Lampung Timur: Usai tewasnya seorang petani bernama Sutikno,55, karena amukan kawanan gajah liar, para petani di Desa Tegalyoso, Kecamatan Purbolinggo, Lampung Timur(Lamtim) menghentikan aktivitas bertani mereka di kebun selama satu pekan ke depan.
“Ya usai musibah tersebut, para petani di Desa Tegalyoso, Kecamatan Purbolinggo sepakat untuk sementara menghentikan aktivitas mereka di kebun selama sepekan,” kata Kepala Desa Tegalyoso, M Yani, di ruang kerja, Rabu, 3 November 2021.
Penghentian aktivitas di kebun sementara selama sepekan tersebut merupakan bentuk rasa solidaritas atas musibah yang terjadi. Selain itu, untuk mengantisipasi agar kejadian nahas serupa tak terulang menimpa petani.
Agar tanaman di lahan kebun para petani tidak habis dilahap kawanan gajah liar, maka pengamanan lahan kebun petani untuk sementara diambil alih langsung oleh petugas Polhut dan petugas Elephant Response Unit (ERU) dari Taman Nasional Way Kambas.
Baca: Bocah Perempuan di Riau Tewas Diterkam Harimau Sumatra Saat Tidur
Yani juga menjelaskan para petani Desa Tegalyoso berharap kejadian itu adalah yang terakhir dan tidak terulang. Oleh sebab itu, untuk mencegah dan mengantisipasi terulangnya kejadian serupa, para petani Desa Tegal Yoso juga meminta pihak Balai TNWK agar dapat membangun tanggul di perbatasan antara areal TNWK dengan lahan kebun warga.
Pembangunan tanggul dengan ketinggian empat meter dan panjang delapan kilometer itu dinilai lebih efektif untuk mencegah dan mengantisipasi kawanan gajah liar keluar dari areal TNWK untuk masuk ke lahan kebun warga.
Yani juga menjelaskan saat ini sudah ada kanal sepanjang sekitar satu kilometer yang membatasi lahan kebun petani Desa Tegalyoso dengan areal TNWK. Keberadaan kanal yang dibangun secara swadaya oleh petani itu cukup membantu tapi kurang efektif untuk mencegah kawanan gajah liar masuk ke lahan kebun petani.
Apalagi jika musim hujan dan kanal berisi air, kawanan gajah liar semakin mudah menyeberang dan masuk ke lahan kebun untuk menyantap tanaman siap panen. Yani juga menjelaskan pihak Balai TNWK sudah menginformasikan pada 2022 pemerintah pusat rencananya membangun tanggul seperti permintaan para petani tersebut.
Lampung Timur: Usai tewasnya seorang petani bernama Sutikno,55, karena amukan kawanan
gajah liar, para petani di Desa Tegalyoso, Kecamatan Purbolinggo, Lampung Timur(Lamtim) menghentikan aktivitas bertani mereka di kebun selama satu pekan ke depan.
“Ya usai musibah tersebut, para petani di Desa Tegalyoso, Kecamatan Purbolinggo sepakat untuk sementara menghentikan aktivitas mereka di kebun selama sepekan,” kata Kepala Desa Tegalyoso, M Yani, di ruang kerja, Rabu, 3 November 2021.
Penghentian aktivitas di kebun sementara selama sepekan tersebut merupakan bentuk rasa solidaritas atas musibah yang terjadi. Selain itu, untuk mengantisipasi agar kejadian nahas serupa tak terulang menimpa petani.
Agar tanaman di lahan kebun para petani tidak habis dilahap kawanan
gajah liar, maka pengamanan lahan kebun petani untuk sementara diambil alih langsung oleh petugas Polhut dan petugas Elephant Response Unit (ERU) dari Taman Nasional Way Kambas.
Baca: Bocah Perempuan di Riau Tewas Diterkam Harimau Sumatra Saat Tidur
Yani juga menjelaskan para petani Desa Tegalyoso berharap kejadian itu adalah yang terakhir dan tidak terulang. Oleh sebab itu, untuk mencegah dan mengantisipasi terulangnya kejadian serupa, para petani Desa Tegal Yoso juga meminta pihak Balai TNWK agar dapat membangun tanggul di perbatasan antara areal TNWK dengan lahan kebun warga.
Pembangunan tanggul dengan ketinggian empat meter dan panjang delapan kilometer itu dinilai lebih efektif untuk mencegah dan mengantisipasi kawanan gajah liar keluar dari areal TNWK untuk masuk ke lahan kebun warga.
Yani juga menjelaskan saat ini sudah ada kanal sepanjang sekitar satu kilometer yang membatasi lahan kebun petani Desa Tegalyoso dengan areal TNWK. Keberadaan kanal yang dibangun secara swadaya oleh petani itu cukup membantu tapi kurang efektif untuk mencegah kawanan gajah liar masuk ke lahan kebun petani.
Apalagi jika musim hujan dan kanal berisi air, kawanan
gajah liar semakin mudah menyeberang dan masuk ke lahan kebun untuk menyantap tanaman siap panen. Yani juga menjelaskan pihak Balai TNWK sudah menginformasikan pada 2022 pemerintah pusat rencananya membangun tanggul seperti permintaan para petani tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)