Jakarta: Bayi prematur berbobot 1,5 kg yang dirawat di Klinik Alifa Bungursari, Tasikmalaya, Jawa Barat meninggal dunia usai dijadikan model untuk konten pemotretan klinik.
Kejadian tersebut terjadi pada Senin, 13 November 2023. Pihak keluarga menyebut, bayinya meninggal dunia karena prosedur bayi prematur yang seharusnya dirawat intensif dalam inkubator malah dijadikan sebagai model konten dan dibiarkan begitu saja di lingkungan luar tanpa penanganan medis yang tepat.
Melalui akun media sosial Instagram pribadinya, keluarga korban mengungkapkan kekecewaan mereka. Sesi foto yang dilakukan oleh pihak klinik juga diketahui dilakukan tanpa izin dari pihak keluarga.
Baca juga: Seorang Bayi di Boyolali Tewas Tertimpa Tembok Runtuh
“BIADAB!!!!! Bayi 1,5 KG bukannya di inkubator di oksigen dan dirawat secara intensif malah di foto2 video2 tanpa ada pemberitahuan ke keluarga dan ijin dari pihak keluarga,” tulis akun Instagram @nadiaanastasyasilvera.
foto: tangkapan layar Instagram
Dalam unggahan lainnya, pihak keluarga bayi juga terlihat sangat emosi dengan pelayanan klinik tersebut, sebab pihak klinik tidak memberikan pelayanan yang terbaik kepada adik iparnya (ibu bayi) yang baru melahirkan.
"Saya tidak akan mengamuk seperti ini kalau kalian memberikan pelayanan yang terbaik, kalau kalian memberikan perawatan yang intensif, saya nahan emosi ,nahan rasa sakit karena ulah kalian !!!!!!!! Saya sabar, saya tahan emosi saya pada waktu malam lahiran, karena perlakuan kalian lebih dari binatang makanya saya seperti itu !!!!!!!,” lanjut akun tersebut.
Baca juga: Fakta-fakta ART di Samarinda Tewas Diterkam Harimau Peliharaan Majikan
Keluarga korban juga sangat mengecam pihak klinik karena lebih memprioritaskan pembuatan konten dan revisi daripada memberikan perawatan intensif yang seharusnya. Keluarga mempertanyakan hati nurani pihak klinik, mengingat bayi bukanlah binatang melainkan manusia.
Saat ini, belum ada informasi mengenai perkembangan lebih lanjut terkait kejadian tersebut. Akun Instagram klinik terlihat membatasi komentar dari netizen.
Sejumlah netizen juga sudah menyambangi sejumlah akun dari klinik tersebut. Namun, akun media sosial klinik tersebut sama sekali tidak memberi respons.
Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Tasikmalaya Kota mengonfirmasi laporan dugaan malapraktik klinik bersalin di Kecamatan Bungursari, Kota Tasikmalaya, tersebut. Kasatreskrim Polres Tasikmalaya Kota, AKP Fetrizal, menyebut kasus tersebut dalam penyelidikan.
Jakarta:
Bayi prematur berbobot 1,5 kg yang dirawat di Klinik Alifa Bungursari,
Tasikmalaya, Jawa Barat
meninggal dunia usai dijadikan model untuk konten pemotretan klinik.
Kejadian tersebut terjadi pada Senin, 13 November 2023. Pihak keluarga menyebut, bayinya meninggal dunia karena prosedur bayi prematur yang seharusnya dirawat intensif dalam inkubator malah dijadikan sebagai model konten dan dibiarkan begitu saja di lingkungan luar tanpa penanganan medis yang tepat.
Melalui akun media sosial Instagram pribadinya, keluarga korban mengungkapkan kekecewaan mereka. Sesi foto yang dilakukan oleh pihak klinik juga diketahui dilakukan tanpa izin dari pihak keluarga.
“BIADAB!!!!! Bayi 1,5 KG bukannya di inkubator di oksigen dan dirawat secara intensif malah di foto2 video2 tanpa ada pemberitahuan ke keluarga dan ijin dari pihak keluarga,” tulis akun Instagram @nadiaanastasyasilvera.
foto: tangkapan layar Instagram
Dalam unggahan lainnya, pihak keluarga bayi juga terlihat sangat emosi dengan pelayanan klinik tersebut, sebab pihak klinik tidak memberikan pelayanan yang terbaik kepada adik iparnya (ibu bayi) yang baru melahirkan.
"Saya tidak akan mengamuk seperti ini kalau kalian memberikan pelayanan yang terbaik, kalau kalian memberikan perawatan yang intensif, saya nahan emosi ,nahan rasa sakit karena ulah kalian !!!!!!!! Saya sabar, saya tahan emosi saya pada waktu malam lahiran, karena perlakuan kalian lebih dari binatang makanya saya seperti itu !!!!!!!,” lanjut akun tersebut.
Keluarga korban juga sangat mengecam pihak
klinik karena lebih memprioritaskan pembuatan konten dan revisi daripada memberikan perawatan intensif yang seharusnya. Keluarga mempertanyakan hati nurani pihak klinik, mengingat bayi bukanlah binatang melainkan manusia.
Saat ini, belum ada informasi mengenai perkembangan lebih lanjut terkait kejadian tersebut. Akun Instagram klinik terlihat membatasi komentar dari netizen.
Sejumlah netizen juga sudah menyambangi sejumlah akun dari klinik tersebut. Namun, akun media sosial klinik tersebut sama sekali tidak memberi respons.
Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Tasikmalaya Kota mengonfirmasi laporan dugaan malapraktik klinik bersalin di Kecamatan Bungursari, Kota Tasikmalaya, tersebut. Kasatreskrim Polres Tasikmalaya Kota, AKP Fetrizal, menyebut kasus tersebut dalam penyelidikan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)