Manado: Pengawasan dan pencegahan penyebaran penyakit difteri di Sulawesi Utara tak hanya dilakukan terhadap penduduk yang mendiami daerah tersebut. Namun, pihak terkait juga melakukan pengawasan terhadap masyarakat yang keluar-masuk melalui jalur udara, darat dan laut.
Petugas Epidemologi Kantor Kesehatan Perhubungan (KKP) Kota Manado, Rivo P mengatakan, meskipun Sulut dinyatakan bebas dari penyebaran penyakit difteri, namun pengawasan dan upaya pencegahan terus dilakukan pihaknya. Seperti mengawasi kesehatan melalui pintu-pintu masuk ke Sulut.
"Misalnya di bandar udara. Kami sudah bekerja sama dengan pihak bandara termasuk memberikan penyuluhan kepada mereka untuk melihat tanda-tanda penumpang pesawat yang sedang sakit. Jika menemukan hal seperti itu, agar segera dibawa ke ruang karantina untuk diperiksa petugas KKP yang sudah ada di sana," kata Rivo, saat konferensi pers di Kantor Dinas Kesehatan Sulut, Manado, Selasa 12 Desember 2017.
Baca: Sulut Bebas Difteri
Selain memberi penyuluhan terhadap petugas bandara, lanjut Rivo, pihaknya juga memasang papan informasi terkait penyakit difteri agar dapat diketahui para penumpang atau pun masyarakat yang datang di bandara.
"Jadi kami berharap agar petugas bandara maupun masyarakat bisa sama-sama bekerja sama untuk mencegah penyakit ini datang dari luar," ujar dia. Hal yang sama juga dilakukan di jalur laut atau pelabuhan.
Sementara itu, untuk jalur darat, lanjut Rivo, pihaknya bersama Pihak Dinas Kesehatan Sulut dan instansi terkait juga akan menyiapkan pos-pos pemeriksaan kesehatan.
"Nah di sini juga kita butuh kerja sama yang baik dari masyarakat untuk segera memeriksakan diri jika merasa tidak sehat. Karena dengan begitu kita dapat sedini mungkin mencegah penyebaran penyakit termasuk difteri," imbaunya.
Menurut Rivo, hal ini juga merupakan persiapan untuk menghadapi puncak arus mudik menjelang Natal dan Tahun Baru 2018.
Kepala Dinas Kesehatan Sulut Deby Kalalo mengaku telah menginstruksikan seluruh petugas kesehatan di kabupaten dan kota agar menjemput bola dengan turun langsung ke lapangan untuk memantau penyebaran penyakit dan memeriksa masyarakat.
"Seluruh surveilans di kabupaten dan kota harus aktif. Agar jika nanti ada tanda-tanda penyakit difteri bisa segera ditangani sedini mungkin sehingga tak menyebar luar. Tapi, saya berharap semiga Sulut tidak sampai terdampak penyakit itu," kata dia.
Manado: Pengawasan dan pencegahan penyebaran penyakit difteri di Sulawesi Utara tak hanya dilakukan terhadap penduduk yang mendiami daerah tersebut. Namun, pihak terkait juga melakukan pengawasan terhadap masyarakat yang keluar-masuk melalui jalur udara, darat dan laut.
Petugas Epidemologi Kantor Kesehatan Perhubungan (KKP) Kota Manado, Rivo P mengatakan, meskipun Sulut dinyatakan bebas dari penyebaran penyakit difteri, namun pengawasan dan upaya pencegahan terus dilakukan pihaknya. Seperti mengawasi kesehatan melalui pintu-pintu masuk ke Sulut.
"Misalnya di bandar udara. Kami sudah bekerja sama dengan pihak bandara termasuk memberikan penyuluhan kepada mereka untuk melihat tanda-tanda penumpang pesawat yang sedang sakit. Jika menemukan hal seperti itu, agar segera dibawa ke ruang karantina untuk diperiksa petugas KKP yang sudah ada di sana," kata Rivo, saat konferensi pers di Kantor Dinas Kesehatan Sulut, Manado, Selasa 12 Desember 2017.
Baca: Sulut Bebas Difteri
Selain memberi penyuluhan terhadap petugas bandara, lanjut Rivo, pihaknya juga memasang papan informasi terkait penyakit difteri agar dapat diketahui para penumpang atau pun masyarakat yang datang di bandara.
"Jadi kami berharap agar petugas bandara maupun masyarakat bisa sama-sama bekerja sama untuk mencegah penyakit ini datang dari luar," ujar dia. Hal yang sama juga dilakukan di jalur laut atau pelabuhan.
Sementara itu, untuk jalur darat, lanjut Rivo, pihaknya bersama Pihak Dinas Kesehatan Sulut dan instansi terkait juga akan menyiapkan pos-pos pemeriksaan kesehatan.
"Nah di sini juga kita butuh kerja sama yang baik dari masyarakat untuk segera memeriksakan diri jika merasa tidak sehat. Karena dengan begitu kita dapat sedini mungkin mencegah penyebaran penyakit termasuk difteri," imbaunya.
Menurut Rivo, hal ini juga merupakan persiapan untuk menghadapi puncak arus mudik menjelang Natal dan Tahun Baru 2018.
Kepala Dinas Kesehatan Sulut Deby Kalalo mengaku telah menginstruksikan seluruh petugas kesehatan di kabupaten dan kota agar menjemput bola dengan turun langsung ke lapangan untuk memantau penyebaran penyakit dan memeriksa masyarakat.
"Seluruh surveilans di kabupaten dan kota harus aktif. Agar jika nanti ada tanda-tanda penyakit difteri bisa segera ditangani sedini mungkin sehingga tak menyebar luar. Tapi, saya berharap semiga Sulut tidak sampai terdampak penyakit itu," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)