Jabar: Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun Indramayu, Jawa Barat, diduga terafiliasi dengan kelompok Negara Islam Indonesia (NII). Wasekjen MUI Bidang Hukum Ikhasan Abdullah mengatakan pemerintah perlu membentuk tim khusus untuk menemukan fakta tersebut.
"Nantinya tim ini akan bertugas mencari ada penyimpangan atau tidak, apakah mahad ini berafiliasi dengan gerakan NII atau tidak, itu konsen kami," kata Ikhsan di program Metro Hari Ini, Kamis, 15 Juni 2023.
Ikhsan mengatakan Al Zaytun telah dipercaya oleh umat sebagai lembaga pendidikan Islam. Jangan sampai, kepercayaan itu justru dipakai untuk mengembangkan paham radikal.
"Jangan sampai terpapar dengan paham yang bertentangan dengan Pancasila. Kalau kita lihat sudah terindikasi kuat dengan NII dengan cara rekrutmen dan mengelola uang anggota," ucap dia.
Ikhsan menuturkan untuk mereda letupan masyarakat, MUI perlu turun tangan untuk mengganti pemimpin dan meluruskan cara mengajar.
"Agar tidak ada kontroversi dan mneimbulkan kegaduhan," ucap dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Jabar: Pondok Pesantren
(Ponpes) Al Zaytun Indramayu, Jawa Barat, diduga terafiliasi dengan kelompok
Negara Islam Indonesia (NII). Wasekjen MUI Bidang Hukum Ikhasan Abdullah mengatakan pemerintah perlu membentuk tim khusus untuk menemukan fakta tersebut.
"Nantinya tim ini akan bertugas mencari ada penyimpangan atau tidak, apakah mahad ini berafiliasi dengan gerakan NII atau tidak, itu konsen kami," kata Ikhsan di program Metro Hari Ini, Kamis, 15 Juni 2023.
Ikhsan mengatakan Al Zaytun telah dipercaya oleh umat sebagai lembaga pendidikan Islam. Jangan sampai, kepercayaan itu justru dipakai untuk mengembangkan paham radikal.
"Jangan sampai terpapar dengan paham yang bertentangan dengan Pancasila. Kalau kita lihat sudah terindikasi kuat dengan NII dengan cara rekrutmen dan mengelola uang anggota," ucap dia.
Ikhsan menuturkan untuk mereda letupan masyarakat, MUI perlu turun tangan untuk mengganti pemimpin dan meluruskan cara mengajar.
"Agar tidak ada kontroversi dan mneimbulkan kegaduhan," ucap dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)