Petugas melayani permohonan administrasi kependudukan di kantor Dukapil Tulungagung, Jumat 93/11/2021) (Destyan Sujarwoko)
Petugas melayani permohonan administrasi kependudukan di kantor Dukapil Tulungagung, Jumat 93/11/2021) (Destyan Sujarwoko)

Blangko KTP-el di Kabupaten Tulungagung Habis dalam Sepekan Terakhir

Antara • 05 November 2021 21:05
Tulungagung: Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur menghentikan sementara pencetakan KTP elektronik. Pasalnya, blangko KTP-el habis.
 
"Stok sebenarnya masih ada. Namun jumlahnya sangat menipis," kata Kepala Dispendukcapil Tulungagung Ninik Hartiani di Tulungagung, Jumat, 5 November 2021.
 
Blangko habis sudah terjadi sepekan terakhir. Tidak hanya di Tulungagung, namun merata di hampir semua daerah.

Akibatnya, banyak pemohon yang kecewa karena sudah antre berjam-jam dan mereka hanya bisa mengikuti tahap perekaman untuk pencetakan KTP-el. Sedangkan KTP-el yang dimohonkan belum bisa dicetak saat ini dengan alasan skala prioritas.
 
"Pelayanan KTP elektronik sementara diprioritaskan untuk yang berkepentingan mendesak, seperti pengurusan BPJS, urusan rumah sakit, dan warga yang ikuti seleksi CPNS dan PPPK," katanya.
 
Soal habisnya stok blanko KTP-el ini, pihak Pemkab Tulungagung tidak bisa berbat banyak. Pasalnya, proses pendistribusian blangko KTP-el berasal dari Ditjen Dukcapil Kementerian Dalam Negeri (Mendagri).
 
"Sebelum kondisi ini, kami biasanya mengajukan dan mengambil blanko KTP-e ke provinsi. Namun karena provinsi kosong, kami langsung ke Jakarta," ujarnya.
 
Baca: Kabupaten Bekasi Kehabisan Blangko e-KTP
 
Saat ditanya jumlah pemohon KTP-el per harinya, Nina menyebut sekitar 200 orang. Jumlah itu belum termasuk pencetakan KTP-el yang dilakukan di tiga Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (Paten) Kantor Kecamatan Ngunut, Campurdarat dan Kauman.
 
"Di sana juga stoknya menipis. Namun untuk jumlah kepingnya berapa yang tersisa kami belum bisa menerangkan karena belum direkap," tandasnya.
 
Sementara itu, salah satu warga Mohammad Reza mengaku kecewa. Pasalnya, keinginanya untuk mendapat KTP-el harus tertunda, lantaran Dispendukcapil belum dapat melakukan pencetakan hingga waktu yang belum dapat ditentukan.
 
"Kalau perekaman bisa. Sementara yang pencetakan tadi infonya hanya yang berkepentingan mendesak seperti karena sakit untuk berobat butuh KTP-e seperti itu," ucap warga Desa/Kecamatan Kedungwaru ini.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan