Surabaya: Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyiapkan bahan alternatif untuk industri tahu di Tropodo, Sidoarjo, Jawa Timur, tidak menggunakan bahan bakar sampah plastik. Salah satunya menggunakan bahan palet kayu.
"Wood pallet ini yang paling memungkinkan, dan yang paling terjangkau (untuk bahan bakar produksi tahu)," kata Khofifah, di Surabaya, Kamis, 21 November 2019.
Khofifah melanjutkan pipa gas PGN, Compressed Natural Gas (CNG), dan LPG bisa menjadi alternatif pilihan bahan bakar pengganti sampah plastik. Meskipun, Khofifah mengaku ketiganya terbilang mahal sehingga harus dihitung agar tidak merugi.
"Untuk LPG ini saya sudah komunikasikan dengan GM Pertamina. Kita ingin mendapatkan special diskon, dan sekarang sedang dihitung untuk diskon yang paling memungkinkan diberikan pada industri tahu," jelasnya.
Khofifah menerangkan pihaknya akan membimbing pelaku industri tahu untuk tetap bertahan dan bersaing. Pihaknya akan menyosialisasikan soal bahaya penggunaan bahan bakar sampah plastik.
"Maka mereka harus menggunakan bahan bakar lain untuk konversi, agar mereka tetap survive. Yang paling memungkinkan menggunakan wood pallet," ujarnya.
Dia mengaku tidak bisa berbuat banyak terkait impor plastik yang masuk ke Jatim. Dia mengatakan izin impor sampah plastik merupakan kewenangan pemerintah pusat.
"Jadi Pemprov Jatim melakukan pendampingan, sosialisasi dan mediasi agar produsen tahu di Tropodo sekarang siap-siap mengkonversi bahan bakar yang mereka gunakan selama ini," tandasnya.
Surabaya: Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyiapkan bahan alternatif untuk
industri tahu di Tropodo, Sidoarjo, Jawa Timur, tidak menggunakan bahan bakar sampah plastik. Salah satunya menggunakan bahan palet kayu.
"
Wood pallet ini yang paling memungkinkan, dan yang paling terjangkau (untuk bahan bakar produksi tahu)," kata Khofifah, di Surabaya, Kamis, 21 November 2019.
Khofifah melanjutkan pipa gas PGN, Compressed Natural Gas (CNG), dan LPG bisa menjadi alternatif pilihan bahan bakar pengganti sampah plastik. Meskipun, Khofifah mengaku ketiganya terbilang mahal sehingga harus dihitung agar tidak merugi.
"Untuk LPG ini saya sudah komunikasikan dengan GM Pertamina. Kita ingin mendapatkan special diskon, dan sekarang sedang dihitung untuk diskon yang paling memungkinkan diberikan pada industri tahu," jelasnya.
Khofifah menerangkan pihaknya akan membimbing pelaku industri tahu untuk tetap bertahan dan bersaing. Pihaknya akan menyosialisasikan soal bahaya penggunaan bahan bakar sampah plastik.
"Maka mereka harus menggunakan bahan bakar lain untuk konversi, agar mereka tetap
survive. Yang paling memungkinkan menggunakan
wood pallet," ujarnya.
Dia mengaku tidak bisa berbuat banyak terkait impor plastik yang masuk ke Jatim. Dia mengatakan izin impor sampah plastik merupakan kewenangan pemerintah pusat.
"Jadi Pemprov Jatim melakukan pendampingan, sosialisasi dan mediasi agar produsen tahu di Tropodo sekarang siap-siap mengkonversi bahan bakar yang mereka gunakan selama ini," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)