Ilustrasi--Gelombang tinggi menghempas bibir pantai Pasauran, Serang, Banten. (Foto: MI/Susanto)
Ilustrasi--Gelombang tinggi menghempas bibir pantai Pasauran, Serang, Banten. (Foto: MI/Susanto)

Gelombang Tinggi Hantam Pesisir Semarang dan Pekalongan

Media Indonesia.com • 12 Desember 2020 15:30
Semarang: Gelombang tinggi di Laut Jawa mengakibatkan belasan perahu nelayan di Semarang, Jawa Tengah, rusak. Selain itu, tanggul laut jebol di tiga titik nenyebabkan pemukiman penduduk di Pekalongan, terendam banjir rob.
 
Pemantauan Media Indonesia, Sabtu, 12 Desember 2020, ratusan keluarga di pesisir pantura Kota Pekalongan, masih harus berjibaku dengan banjir rob. Air laut merendam ratusan rumah warga setelah gelombang tinggi menghantam tanggul laut di Pantai Sari, Kelurahan Panjang Baru, Kecamatan Pekalongan Utara, hingga jebol di tiga titik.
 
Sementara puluhan nelayan di Tambaklorok, Kota Semarang, juga hanya dapat meratapi nasib setelah 15 kapal mereka yang disandarkan di dermaga rusak akibat hantaman gelombang. Sedangkan ratusan nelayan lain belum dapat melaut akibat gelombang tinggi di Laut Jawa.

"Di Tambaklorok ini ada 593 nelayan yang belum dapat mencari nafkah karena gelombang tinggi," kata Ketua DPD Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) Kota Semarang, Slamet Ari Nugroho.
 
Baca juga: 958 Ribu Warga Subang Akan Divaksin Covid-19 Januari 2021
 
Gelombang tinggi, lanjut Slamet, selain memporakporandakan perkampungan di Bedono, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak beberapa waktu lalu, juga merusak 15 kapal nelayan dibawah 5 grosston (GT) di Tambaklorok, Kota Semarang. 
 
Seketaris Daerah Kota Pekalongan Sri Ruminingsih mengatakan, gelombang laut telah menghantam tanggul laut yang ada di utara kota. Tiga titik sepanjang 68 meter jebol menjadikan air laut masuk ke pemukiman penduduk. 
 
Hingga saat ini warga bertahan tidak mengungsi. Namun banjir air laut tersebut membuat warga kesulitan beraktivitas, bahkan diperkirakan kondisi gelombang tinggi terjadi hingga Januari 2020.
 
"Sebenarnya kami telah meninggikan 30 sentimeter tanggul itu," tambahnnya. 
 
Sebagai langkah mengatasi banjir besar, ungkap Sri Ruminingsih, secara darurat dilakukan penambalan sementara. Perbaikan akan segera dilakukan karena Pemkot Pekalongan telah mengajukan ke pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk pembangunan tanggul permanen pada 2021. 
 
"Pembangunan tanggul itu dianggarkan Rp5 miliar, untuk memperbaiki tanggul laut sepanjang 400 meter dari 1.080 meter tanggul yang keropos," jelas Sri. (Akhmad Safuan)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan