Tangerang: Kepala Sekolah SMP Negeri di Curug, Kabupaten Tangerang, Nuraenun, membuka diri jika ada siswa lain yang menjadi korban pencabulan oleh AR, oknum guru honorer yang diduga mencabuli tiga siswa saat kegiatan ekstrakurikuler Paskibra di sekolah.
"Pelapor tiga orang, sesuai yang dirilis. Dugaan kita tidak bisa memprediksi, tapi kalau memang ada laporan lagi, ya kami langsung tindak lanjuti," tegas Nuraenun, selaku kepala sekolah di Kabupaten Tangerang, Rabu 20 Juli 2022.
Ia mengaku baru mengetahui adanya peristiwa asusila di lingkungan sekolahnya itu dari laporan guru mata pelajaran. Ia mengaku geram dengan tindakan oknum guru honorer berinisial AR. Apalagi, pelaku dikenal memiliki karakter sopan santun dan agamis.
Dengan keberanian siswa dan orang tua korban untuk melaporkan kasus tersebut, dirinya sangat mengapresiasi. "Kami mengapresiasi korban dan orang tua, karena kalau tidak, bisa ada korban-korban lainnya," kata dia.
Namun begitu Nuraenun, mengaku tidak mengetahui pasti apakah tindakan itu telah lama dilakukan oknum guru AR terhadap siswa-siswanya itu.
"Dia guru agama, sudah beristri dan punya anak. Memang dia masuk sini April 2019 dan saya baru Oktober 2019 sepengetahuan saya, sopan santun, agamis," terangnya.
"Dari kami sekolah kan langsung memberikan pendampingan. Hari Minggu korban divisum dan bergerak cepat, Senin pelaku tidak sekolah (ditangkap Polisi)," ungkap Nuraenun
Tangerang: Kepala Sekolah SMP Negeri di Curug, Kabupaten Tangerang, Nuraenun, membuka diri jika ada siswa lain yang menjadi korban
pencabulan oleh AR, oknum guru honorer yang diduga mencabuli tiga siswa saat kegiatan ekstrakurikuler Paskibra di sekolah.
"Pelapor tiga orang, sesuai yang dirilis. Dugaan kita tidak bisa memprediksi, tapi kalau memang ada laporan lagi, ya kami langsung tindak lanjuti," tegas Nuraenun, selaku kepala sekolah di Kabupaten Tangerang, Rabu 20 Juli 2022.
Ia mengaku baru mengetahui adanya
peristiwa asusila di lingkungan sekolahnya itu dari laporan guru mata pelajaran. Ia mengaku geram dengan tindakan oknum guru honorer berinisial AR. Apalagi, pelaku dikenal memiliki karakter sopan santun dan agamis.
Dengan keberanian siswa dan
orang tua korban untuk melaporkan kasus tersebut, dirinya sangat mengapresiasi. "Kami mengapresiasi korban dan orang tua, karena kalau tidak, bisa ada korban-korban lainnya," kata dia.
Namun begitu Nuraenun, mengaku tidak mengetahui pasti apakah tindakan itu telah lama dilakukan oknum guru AR terhadap siswa-siswanya itu.
"Dia guru agama, sudah beristri dan punya anak. Memang dia masuk sini April 2019 dan saya baru Oktober 2019 sepengetahuan saya, sopan santun, agamis," terangnya.
"Dari kami sekolah kan langsung memberikan pendampingan. Hari Minggu korban divisum dan bergerak cepat, Senin pelaku tidak sekolah (ditangkap Polisi)," ungkap Nuraenun
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)