Kupang: Pemerintah Kabupaten Sikka telah menetapkan status darurat bencana pascabanjir bandang yang menerjang empat kecamatan wilayah setempat pada Minggu, 17 Januari 2021.
"Pak Bupati sudah mengeluarkan surat yang menyatakan bahwa status daerah ini sudah darurat bencana," kata Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sikka, Daeng Bakir, Rabu, 20 Januari 2021.
Empat kecamatan yang terendam banjir bandang di antarnya Paga, Mego, Magepanda, dan kecamatan Waigete. Namun dari empat itu hanya tiga kecamatan yang disebut paling parah yakni Mego, Magepanda, dan Waigete.
Lebih lanjut, kata dia, darurat bencana itu sudah ditetapkan sejak Senin, 18 Januari dan akan berkahir pada 31 Januari mendatang.
"Artinya berlaku selama 14 hari ke depan. Setelah 14 hari akan dilihat lagi bagaimana situasi di lapangan," tambah dia.
Baca juga: Relawan Longsor Gunung Mas Bogor Dibatasi
Daeng menambahkan pihaknya sampai saat ini belum mengetahui berapa rumah yang rusak akibat banjir bandang tersebut. Hal ini dikarenakan terlambatnya camat dan kepala desa di empat kecamatan itu memberikan data.
Pihaknya juga sampai saat ini masih terus melakukan pendataan berkaitan dengan kerugian akibat banjir bandang tersebut.
"Namun yang pastinya ada seorang pria yang meninggal akibat terseret banjir saat hendak menyelamatkan ternaknya," tambah dia.
Selain itu juga banjir tersebut menerjang salah satu jembatan gantung dan merobohkannya sehingga akses jalan antar kampung di dua desa di Kecamatan Mego itu terputus.
Pihaknya berharap agar masyarakat tetap berhati-hati dan waspada jika curah hujan tinggi, karena dikhawatirkan akan kembali terjadi banjir bandang di empat kecamatan itu.
Kupang: Pemerintah Kabupaten Sikka telah menetapkan status darurat bencana
pascabanjir bandang yang menerjang empat kecamatan wilayah setempat pada Minggu, 17 Januari 2021.
"Pak Bupati sudah mengeluarkan surat yang menyatakan bahwa status daerah ini sudah darurat bencana," kata Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sikka, Daeng Bakir, Rabu, 20 Januari 2021.
Empat kecamatan yang terendam banjir bandang di antarnya Paga, Mego, Magepanda, dan kecamatan Waigete. Namun dari empat itu hanya tiga kecamatan yang disebut paling parah yakni Mego, Magepanda, dan Waigete.
Lebih lanjut, kata dia, darurat bencana itu sudah ditetapkan sejak Senin, 18 Januari dan akan berkahir pada 31 Januari mendatang.
"Artinya berlaku selama 14 hari ke depan. Setelah 14 hari akan dilihat lagi bagaimana situasi di lapangan," tambah dia.
Baca juga:
Relawan Longsor Gunung Mas Bogor Dibatasi
Daeng menambahkan pihaknya sampai saat ini belum mengetahui berapa rumah yang rusak akibat banjir bandang tersebut. Hal ini dikarenakan terlambatnya camat dan kepala desa di empat kecamatan itu memberikan data.
Pihaknya juga sampai saat ini masih terus melakukan pendataan berkaitan dengan kerugian akibat banjir bandang tersebut.
"Namun yang pastinya ada seorang pria yang meninggal akibat terseret banjir saat hendak menyelamatkan ternaknya," tambah dia.
Selain itu juga banjir tersebut menerjang salah satu jembatan gantung dan merobohkannya sehingga akses jalan antar kampung di dua desa di Kecamatan Mego itu terputus.
Pihaknya berharap agar masyarakat tetap berhati-hati dan waspada jika curah hujan tinggi, karena dikhawatirkan akan kembali terjadi banjir bandang di empat kecamatan itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)