Semarang: Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menyiapkan antisipasi terkait penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di DKI Jakarta. Pemprov Jateng tengah bersiap menghadapi pemudik asal DKI Jakarta.
"Kami aktif berkomunikasi dengan Pemprov DKI Jakarta dan pemerintah pusat karena kami mencoba untuk menyiapkan antisipasi-antisipasinya," kata Ganjar, di Semarang, Jawa Tengah, Minggu, 13 September 2020.
Ganjar menerangkan, komunikas dilakukan agar Jawa Tengah siap saat PSBB diterapkan di Jakarta. Salah satunya mengatisipasi gelombang pemudik.
"Dishub kami minta siaga. Sudah dapat bocorannya bahwa tidak ada surat keluar masuk, hanya checking suhu dan tidak semuanya ditutup," ujarnya.
Ganjar mengungkap, aktif berkomunikasi dengan pemerintah pusat, termasuk dengan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju, Satgas Covid-19 pusat dan lainnya. Sehingga bisa mengantipasi lebih awal.
"Termasuk nasib warga kami yang tidak bisa pulang, apakah akan di-cover Jaring Pengaman Sosial (JPS) atau tidak. DKI mengatakan akan menyiapkan dapur umum di setiap RW, silakan masuk saja dengan KTP. Informasi ini awal yang baik bagi kami," ungkap Ganjar.
Baca: Pemudik Asal Jakarta Diawasi Ketat di DIY
Ganjar mengaku seluruh anggaran telah habis dibelanjakan dan APBD Perubahan 2020 sudah dilakukan. Sehingga tidak dimungkinkan untuk memberikan bantuan kepada warga asal Jateng di Jabodetabek.
"Makanya kenapa kami proaktif tanya dulu ini kepada Pemda DKI dan pusat, agar kita siap-siap. Kita siaga, maka komunikasi awal menjadi penting," ujarnya.
Ganjar menegaskan, Jawa Tengah tidak menyiapkan anggaran untuk rencana PSBB DKI Jakarta. Sehingga, pihaknya meminta kepastian dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan pemerintah pusat terkait hal itu.
"Tujuannya, kalau benar-benar terjadi (PSBB), semuanya sama-sama siap. Nanti saya bisa carikan cara yang lain. Kalau sudah ada kepastian, saya bisa menghitung dan menyiapkannya. Kalau dilakukan secara tiba-tiba, kan kaget semuanya," tukasnya.
Semarang: Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menyiapkan antisipasi terkait penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di DKI Jakarta. Pemprov Jateng tengah bersiap menghadapi pemudik asal DKI Jakarta.
"Kami aktif berkomunikasi dengan Pemprov DKI Jakarta dan pemerintah pusat karena kami mencoba untuk menyiapkan antisipasi-antisipasinya," kata Ganjar, di Semarang, Jawa Tengah, Minggu, 13 September 2020.
Ganjar menerangkan, komunikas dilakukan agar Jawa Tengah siap saat PSBB diterapkan di Jakarta. Salah satunya mengatisipasi gelombang pemudik.
"Dishub kami minta siaga. Sudah dapat bocorannya bahwa tidak ada surat keluar masuk, hanya checking suhu dan tidak semuanya ditutup," ujarnya.
Ganjar mengungkap, aktif berkomunikasi dengan pemerintah pusat, termasuk dengan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju, Satgas Covid-19 pusat dan lainnya. Sehingga bisa mengantipasi lebih awal.
"Termasuk nasib warga kami yang tidak bisa pulang, apakah akan di-cover Jaring Pengaman Sosial (JPS) atau tidak. DKI mengatakan akan menyiapkan dapur umum di setiap RW, silakan masuk saja dengan KTP. Informasi ini awal yang baik bagi kami," ungkap Ganjar.
Baca: Pemudik Asal Jakarta Diawasi Ketat di DIY
Ganjar mengaku seluruh anggaran telah habis dibelanjakan dan APBD Perubahan 2020 sudah dilakukan. Sehingga tidak dimungkinkan untuk memberikan bantuan kepada warga asal Jateng di Jabodetabek.
"Makanya kenapa kami proaktif tanya dulu ini kepada Pemda DKI dan pusat, agar kita siap-siap. Kita siaga, maka komunikasi awal menjadi penting," ujarnya.
Ganjar menegaskan, Jawa Tengah tidak menyiapkan anggaran untuk rencana PSBB DKI Jakarta. Sehingga, pihaknya meminta kepastian dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan pemerintah pusat terkait hal itu.
"Tujuannya, kalau benar-benar terjadi (PSBB), semuanya sama-sama siap. Nanti saya bisa carikan cara yang lain. Kalau sudah ada kepastian, saya bisa menghitung dan menyiapkannya. Kalau dilakukan secara tiba-tiba, kan kaget semuanya," tukasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)
