Jayapura: Kepolisian daerah Papua akan segera mengautopsi jenazah pendeta Yeremia Zanambani pekan ini. Autopsi untuk mengungkap kebenaran atas penembakan tersebut.
“Kami akan membangun komunikasi dengan Pemkab Intan Jaya dan elemen tokoh masyarakat guna proses autopsi,” kata Kapolda Papua, Irjen Pol Paulus Waterpauw, Kamis, 4 November 2020.
Waterpauw berharap cuaca dalam pekan ini bersahabat sehingga tidak menghambat perjalanan tim ke Intan Jaya.
Terpisah, Pangdam XVII Cenderawasih, Mayjen TNI Herman Asaribab, mengatakan pihaknya juuga telah menerjunkan tim investigasi untuk mengungkap kasus meninggalnya Pendeta Yeremia pada 19 September 2020 lalu.
Asaribab pun menegaskan bahwa pihaknya tidak segan-segan menindak anggota TNI yang kalau terbukti melakukan tindakan penembakan terhadap pendeta Yeremia.
"Kalau ada indikasi dilakukan misalnya pada kami (TNI), maka akan kami tindak tegas dan diproses hukum,” ujarnya.
Baca: 13 Lubang Bekas Peluru Ditemukan di TKP Penembakan Pendeta Yeremia
Pihaknya pun mengajak kepada Kelompok Sipil Kriminal Bersejata (KKSB) di Intan Jaya agar bisa kembali ke dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia guna menciptakan rasa aman dan damai di daerah.
“Kasus di Intan Jaya itu juga ada anggota kami yang meninggal, sehingga harapan kami kepada saudara-saudara kami (KKSB) yang berbeda pendapat dan pandangan agar kembali menata diri lagi bersatu dengan Pemkab setempat untuk membangun daerah,” harap Asaribab.
Jayapura: Kepolisian daerah Papua akan segera mengautopsi jenazah pendeta
Yeremia Zanambani pekan ini. Autopsi untuk mengungkap kebenaran atas penembakan tersebut.
“Kami akan membangun komunikasi dengan Pemkab Intan Jaya dan elemen tokoh masyarakat guna proses autopsi,” kata Kapolda Papua, Irjen Pol Paulus Waterpauw, Kamis, 4 November 2020.
Waterpauw berharap cuaca dalam pekan ini bersahabat sehingga tidak menghambat perjalanan tim ke Intan Jaya.
Terpisah, Pangdam XVII Cenderawasih, Mayjen TNI Herman Asaribab, mengatakan pihaknya juuga telah menerjunkan tim investigasi untuk mengungkap kasus meninggalnya Pendeta Yeremia pada 19 September 2020 lalu.
Asaribab pun menegaskan bahwa pihaknya tidak segan-segan menindak anggota TNI yang kalau terbukti melakukan tindakan penembakan terhadap pendeta Yeremia.
"Kalau ada indikasi dilakukan misalnya pada kami (TNI), maka akan kami tindak tegas dan diproses hukum,” ujarnya.
Baca:
13 Lubang Bekas Peluru Ditemukan di TKP Penembakan Pendeta Yeremia
Pihaknya pun mengajak kepada Kelompok Sipil Kriminal Bersejata (KKSB) di Intan Jaya agar bisa kembali ke dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia guna menciptakan rasa aman dan damai di daerah.
“Kasus di Intan Jaya itu juga ada anggota kami yang meninggal, sehingga harapan kami kepada saudara-saudara kami (KKSB) yang berbeda pendapat dan pandangan agar kembali menata diri lagi bersatu dengan Pemkab setempat untuk membangun daerah,” harap Asaribab.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)
