Brebes: Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Brebes, Jawa Tengah, terpaksa menolak pasien yang dengan indikasi covid-19. Papan pengumuman penolakan pasien itu ditempel di gedung Instalansi Gawat Darurat (IGD) RSUD Brebes.
"Kami memang harus mengumumkan itu (penolakan pasien covid-19) karena kondisinya memang sudah full," kata kata Direktur RSUD Brebes, dr. Rasipin, Rabu, 23 Juni 2021.
Menurut dia, jika tidak diumumkan, pasien covid-19 akan terus berdatangan dan hal itu membuat tenaga medis kewalahan.
Rasipin mengungkapkan kenaikan jumlah pasien Covid-19 di RSUD Brebes cukup signifikan dalam sepekan. Meskipun pihaknya sudah menambah jumlah tempat tidur dari 108 bed menjadi 159 bed, namun bangsal covid-19 di rumah sakit milik pemerintah tersebut tetap mengalami kelebihan kapasitas.
Rasipin menyatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Brebes untuk membantu mencarikan tempat tidur yang masih kosong di rumah sakit sekitar. Pengalihan pasien covid-19 ini sembari menunggu pihak RSUD Brebes menyiapkan penambahan tempat tidur atau bed.
Dalam sepekan mendatang, pihaknya menyiapkan 46 bed untuk pasien covid-19. Saat ini, sedang merakit anteroom (ruang depan) bangsal covid-19.
"Mudah-mudahan dalam lima hari ini anteroom sudah selesai," tambahnya.
Untuk penambahan bed ini, lanjut Rasipin, membutuhkan anggaran sekitar Rp1,5 miliar. Anggaran itu termasuk untuk memenuhi kebutuhan manometer, oksigen, dan lainnya.
Selain itu, kebutuhan penambahan tenaga medis di RSUD Brebes juga mendesak. Pihaknya tengah mencari solusi dengan melakukan perekrutan tenaga relawan untuk menangani pasien Covid-19.
"Jumlah tenaga medis yang sekarang ini hanya bisa menangani jumlah pasien covid-19 saat ini. Kalau ada penambahan bed, tentu butuh tenaga medis tambahan," simpul dia.
Baca: 7 WNA Dapat Sanksi karena Langgar Prokes di Bali
Namun, Rasipin mengaku cukup kesulitan mencari tenaga kesehatan. Di satu sisi, ada 15 perawat RSUD Brebes yang positif covid-19 dan kini tengah isolasi mandiri.
Kemudian, tenaga penunjang dan administrasi yang terkonfirmasi covid-19 juga ada enam orang. Ditambah lagi dua orang dokter umum dan satu dokter spesialis.
"Karena banyak tenaga medis yang terkomfirmasi, kebutuhan tenaga kesehatan juga mendesak," tutup dia.
Brebes: Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Brebes, Jawa Tengah, terpaksa menolak pasien yang dengan indikasi
covid-19. Papan pengumuman penolakan pasien itu ditempel di gedung Instalansi Gawat Darurat (IGD) RSUD Brebes.
"Kami memang harus mengumumkan itu (penolakan pasien covid-19) karena kondisinya memang sudah
full," kata kata Direktur RSUD Brebes, dr. Rasipin, Rabu, 23 Juni 2021.
Menurut dia, jika tidak diumumkan, pasien covid-19 akan terus berdatangan dan hal itu membuat tenaga medis kewalahan.
Rasipin mengungkapkan kenaikan jumlah pasien Covid-19 di RSUD Brebes cukup signifikan dalam sepekan. Meskipun pihaknya sudah menambah jumlah tempat tidur dari 108
bed menjadi 159
bed, namun bangsal covid-19 di rumah sakit milik pemerintah tersebut tetap mengalami kelebihan kapasitas.
Rasipin menyatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Brebes untuk membantu mencarikan tempat tidur yang masih kosong di rumah sakit sekitar. Pengalihan pasien covid-19 ini sembari menunggu pihak RSUD Brebes menyiapkan penambahan tempat tidur atau bed.
Dalam sepekan mendatang, pihaknya menyiapkan 46 bed untuk pasien covid-19. Saat ini, sedang merakit
anteroom (ruang depan) bangsal covid-19.
"Mudah-mudahan dalam lima hari ini
anteroom sudah selesai," tambahnya.
Untuk penambahan bed ini, lanjut Rasipin, membutuhkan anggaran sekitar Rp1,5 miliar. Anggaran itu termasuk untuk memenuhi kebutuhan manometer, oksigen, dan lainnya.
Selain itu, kebutuhan penambahan tenaga medis di RSUD Brebes juga mendesak. Pihaknya tengah mencari solusi dengan melakukan perekrutan tenaga relawan untuk menangani pasien Covid-19.
"Jumlah tenaga medis yang sekarang ini hanya bisa menangani jumlah pasien covid-19 saat ini. Kalau ada penambahan
bed, tentu butuh tenaga medis tambahan," simpul dia.
Baca:
7 WNA Dapat Sanksi karena Langgar Prokes di Bali
Namun, Rasipin mengaku cukup kesulitan mencari tenaga kesehatan. Di satu sisi, ada 15 perawat RSUD Brebes yang positif covid-19 dan kini tengah isolasi mandiri.
Kemudian, tenaga penunjang dan administrasi yang terkonfirmasi covid-19 juga ada enam orang. Ditambah lagi dua orang dokter umum dan satu dokter spesialis.
"Karena banyak tenaga medis yang terkomfirmasi, kebutuhan tenaga kesehatan juga mendesak," tutup dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SYN)