Jayapura: Ketua Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) kasus Intan Jaya, Benny Mamoto, mengakui penetapan tersangka meninggalnya Pendeta (Pdt) Yeremia Zanambani, masih menunggu hasil otopsi.
"Untuk kasus Pdt Yeremia masih menunggu otopsi karena pemeriksaan saksi sudah dilakukan. Setelah dilakukan otopsi baru tersangkanya diproses hukum," kata Benny, Kamis, 24 Desember 2020.
Benny mengaku saat ini Polda Papua masih berupaya untuk mendapatkan izin dari keluarga.
"Mudah-mudahan keluarga segera memberi izin agar otopsi dapat dilakukan, " harap dia.
Baca juga: Pekan Ini, Jenazah Pendeta Yeremia Diautopsi
Pendeta Yetemia Zanambani meninggal akibat ditembak pada Sabtu, 19 September 2020, di kampung Hipadipa, Kabupaten Intan Jaya. Sebelumnya Komandan Puspomad Letjen TNI Dodik Wijanarko dalam keterangan persnya menyatakan telah melakukan pemeriksaan terhadap 14 personel satgas penebalan apter BKO Kodam XVII Cenderawasih.
Selain itu melakukan pemanggilan terhadap 21 personel Yonif R 400/BR untuk dilakukan pemeriksaan sesuai surat Dan Puspomad tertanggal 3 Desember yang ditujukan ke Pangkogabwilhan III.
"Surat tersebut sudah direspons Pangkogabwilhan III selaku penanggungjawab operasi di Papua dengan mengirinkan surat jawaban paling lama awal Februari 2021 setelah dilakukan rotasi satgas," jelas Letjen TNI Dodik Wijanarko.
Jayapura: Ketua Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) kasus Intan Jaya, Benny Mamoto, mengakui penetapan tersangka meninggalnya Pendeta (Pdt)
Yeremia Zanambani, masih menunggu hasil otopsi.
"Untuk kasus Pdt Yeremia masih menunggu otopsi karena pemeriksaan saksi sudah dilakukan. Setelah dilakukan otopsi baru tersangkanya diproses hukum," kata Benny, Kamis, 24 Desember 2020.
Benny mengaku saat ini Polda Papua masih berupaya untuk mendapatkan izin dari keluarga.
"Mudah-mudahan keluarga segera memberi izin agar otopsi dapat dilakukan, " harap dia.
Baca juga:
Pekan Ini, Jenazah Pendeta Yeremia Diautopsi
Pendeta Yetemia Zanambani meninggal akibat ditembak pada Sabtu, 19 September 2020, di kampung Hipadipa, Kabupaten Intan Jaya. Sebelumnya Komandan Puspomad Letjen TNI Dodik Wijanarko dalam keterangan persnya menyatakan telah melakukan pemeriksaan terhadap 14 personel satgas penebalan apter BKO Kodam XVII Cenderawasih.
Selain itu melakukan pemanggilan terhadap 21 personel Yonif R 400/BR untuk dilakukan pemeriksaan sesuai surat Dan Puspomad tertanggal 3 Desember yang ditujukan ke Pangkogabwilhan III.
"Surat tersebut sudah direspons Pangkogabwilhan III selaku penanggungjawab operasi di Papua dengan mengirinkan surat jawaban paling lama awal Februari 2021 setelah dilakukan rotasi satgas," jelas Letjen TNI Dodik Wijanarko.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)