Sikka: Sebanyak 16 organisasi profesi kesehatan di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), mendatangi gedung DPRD Sikka pada Senin, 12 Juli 2021. Mereka tak terima dengan pernyataan salah satu anggota DPRD Sikka yang dianggap menyesatkan.
Kedatangan para tenaga kesehatan (nakes) ini merupakan buntut dari pernyataan anggota DPRD Sikka Fraksi PDI Perjuangan, Benediktus Lukas Raja, yang menyebut para nakes hanya mengurusi pasien covid-19 karena insentif besar.
Salah satu nakes, dr Asep Purnama, mengatakan kasus covid-19 di Kabupaten Sikka saat ini sedang melonjak hingga semua rumah sakit penuh dengan pasien covid-19. Menurutnya, pernyataan Lukas Raja dalam sangat menyesatkan dan menimbulkan kegaduhan dalam upaya pencegahan dan penanggulangan covid-19 di Sikka.
Ia menyebut pernyataan Lukas Raja tersebut sangat tidak mendasar dan berbahaya jika sampai dipercaya masyarakat. Pasalnya, masyarakat yang menderita penyakit lain akan takut berobat ke rumah sakit karena para nakes dikatakan tidak akan fokus menangani mereka.
"Bagaimana jika ada warga yang kena penyakit jantung tidak mau ke rumah sakit? Akhirnya bisa saja penyakitnya akan semakin memberat bahkan fatal. Ini kan bahaya nantinya." jelasnya.
Baca: Begini Suasana Hari Pertama PPKM Darurat di Batam dan Medan
Hal menyesatkan lain yang dilontarkan Lukas Raja adalah terkait penghentian tes covid-19. Hal itu dapat membuat masyarakat enggan memeriksakan diri. Pernyataan lainnya adalah Lukas Raja menyebut nakes pasien yang meninggal telah dicovidkan supaya nakes mendapat insentif.
"Karena masyarakat tidak berani berobat ke rumah sakit karena takut covidkan. Nantinya, masyarakat datang ke rumah sakit, mana kala penyakitnya sudah berat dan bisa berakibat fatal nantinya," tutur dia.
Sikka: Sebanyak 16 organisasi profesi kesehatan di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (
NTT), mendatangi gedung
DPRD Sikka pada Senin, 12 Juli 2021. Mereka tak terima dengan pernyataan salah satu anggota DPRD Sikka yang dianggap menyesatkan.
Kedatangan para tenaga kesehatan (nakes) ini merupakan buntut dari pernyataan anggota DPRD Sikka Fraksi PDI Perjuangan, Benediktus Lukas Raja, yang menyebut para nakes hanya mengurusi pasien covid-19 karena insentif besar.
Salah satu nakes, dr Asep Purnama, mengatakan kasus covid-19 di Kabupaten Sikka saat ini sedang melonjak hingga semua rumah sakit penuh dengan pasien covid-19. Menurutnya, pernyataan Lukas Raja dalam sangat menyesatkan dan menimbulkan kegaduhan dalam upaya pencegahan dan penanggulangan covid-19 di Sikka.
Ia menyebut pernyataan Lukas Raja tersebut sangat tidak mendasar dan berbahaya jika sampai dipercaya masyarakat. Pasalnya, masyarakat yang menderita penyakit lain akan takut berobat ke rumah sakit karena para nakes dikatakan tidak akan fokus menangani mereka.
"Bagaimana jika ada warga yang kena penyakit jantung tidak mau ke rumah sakit? Akhirnya bisa saja penyakitnya akan semakin memberat bahkan fatal. Ini kan bahaya nantinya." jelasnya.
Baca:
Begini Suasana Hari Pertama PPKM Darurat di Batam dan Medan
Hal menyesatkan lain yang dilontarkan Lukas Raja adalah terkait penghentian tes covid-19. Hal itu dapat membuat masyarakat enggan memeriksakan diri. Pernyataan lainnya adalah Lukas Raja menyebut nakes pasien yang meninggal telah dicovidkan supaya nakes mendapat insentif.
"Karena masyarakat tidak berani berobat ke rumah sakit karena takut covidkan. Nantinya, masyarakat datang ke rumah sakit, mana kala penyakitnya sudah berat dan bisa berakibat fatal nantinya," tutur dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SYN)