3 Kecamatan di Cianjur Diterjang Banjir dan Longsor
Media Indonesia.com • 16 November 2020 15:39
Cianjur: Sejumlah wilayah di tiga kecamatan di selatan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, kembali diterjang bencana hidrometeorologi, pada Minggu malam, 15 November 2020. Intensitas curah hujan tinggi hampir 4 jam mengakibatkan wilayah tersebut dilanda banjir dan tanah longsor.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, bencana hidrometeorologi terjadi di Kecamatan Cijati, Agrabinta, dan Sindangbarang. Di Kecamatan Cijati, dilaporkan bencana terjadi di 6 titik.
Luapan Sungai Cibuni mengakibatkan ruas jalan Bojonglarang mengalami abrasi hampir separuh badan jalan sepanjang 25 meter berstatus milik kabupaten.
Kemudian di Kampung Hegarmanah RT 03/01 Desa Sinarbakti, Pondok Pesantren Sinar Agung terendam luapan air Sungai Cihaur. Namun hanya berlangsung beberapa jam, air sudah kembali surut.
Baca: Banjir Bandang, Ratusan Warga Pacitan Mengungsi
Selanjutnya, di Kampung Ciburang RT 01/04, tanah longsor mengancam satu rumah warga yang dihuni lima jiwa. Sementara di Kampung Padaasih RT 04/01, material tanah longsor mengakibatkan satu rumah milik warga setempat yang dihuni tiga jiwa rusak sedang.
Sedangkan dua rumah lainnya mengalami rusak ringan. Sedangkan di Kampung Burang RT 04/01, Desa Padaasih, satu rumah yang dihuni empat jiwa dalam kondisi terancam.
"Daerah yang terjadi longsor perlu ditinjau ulang dan diteliti PVMBG (Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi). Untuk sementara ini situasi dan keadaan seluruhnya masih aman. Tapi kondisi cuaca tidak menentu. Diperkirakan hujan masih akan turun," kata Sekretaris BPBD Kabupaten Cianjur, Mochammad Irfan Sofyan, kepada Media Indonesia, Senin, 16 November 2020.
Dia melanjutkan, di Kecamatan Agrabinta, banjir dan tanah longsor kembali terjadi di Desa Sukamanah. Terdapat dua titik tanah longsor masing-masing berada di Kampung Nangela RT 03/08.
Baca: Susur Ciliwung, Bima Arya Catat Temuan soal Banjir
Di kampung itu terdapat dua rumah tertimpa material tanah longsor. Pun di Kampung Sukalaksana RT 02/05, terdapat juga dua rumah yang rusak.
Sedangkan banjir akibat luapan Sungai Cidadap merendam delapan kedusunan terdiri dari Kampung Sukasirna RT 02/01,Kampung Padalaksana RT 04/03, Kampung Cipada RT 02/01, Kampung Cisabeulit RT 03/07, Kampung Sukamaju RT 01/06, Kampung Lembur Sawah RT 03/08, Kampung Cigombong RT 03/03, dan Kampung Sukamahi RT 01/07. Petugas BPBD belum mendata pasti jumlah rumah yang terendam.
"Banjir juga terjadi di Kampung Baru RT 03/01, Desa Mekarsari, Kecamatan Agrabinta. Terdapat 73 kepala keluarga yang rumahnya terendam," tuturnya.
Banjir dan tanah longsor juga terjadi di Kecamatan Sindangbarang pada Minggu malam, 15 November. Terdapat tiga titik tanah longsor dan satu titik banjir meluapnya Sungai Citoe.
Baca: 126 Rumah di Solok Selatan Terendam Banjir
Tanah longsor terjadi di Kampung Calincing Desa Saganten. Material tanah longsor menutup bahu jalan menuju ke arah Cianjur. Akibatnya, kendaraan roda empat tak bisa melintas karena dimensi ketinggian material tanah longsor mencapai 3 meter dan panjang 10 meter.
Masih di Desa Saganten, tanah longsor juga menutup ruas jalan di Kampung Cinungku RT 04/05. Namun ruas jalan masih bisa dilewati kendaraan. Sedangkan di Kampung Cikawung Desa Talagasari, material tanah longsor menutup bahu jalan nasional.
"Kalau banjir akibat luapan Sungai Citoe menutup bahu jalan setinggi 50 sentimeter. Selain menutupi jalan, kantor Koramil Sindangbarang juga terendam sekitar 60 sentimeter. Tapi semalam juga airnya sudah surut," kata Kapolsek Sindangbarang, Ajun Komisaris Nandang, Senin, 16 November 2020.
Sedangkan banjir akibat luapan Sungai Cidadap merendam delapan kedusunan terdiri dari Kampung Sukasirna RT 02/01,Kampung Padalaksana RT 04/03, Kampung Cipada RT 02/01, Kampung Cisabeulit RT 03/07, Kampung Sukamaju RT 01/06, Kampung Lembur Sawah RT 03/08, Kampung Cigombong RT 03/03, dan Kampung Sukamahi RT 01/07. Petugas BPBD belum mendata pasti jumlah rumah yang terendam.
"Banjir juga terjadi di Kampung Baru RT 03/01, Desa Mekarsari, Kecamatan Agrabinta. Terdapat 73 kepala keluarga yang rumahnya terendam," tuturnya.
Banjir dan tanah longsor juga terjadi di Kecamatan Sindangbarang pada Minggu malam, 15 November. Terdapat tiga titik tanah longsor dan satu titik banjir meluapnya Sungai Citoe.
Baca: 126 Rumah di Solok Selatan Terendam Banjir
Tanah longsor terjadi di Kampung Calincing Desa Saganten. Material tanah longsor menutup bahu jalan menuju ke arah Cianjur. Akibatnya, kendaraan roda empat tak bisa melintas karena dimensi ketinggian material tanah longsor mencapai 3 meter dan panjang 10 meter.
Masih di Desa Saganten, tanah longsor juga menutup ruas jalan di Kampung Cinungku RT 04/05. Namun ruas jalan masih bisa dilewati kendaraan. Sedangkan di Kampung Cikawung Desa Talagasari, material tanah longsor menutup bahu jalan nasional.
"Kalau banjir akibat luapan Sungai Citoe menutup bahu jalan setinggi 50 sentimeter. Selain menutupi jalan, kantor Koramil Sindangbarang juga terendam sekitar 60 sentimeter. Tapi semalam juga airnya sudah surut," kata Kapolsek Sindangbarang, Ajun Komisaris Nandang, Senin, 16 November 2020.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)