Malang: Pasien positif virus korona (covid-19) di Kabupaten Malang, Jawa Timur, tembus 72 orang. Jumlah tersebut bertambah 13 orang dalam sehari, dari sebelumnya 59 orang.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Malang, Aniswaty Aziz, mengatakan 13 pasien baru berasal dari kluster Karangploso lima orang dan klaster Singosari delapan orang. Pasien dari klaster Singosari merupakan satu keluarga.
"Mereka (Kluster Singosari) terjangkit dari anggota keluarga lain yang positif. Karena mereka abai pada isolasi," kata Anis, Rabu, 27 Mei 2020.
Anis menerangkan protokol kesehatan yang tidak diterapkan salah seorang pasien positif covid-19 membuat delapan orang keluarganya tertular. Yakni tidak tidak mengenakan masker dan tidak mengisolasi diri.
"Kan harusnya disendirikan. Mulai makan, mandi dan semua tersendiri biar enggak menulari," bebernya.
Baca: Kota Malang Siapkan Skema Kenormalan Baru
Sementara itu, lima orang dari klaster Karangploso pun satu keluarga. Mereka tertular dari ayah di keluarga tersebut, yang meninggal berstatus pasien dengan pengawasan (PDP).
"Beberapa hari kemudian, setelag meninggal dinyatakan positif covid-19," terangnya.
Awalnya pihak keluarga menolak si ayah dimakamkan sesuai prosedur protokol covid-19. Namun setelah diberi pemahaman, pihak keluarga setuju.
"Tapi sudah terjadi penularan (covid-19)," ungkapnya.
Malang: Pasien positif virus korona (covid-19) di Kabupaten Malang, Jawa Timur, tembus 72 orang. Jumlah tersebut bertambah 13 orang dalam sehari, dari sebelumnya 59 orang.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Malang, Aniswaty Aziz, mengatakan 13 pasien baru berasal dari kluster Karangploso lima orang dan klaster Singosari delapan orang. Pasien dari klaster Singosari merupakan satu keluarga.
"Mereka (Kluster Singosari) terjangkit dari anggota keluarga lain yang positif. Karena mereka abai pada isolasi," kata Anis, Rabu, 27 Mei 2020.
Anis menerangkan protokol kesehatan yang tidak diterapkan salah seorang pasien positif covid-19 membuat delapan orang keluarganya tertular. Yakni tidak tidak mengenakan masker dan tidak mengisolasi diri.
"Kan harusnya disendirikan. Mulai makan, mandi dan semua tersendiri biar enggak menulari," bebernya.
Baca: Kota Malang Siapkan Skema Kenormalan Baru
Sementara itu, lima orang dari klaster Karangploso pun satu keluarga. Mereka tertular dari ayah di keluarga tersebut, yang meninggal berstatus pasien dengan pengawasan (PDP).
"Beberapa hari kemudian, setelag meninggal dinyatakan positif covid-19," terangnya.
Awalnya pihak keluarga menolak si ayah dimakamkan sesuai prosedur protokol covid-19. Namun setelah diberi pemahaman, pihak keluarga setuju.
"Tapi sudah terjadi penularan (covid-19)," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)