Faiza Zukhruf, 20, salah satu Aremanita (fans Arema FC) yang menjadi korban pada tragedi di Stadion Kanjuruhan. Medcom.id/ Daviq Umar Al Faruq
Faiza Zukhruf, 20, salah satu Aremanita (fans Arema FC) yang menjadi korban pada tragedi di Stadion Kanjuruhan. Medcom.id/ Daviq Umar Al Faruq

Mata Faiza Masih Gelap Buntut Tragedi Kanjuruhan

Daviq Umar Al Faruq • 15 Oktober 2022 18:15
Malang: Perban putih menutup mata sebelah kanan Faiza Zukhruf, 20, remaja asal Dusun Bendo RT11/RW03, Desa Karangpandan, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Faiza adalah salah satu Aremanita (fans Arema FC) yang menjadi korban pada tragedi Stadion Kanjuruhan, Sabtu malam, 1 Oktober 2022.
 
Faiza mengaku tak bisa mengingat persis detik-detik terjadinya tragedi yang menewaskan 132 orang tersebut. Ketika kericuhan terjadi usai pertandingan Arema FC melawan Persebaya Surabaya, ia sempat tak sadarkan diri.
 
"Setelah ada penembakan gas air mata, saya sempat nggak sadar. Saya sesak nafas karena gas air mata dan langsung pingsan," kata Faiza saat ditemui Medcom.id di kediamannya, Sabtu, 15 Oktober 2022.
 
Baca: Monumen Pengingat Korban Meninggal Bakal Didirikan di Stadion Kanjuruhan

Faiza datang ke Stadion Kanjuruhan bersama dua orang temannya. Saat itu ia menonton dari tribun 13.

Saat tak sadarkan diri karena gas air mata, ia mengaku langsung ditarik oleh kedua temannya untuk keluar dari dalam stadion.
 
Samar-samar, Faiza mengingat bahwa ia berhasil keluar dari dalam stadion melewati pintu 13. Namun di sana ia harus berdesak-desakan dengan para suporter yang lain untuk menyelamatkan diri dari paparan gas air mata.
 
"Saya ingat lewat tangga depan gerbang 13. Sudah nggak sadar saat itu. Muka lebam, kaki, paha, dada, jari kaki, sakit semua karena keinjak-injak," jelasnya.
 
Berhasil keluar dari dalam stadion, Faiza langsung dilarikan ke puskesmas di dekat rumahnya sekitar pukul 03.00 WIB, Minggu, 2 Oktober 2022. Setelah mendapat perawatan, sekitar pukul 12.00 WIB, ia pulang ke rumah.
 
Namun sesampainya di rumah, Faiza justru mengalami muntah darah, batuk darah, mimisan, bahkan mata sebelah kanannya berwarna merah. Oleh pihak keluarga, Faiza langsung dilarikan ke Rumah Sakit Wava Husada, Kepanjen.
 
"Masuk rumah sakit sempat di swab. Saya positif covid-19. Kalau biaya perawatan semua gratis ditanggung Pemerintah," ungkapnya.
 
Lebih dari sepekan, Faiza dirawat di RS Wava Husada. Ia baru boleh pulang ke rumah pada Rabu siang, 12 Oktober 2022 lalu. Beberapa memar di tubuhnya mulai membaik, namun mata sebelah kanan masih merasakan sakit.
 
"Mata saya merah, kalau kena cahaya perih. Kata dokternya sembuh sekitar dua minggu lagi," ujarnya.
 
Tak hanya merasa kesakitan, Faiza juga mengaku kehilangan sejumlah barang berharga saat tragedi itu. Mulai dari telepon genggam, sepatu, kerudung, hingga dompet berisi KTP dan uang Rp130 ribu.
 
"Kalau dua teman saya nggak papa. Cuma saya aja yang kayak gini. Ya saya berharap semoga peristiwa ini dapat diselesaikan lah," ungkapnya.
 
Sebelumnya sebanyak 132 orang meninggal akibat kerusuhan yang terjadi usai laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu malam 1 Oktober 2022. Pada Tragedi Stadion Kanjuruhan ini, ratusan orang lainnya juga dilaporkan mengalami luka-luka dan sebagian diantaranya dirawat di rumah sakit.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan