Yogyakarta: Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, dianggap turut berjasa dalam mempertahankan Yogyakarta sebagai daerah istimewa. Saat masih menjadi anggota DPR RI Komisi II, Ganjar turut berperan untuk mempertahankan hal tersebut.
"Kami masyarakat tradisi Yogyakarta pada hari ini mengadakan gelar budaya dan ritual sebagai ungkapan doa meminta keutuhan dan kemakmuran Bangsa ini. Juga sekaligus ucapan terima kasih untuk Mas Ganjar Pranowo, agar beliau selalu mendapatkan kekuatan, semangat di dalam menjalankan tugas-tugasnya," kata Koordinator Acara Masyarakat Tradisi Yogyakarta (Matra), Totok Ispurwanto, Minggu, 4 September 2022.
Masyarakat di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang tergabung dalam Matra menggelar pagelaran budaya dan doa bersama untuk kemakmuran bangsa di kawasan Tugu Yogyakarta.
Totok mengatakan Ganjar saat ini lebih dikenal sebagai Gubernur Jateng yang kreatif, berhasil membangkitkan partisipasi masyarakat, tegas pada penyelewengan, serta sarat dengan inovasi kemajuan.
Ganjar pula yang punya andil besar dalam penyusunan hingga pengesahan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2012 yang menegaskan keistimewaan Yogyakarta sebagai provinsi yang mempunyai kekhususan dalam penyelenggaraan pemerintahan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Totok menjelaskan perjuangan mempertahankan keistimewaan Yogyakarta ditempuh melalui dua jalur, yakni jalur diplomasi dan jalur gerakan kerakyatan. Kala itu Ganjar memperjuangkan keistimewaan Yogyakarta melalui jalur diplomasi dalam kapasitasnya sebagai wakil rakyat.
"Tanpa mengurangi peran dari komponen masyarakat lain, yang kami saksikan, yang nyata di lapangan, Bapak Ganjar ini secara konsisten, secara berani, langsung memberikan kontribusi yang sangat besar," jelas Totok.
Masyarakat Yogyakarta, kata Totok, tidak akan lupa akan jasa Gubernur Jateng dua periode tersebut. "Ucapan terima kasih ini tidak terlepas dari peran beliau Mas Ganjar 10 tahun yang lalu di dalam pengesahaan UU Nomor 13 Tahun 2012 terkait keistimewaan Yogyakarta," ungkapnya.
Yogyakarta: Gubernur Jawa Tengah,
Ganjar Pranowo, dianggap turut berjasa dalam mempertahankan
Yogyakarta sebagai daerah istimewa. Saat masih menjadi anggota
DPR RI Komisi II, Ganjar turut berperan untuk mempertahankan hal tersebut.
"Kami masyarakat tradisi Yogyakarta pada hari ini mengadakan gelar budaya dan ritual sebagai ungkapan doa meminta keutuhan dan kemakmuran Bangsa ini. Juga sekaligus ucapan terima kasih untuk Mas Ganjar Pranowo, agar beliau selalu mendapatkan kekuatan, semangat di dalam menjalankan tugas-tugasnya," kata Koordinator Acara Masyarakat Tradisi Yogyakarta (Matra), Totok Ispurwanto, Minggu, 4 September 2022.
Masyarakat di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang tergabung dalam Matra menggelar pagelaran budaya dan doa bersama untuk kemakmuran bangsa di kawasan Tugu Yogyakarta.
Totok mengatakan Ganjar saat ini lebih dikenal sebagai Gubernur Jateng yang kreatif, berhasil membangkitkan partisipasi masyarakat, tegas pada penyelewengan, serta sarat dengan inovasi kemajuan.
Ganjar pula yang punya andil besar dalam penyusunan hingga pengesahan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2012 yang menegaskan keistimewaan Yogyakarta sebagai provinsi yang mempunyai kekhususan dalam penyelenggaraan pemerintahan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Totok menjelaskan perjuangan mempertahankan keistimewaan Yogyakarta ditempuh melalui dua jalur, yakni jalur diplomasi dan jalur gerakan kerakyatan. Kala itu Ganjar memperjuangkan keistimewaan Yogyakarta melalui jalur diplomasi dalam kapasitasnya sebagai wakil rakyat.
"Tanpa mengurangi peran dari komponen masyarakat lain, yang kami saksikan, yang nyata di lapangan, Bapak Ganjar ini secara konsisten, secara berani, langsung memberikan kontribusi yang sangat besar," jelas Totok.
Masyarakat Yogyakarta, kata Totok, tidak akan lupa akan jasa Gubernur Jateng dua periode tersebut. "Ucapan terima kasih ini tidak terlepas dari peran beliau Mas Ganjar 10 tahun yang lalu di dalam pengesahaan UU Nomor 13 Tahun 2012 terkait keistimewaan Yogyakarta," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)