orang warga Pamoean, dan 1 orang warga Cisadabe.
Dari hasil pemeriksaan sampel darah yang dilakukan oleh tim Medis Sahabat Relawan, dua warga yang meninggal diduga karena
TBC, sementara lainnya menunjukkan terkena infeksi saluran pernapasan akut.
Menanggapi kejadian tersebut, Kepala Bidang Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinkes Lebak, Firman Rahmatullah, telah menyisir dan mengumpulkan beberapa data dari keluarga terdekat dari warga yang meninggal tersebut.
"Dari hasil penyisiran dan data-data yang terkumpul dari orang tua atau keluarga terdekat, warga yang meninggal sebelumnya mengalami gejala seperti batuk, pilek, dan diare," beber Firman, Rabu, 14 September 2022.
Namun, Ia mengaku tak ingin terburu-buru menyimpulkan penyebab kematian tersebut dan keputusan nanti akan diumumkan oleh Kementerian Kesehatan RI.
Baca:
8 Warga Baduy Diduga Meninggal Akibat TBC Sebulan Terakhir
"Semua masih dalam proses. Kami masih menunggu hasil pemeriksaan penunjang, salah satunya sampel yang sempat diambil para relawan," lanjutnya.
Dalam kesempatan tersebut, Firman membeberkan sejumlah faktor yang menyebabkan warga Badui cukup rawan terjangkit penyakit saluran pernapasan atau TBC.
Menurutnya, jarak antar-hunian di Badui sangat padat namun masing-masing rumah tidak memiliki sirkulasi udara yang baik. Kondisi itu membuat udara di dalam ruangan menjadi tidak sehat.
Baca selengkapnya
di sini Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)