Purwokerto: Pertamina hingga saat ini masih menangani dampak rembesan bahan bakar minyak (BBM) di proyek pipa BBM Cilacap-Bandung (CB), Dusun Lengkong, Desa Jeruklegi Kulon, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
"Kami masih mengintensifkan penanganan dampak rembesan pada proyek pipa BBM CB yang terjadi pada Rabu, 3 Agustus 2022," kata Area Manager Communication, Relations, & Corporate Social Responsibility Regional Jawa Bagian Tengah PT Pertamina Patra Niaga Brasto Galih Nugroho, Kamis, 4 Agustus 2022.
Dalam hal ini, kata dia, Pertamina memperkuat personel dan peralatan yang dibutuhkan untuk penanganan dampak rembesan dengan dukungan dari Fuel Terminal Lomanis, Fuel Terminal Maos, Integrated Terminal Cilacap, dan Fuel Terminal Tasikmalaya.
Selain itu, PT Pertamina Patra Niaga juga didukung oleh PT Kilang Pertamina Internasional RU IV dan PT Pertamina Trans Kontinental.
"Saat ini kami memprioritaskan penanganan yang dilakukan dalam tiga aspek, yaitu perbaikan pipa, penyedotan BBM di area, dan pemulihan area terdampak," terangnya.
Lebih lanjut, Brasto menjelaskan saat diketahui adanya kejadian rembesan, petugas segera mematikan pompa dan menutup pipa agar dapat fokus untuk melakukan perbaikan pipa dan membersihkan sekitar area rembesan dari sisa tumpahan BBM.
Menurut dia, langkah tersebut dapat segera menghentikan aliran BBM pada pipa CB (Cilacap-Bandung) yang saat itu sedang menyalurkan BBM dari Fuel Terminal Lomanis ke Fuel Terminal Tasikmalaya dan Integrated Terminal Bandung Group.
"Kami telah menggerakkan puluhan personel secara bergilir selama 24 jam untuk membersihkan dampak rembesan dengan menurunkan vacuum truk, oil boom, solid floatation boom, mobil tangki, serta bekerja sama dan berkoordinasi dengan pemerintah daerah, Polri, TNI, dan pihak-pihak terkait lainnya," jelas dia.
Brasto melanjutkan hingga saat ini penyebab terjadinya rembesan BBM masih dalam proses penyelidikan. Pertamina terus berkoordinasi dengan pihak Kerja Sama Operasional (KSO) PT Hutama Karya (Persero) dan PT Timas Suplindo selaku pelaksana proyek pipa CB 3 dalam hal penyelidikan, penanggulangan, dan komunikasi ke masyarakat terkait dengan kejadian rembesan tersebut.
Saat dihubungi dari Purwokerto, Community Development Proyek Pipa BBM CB3 PT Hutama Karya (Persero) Agung Suroyo mengatakan pihaknya bersama PT Timas Suplindo hingga sekarang sedang melakukan perbaikan-perbaikan terkait dengan kejadian rembesan tersebut.
"Pekerjaan dilaksanakan selama 24 jam dengan mengerahkan lebih dari 50 orang. Kami memaksimalkan dengan tetap menjaga keselamatan dalam bekerja selama perbaikan pipa ini, mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa teratasi," ucap Agung.
Purwokerto: Pertamina hingga saat ini masih menangani dampak rembesan bahan bakar minyak (BBM) di proyek pipa
BBM Cilacap-Bandung (CB), Dusun Lengkong, Desa Jeruklegi Kulon, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
"Kami masih mengintensifkan penanganan dampak rembesan pada proyek pipa BBM CB yang terjadi pada Rabu, 3 Agustus 2022," kata Area Manager Communication, Relations, & Corporate Social Responsibility Regional Jawa Bagian Tengah PT Pertamina Patra Niaga Brasto Galih Nugroho, Kamis, 4 Agustus 2022.
Dalam hal ini, kata dia, Pertamina memperkuat personel dan peralatan yang dibutuhkan untuk penanganan dampak rembesan dengan dukungan dari Fuel Terminal Lomanis, Fuel Terminal Maos, I
ntegrated Terminal Cilacap, dan Fuel Terminal Tasikmalaya.
Selain itu, PT Pertamina Patra Niaga juga didukung oleh PT Kilang Pertamina Internasional RU IV dan PT Pertamina Trans Kontinental.
"Saat ini kami memprioritaskan penanganan yang dilakukan dalam tiga aspek, yaitu perbaikan pipa, penyedotan BBM di area, dan pemulihan area terdampak," terangnya.
Lebih lanjut, Brasto menjelaskan saat diketahui adanya kejadian rembesan, petugas segera mematikan pompa dan menutup pipa agar dapat fokus untuk melakukan perbaikan pipa dan membersihkan sekitar
area rembesan dari sisa tumpahan BBM.
Menurut dia, langkah tersebut dapat segera menghentikan aliran BBM pada pipa CB (Cilacap-Bandung) yang saat itu sedang menyalurkan BBM dari Fuel Terminal Lomanis ke Fuel Terminal Tasikmalaya dan Integrated Terminal Bandung Group.
"Kami telah menggerakkan puluhan personel secara bergilir selama 24 jam untuk membersihkan dampak rembesan dengan menurunkan vacuum truk, oil boom, solid floatation boom, mobil tangki, serta bekerja sama dan berkoordinasi dengan pemerintah daerah, Polri, TNI, dan pihak-pihak terkait lainnya," jelas dia.
Brasto melanjutkan hingga saat ini penyebab terjadinya rembesan BBM masih dalam proses penyelidikan. Pertamina terus berkoordinasi dengan pihak Kerja Sama Operasional (KSO) PT Hutama Karya (Persero) dan PT Timas Suplindo selaku pelaksana proyek pipa CB 3 dalam hal penyelidikan, penanggulangan, dan komunikasi ke masyarakat terkait dengan kejadian rembesan tersebut.
Saat dihubungi dari Purwokerto, Community Development Proyek Pipa BBM CB3 PT Hutama Karya (Persero) Agung Suroyo mengatakan pihaknya bersama PT Timas Suplindo hingga sekarang sedang melakukan perbaikan-perbaikan terkait dengan kejadian rembesan tersebut.
"Pekerjaan dilaksanakan selama 24 jam dengan mengerahkan lebih dari 50 orang. Kami memaksimalkan dengan tetap menjaga keselamatan dalam bekerja selama perbaikan pipa ini, mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa teratasi," ucap Agung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)