Jakarta: Masyarakat dihebohkan oleh kasus pembunuhan 7 bayi hasil inses di Purwokerto, Jawa Tengah yang dilakukan tersangka inisial R.
Polresta Banyumas, Kompol Agus Supriadi mengatakan pihaknya telah menemukan 5 kerangka bayi. Polisi pun melakukan pencarian dua jasad bayi sisanya.
"Tersangka mengaku dirinya mendapat bisikan untuk membunuh 7 bayinya agar bisa kaya. Termasuk mengancam akan membunuh anaknya jika melaporkannya kepada polisi," ujar Agus.
Mengenal inses dan bahayanya
Hubungan intim sedarah atau pernikahan sedarah (inses) memang dianggap tabu di seluruh dunia karena tidak sesuai dengan norma sosial dan agama.
Selain itu, dari aspek kesehatan, hubungan inses sangat berbahaya dan dapat menyebabkan berbagai dampak buruk bagi pasangan maupun anak yang dilahirkan.
Risiko penyakit keturunan
Hubungan sedarah memiliki persamaan dalam susunan genetik. Persamaan genetik ini berlaku pada mereka yang masih dalam kerabat pertama, yaitu orangtua, anak dan juga saudara kandung. Persamaan gen tersebut tentu meningkatkan risiko dan menimbulkan dampak buruk bagi pasangan sedarah tersebut.
Risiko penyakit keturunan akan meningkat berlipat ganda, sehingga, jika memiliki anak, pasangan inses akan memiliki keturunan yang memiliki penyakit bawaan dan juga kelainan bawaan. Penyakit tersebut disebabkan resesif (gen lemah) yang bersanding dengan gen resesif lainnya, sehingga menghasilkan dampak nyata sebuah penyakit.
Risiko kelainan genetik dan cacat bawaan lahir
Persamaan dalam susunan genetik yang dimiliki oleh pasangan inses juga dapat menimbulkan kelainan genetik dan cacat bawaan lahir. Kombinasi sel dan gen lemah tersebut tentu saja karena persamaan struktur genetik dari orangtua pasangan tersebut.
Setiap pasangan memiliki peluang 50 persen untuk mewariskan gen lemah pada anak, sehingga anak yang dihasilkan memiliki peluang 25 persen untuk mengidap albinisme sebagai dampak nyata dari kelainan genetik yang dihasilkan. Selain albinisme, hemofilia juga dapat terjadi akibat kecacatan pada gen.
Sementara, selain dari kelainan genetik yang dapat ditimbulkan dari hubungan intim sedarah, cacat bawaan lahir juga dapat terjadi. Contoh cacat bawaan lahir yang dapat terjadi adalah struktur atau bentuk fisik yang tidak normal. Selain dari cacat fisik, cacat mental juga dapat terjadi pada keturunan pasangan inses, seperti retardasi mental.
Risiko kematian anak hasil hubungan inses
Setiap bayi yang dilahirkan dari hasil hubungan intim sedarah memiliki risiko kematian yang tinggi. Hal ini disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh atau imunitas bayi tidak dapat terbentuk secara sempurna akibat kurangnya variasi DNA dan warisan gen buruk dari orangtua bayi tersebut, terlalu banyak dan identik.
Selain itu, ibu dari bayi tersebut juga memiliki risiko tinggi untuk mengalami kematian saat proses melahirkan. Risiko kematian tersebut sama tingginya dengan para ibu yang melahirkan ketika usia sudah di atas 40 tahun.
Jakarta: Masyarakat dihebohkan oleh
kasus pembunuhan 7 bayi hasil inses di Purwokerto,
Jawa Tengah yang dilakukan tersangka inisial R.
Polresta Banyumas, Kompol Agus Supriadi mengatakan pihaknya telah menemukan 5 kerangka bayi. Polisi pun melakukan pencarian dua jasad bayi sisanya.
"Tersangka mengaku dirinya mendapat bisikan untuk membunuh 7 bayinya agar bisa kaya. Termasuk mengancam akan membunuh anaknya jika melaporkannya kepada polisi," ujar Agus.
Mengenal inses dan bahayanya
Hubungan intim sedarah atau pernikahan sedarah (inses) memang dianggap tabu di seluruh dunia karena tidak sesuai dengan norma sosial dan agama.
Selain itu, dari aspek kesehatan, hubungan inses sangat berbahaya dan dapat menyebabkan berbagai dampak buruk bagi pasangan maupun anak yang dilahirkan.
Risiko penyakit keturunan
Hubungan sedarah memiliki persamaan dalam susunan genetik. Persamaan genetik ini berlaku pada mereka yang masih dalam kerabat pertama, yaitu orangtua, anak dan juga saudara kandung. Persamaan gen tersebut tentu meningkatkan risiko dan menimbulkan dampak buruk bagi pasangan sedarah tersebut.
Risiko penyakit keturunan akan meningkat berlipat ganda, sehingga, jika memiliki anak, pasangan inses akan memiliki keturunan yang memiliki penyakit bawaan dan juga kelainan bawaan. Penyakit tersebut disebabkan resesif (gen lemah) yang bersanding dengan gen resesif lainnya, sehingga menghasilkan dampak nyata sebuah penyakit.
Risiko kelainan genetik dan cacat bawaan lahir
Persamaan dalam susunan genetik yang dimiliki oleh pasangan inses juga dapat menimbulkan kelainan genetik dan cacat bawaan lahir. Kombinasi sel dan gen lemah tersebut tentu saja karena persamaan struktur genetik dari orangtua pasangan tersebut.
Setiap pasangan memiliki peluang 50 persen untuk mewariskan gen lemah pada anak, sehingga anak yang dihasilkan memiliki peluang 25 persen untuk mengidap albinisme sebagai dampak nyata dari kelainan genetik yang dihasilkan. Selain albinisme, hemofilia juga dapat terjadi akibat kecacatan pada gen.
Sementara, selain dari kelainan genetik yang dapat ditimbulkan dari hubungan intim sedarah, cacat bawaan lahir juga dapat terjadi. Contoh cacat bawaan lahir yang dapat terjadi adalah struktur atau bentuk fisik yang tidak normal. Selain dari cacat fisik, cacat mental juga dapat terjadi pada keturunan pasangan inses, seperti retardasi mental.
Risiko kematian anak hasil hubungan inses
Setiap bayi yang dilahirkan dari hasil hubungan intim sedarah memiliki risiko kematian yang tinggi. Hal ini disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh atau imunitas bayi tidak dapat terbentuk secara sempurna akibat kurangnya variasi DNA dan warisan gen buruk dari orangtua bayi tersebut, terlalu banyak dan identik.
Selain itu, ibu dari bayi tersebut juga memiliki risiko tinggi untuk mengalami kematian saat proses melahirkan. Risiko kematian tersebut sama tingginya dengan para ibu yang melahirkan ketika usia sudah di atas 40 tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(PRI)