Pekalongan: Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, menjamin ketersediaan bahan pokok masyarakat masih mencukupi hingga tiga bulan ke depan, sehingga warga tidak perlu panik dengan melakukan aksi borong karena stok maupun pasokan masih lancar.
Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah Kota Pekalongan Budiyanto mengatakan meski stok mencukupi sejumlah harga kebutuhan pokok mulai merangkak naik.
"Kami jamin tidak terjadi kelangkaan kebutuhan pokok masyarakat menjelang Natal hingga Tahun Baru 2023. Berdasar hasil monitoring ke sejumlah pasar tradisional dan mal, stok kebutuhan pokok masih melimpah," terang dia.
Ia yang didampingi Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UKM Junaenah mengatakan tim pengawasan barang beredar yang terdiri atas Dindagkop-UKM, Satpol PP, Bagian Perekonomian, Dinaskominfo, Polres, dan Kejaksaan Negeri Pekalongan telah melakukan pantauan ke sejumlah pasar untuk memastikan stok kebutuhan pokok.
Dari hasil pantauan tim, kata dia, diketahui bahwa beberapa komoditas mengalami kenaikan harga antara lain beras, tomat, cabai, minyak goreng, dan daging ayam ras.
Harga beras medium dan premium yang semula sekitar Rp10 ribu menjadi Rp11 ribu per kg, naik sekitar 5-10 persen, tomat dan cabai rawit hijau naik 50 persen hingga 100 persen, cabai rawit merah naik 15 persen, dan daging ayam ras sekitar 5 persen.
"Ya, kenaikan harga tomat dan cabai rawit memang cukup tinggi karena faktor cuaca yang sedang mengalami anomali. Akan tetapi untuk kebutuhan sembako lainnya masih dalam batas wajar," ucapnya.
Junaenah mengatakan untuk harga daging sapi kini masih bertahan sekitar Rp123 ribu per kilogram atau di atas harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp110 ribu per kilogram.
"Kami menilai harga daging sapi ini sudah cukup lama berada di atas HET dan cenderung stabil sehingga tidak terlalu berpengaruh terhadap inflasi," ujar dia.
Dikatakan, selama ini pasokan kebutuhan pokok masyarakat berasal dari wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur, seperti beras diambil dari Pati, Demak, dan Bojonegoro, kemudian daging ayam dan telur dipasok dari Batang dan Kabupaten Pekalongan.
Kemudian, untuk bawang merah dari Brebes dan bawang putih dan cabai dipasok dari Wonosobo dan Temanggung, serta tomat dari Banjarnegara.
"Hanya saja, dari hasil monitoring menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru ini, sejumlah pedagang memberikan masukan agar pemerintah bisa tetap menjaga distribusi dan stok kebutuhan pokok supaya tidak terjadi kelangkaan," jelasnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Pekalongan: Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, menjamin ketersediaan bahan pokok masyarakat masih mencukupi hingga
tiga bulan ke depan, sehingga warga tidak perlu panik dengan melakukan aksi borong karena stok maupun pasokan masih lancar.
Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah Kota Pekalongan Budiyanto mengatakan meski stok mencukupi sejumlah harga kebutuhan pokok mulai merangkak naik.
"Kami jamin tidak terjadi kelangkaan kebutuhan pokok masyarakat menjelang Natal hingga Tahun Baru 2023. Berdasar hasil monitoring ke sejumlah pasar tradisional dan mal, stok kebutuhan pokok masih melimpah," terang dia.
Ia yang didampingi Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UKM Junaenah mengatakan
tim pengawasan barang beredar yang terdiri atas Dindagkop-UKM, Satpol PP, Bagian Perekonomian, Dinaskominfo, Polres, dan Kejaksaan Negeri Pekalongan telah melakukan pantauan ke sejumlah pasar untuk memastikan stok kebutuhan pokok.
Dari hasil pantauan tim, kata dia, diketahui bahwa beberapa komoditas mengalami kenaikan harga antara lain beras, tomat, cabai, minyak goreng, dan daging ayam ras.
Harga beras medium dan premium yang semula sekitar Rp10 ribu menjadi Rp11 ribu per kg, naik sekitar 5-10 persen, tomat dan cabai rawit hijau naik 50 persen hingga 100 persen, cabai rawit merah naik 15 persen, dan daging ayam ras sekitar 5 persen.
"Ya, kenaikan harga tomat dan cabai rawit memang cukup tinggi karena faktor cuaca yang sedang mengalami anomali. Akan tetapi untuk kebutuhan sembako lainnya masih dalam batas wajar," ucapnya.
Junaenah mengatakan untuk harga daging sapi kini masih bertahan sekitar Rp123 ribu per kilogram atau di atas
harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp110 ribu per kilogram.
"Kami menilai harga daging sapi ini sudah cukup lama berada di atas HET dan cenderung stabil sehingga tidak terlalu berpengaruh terhadap inflasi," ujar dia.
Dikatakan, selama ini pasokan kebutuhan pokok masyarakat berasal dari wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur, seperti beras diambil dari Pati, Demak, dan Bojonegoro, kemudian daging ayam dan telur dipasok dari Batang dan Kabupaten Pekalongan.
Kemudian, untuk bawang merah dari Brebes dan bawang putih dan cabai dipasok dari Wonosobo dan Temanggung, serta tomat dari Banjarnegara.
"Hanya saja, dari hasil monitoring menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru ini, sejumlah pedagang memberikan masukan agar pemerintah bisa tetap menjaga distribusi dan stok kebutuhan pokok supaya tidak terjadi kelangkaan," jelasnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)