Tangerang: Bakal calon wakil wali kota Tangerang Selatan, Rahayu Saraswati, diduga menjadi korban pelecehan verbal melalui media sosial Twitter. Dugaan pelecehan itu bermula dari akun Twitter politikus Demokrat, Cipta Panca Laksana, @panca66 dan mantan staf khusus Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)Said Didu, @msaid Didu.
Akun @panca66 menuliskan, Paha calon wakil wali kota Tangsel itu mulus banget. Kemudian dibalas oleh akun @msaid_didu, Huzz - no pict hoax. Walhasil cuitan itu mendapat timpalan dari warganet.
Politikus Partai Solidaritas Indonesia Tsamara Amani pun berkicai melalui akun Twitternya @TsamaraDKI. Tsamara dalam cuitannya turut mengunggah tangkapan layar cuitan Said Didu dan Panca.
Baca: Korban Kekerasan Seksual Diminta Tak Takut Bersuara
"Tanpa malu melecehkan perempuan seperti ini. Lalu merasa suci, merasa bisa menyelamatkan bangsa ini. Jangankan menyelamatkan bangsa, menghargai perempuan saja tidak bisa. Alih-alih menilai atau mengkritik @rahayusaraswati dari track record dan cara kerja malah sibuk cari cara melecehkan," tulis Tsamara di akun Twitternya.
Sementara Rahayu melalui akun Twitternya @RahayuSaraswati menerangkan, bahwa pelecehan verbal yang disampaikan tidak ada kaitannya dengan afiliasi dalam berpolitik. Dia pun menentang keras segala pelecehan terhadap perempuan.
"Pelecahan tidak ada hubungannya dengan afiliasi politik, beda pilihan politik bukan berarti bisa dilecehkan, atau karena saya perempuan bukan berarti bisa dilecehkan, pelecehan hanya dilakukan oleh mereka yang berjiwa kerdil dan pengecut," cuit Saraswati.
Pelecehan tdk ada hubungannya dgn afiliasi politik, beda pilihan politik bukan berarti bisa dilecehkan, atau krn saya perempuan bukan berarti bisa dilecehkan, pelecehan hanya dilakukan oleh mrk yg berjiwa kerdil & pengecut https://t.co/dS3arCmHJz
— Rahayu Saraswati (@RahayuSaraswati) September 5, 2020
"Tanpa malu melecehkan perempuan seperti ini. Lalu merasa suci, merasa bisa menyelamatkan bangsa ini. Jangankan menyelamatkan bangsa, menghargai perempuan saja tidak bisa. Alih-alih menilai atau mengkritik @rahayusaraswati dari track record dan cara kerja malah sibuk cari cara melecehkan," tulis Tsamara di akun Twitternya.
Sementara Rahayu melalui akun Twitternya @RahayuSaraswati menerangkan, bahwa pelecehan verbal yang disampaikan tidak ada kaitannya dengan afiliasi dalam berpolitik. Dia pun menentang keras segala pelecehan terhadap perempuan.
"Pelecahan tidak ada hubungannya dengan afiliasi politik, beda pilihan politik bukan berarti bisa dilecehkan, atau karena saya perempuan bukan berarti bisa dilecehkan, pelecehan hanya dilakukan oleh mereka yang berjiwa kerdil dan pengecut," cuit Saraswati.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)
