Ilustrasi--Tes PCR pelajar. (Foto: ANTARA/Nyoman Hendra Wibowo)
Ilustrasi--Tes PCR pelajar. (Foto: ANTARA/Nyoman Hendra Wibowo)

Evaluasi PTMT, Sejumlah Sekolah di Bekasi Dilakukan Tes PCR

Media Indonesia.com • 18 November 2021 10:12
Bekasi: Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi, Jawa Barat, melakukan tes PCR sampling pada sejumlah sekolah yaitu SMPN 5, SMPN 13, SMPN 8, dan SMPN 46 untuk evaluasi pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas. Ke depannya Dinas Pendidikan Kota Bekasi akan terus menjadwalkan sampling tes usap PCR di setiap sekolah secara bergantian.
 
"Kami, Dinas Pendidikan bersama Dinas Kesehatan akan terus menjalankan sampling PCR tes ke sekolah-sekolah baik SD dan SMP di Kota Bekasi," kata Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bekasi Krisman Irwandi, Kamis, 18 November 2021.
 
Ia menjelaskan, tes PCR dilaksanakan guna memastikan jalannya PTM terbatas tetap aman. Selain itu, bertujuan mendeteksi kasus covid-19 selama digelarnya PTM terbatas di sekolah.

"Tidak ditemukan satu pun kasus terkonfirmasi covid-19 dari peserta didik maupun tenaga pendidik dan kependidikan," jelas Krisman.
 
Sementara SMPN 5, Bekasi Utara, Kota Bekasi menggelar tes usap PCR untuk siswa, guru, dan tenaga kependidikan. Kegiatan itu melibatkan tenaga kesehatan puskesmas terdekat dari lokasi sekolah. Adapun jumlah peserta tes atau total sampling yang diambil berjumlah 30 siswa dan 35 guru dan tenaga kependidikan.
 
Baca juga: Dekan FISIP Unri Tersangka Dugaan Pencabulan
 
"Sebanyak 30 siswa-siswi dan 35 guru dan staf tata usaha dilakukan PCR tes sebagai sampling untuk mendeteksi apakah ada virus covid-19 di lingkungan sekolah. Ini juga sebagai salah satu aksi pencegahan agar pelaksanaan PTM terbatas tetap aman sehingga kita semua tidak perlu khawatir," ungkap Wakil Kepala Sekolah SMPN 5 Kota Bekasi Tiah Yuhana.
 
Ia menambahkan, sambil menunggu hasil PCR test sekitar 2 sampai 3 hari, pihak sekolah tetap memberlakukan pembatasan-pembatasan. Diantaranya dengan membagi jumlah siswa yang masuk sebanyak 50% di sesi pagi, 50% di sesi siang.
 
"Dari total 27 kelas, tidak semua kelas masuk bersamaan. Tetap dibagi dengan porsi 14 kelas untuk pekan ini, 13 kelas untuk pekan depan," jelasnya.
 
Dwi, salah satu siswa SMPN 5 Kota Bekasi mengatakan dengan diadakannya sampling tes usap PCR tidak membuat takut dan menurunkan semangat belajarnya. Bahkan para siswa lebih senang sekolah offline dibandingkan secara online.
 
"Alhamdulillah, selain sudah diberikan vaksin dan diperbolehkan sekolah offline walau terbatas, kami tetap diperhatikan keamanannya salah satunya dengan PCR tes. Saya tidak takut sama sekali, malahan kalau terbukti semua negatif, sekolah offline akan terus berjalan dan saya lebih senang sekolah offline," ungkapnya. (Kisar RG)

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan