Makassar: Basarnas Makassar, Sulawesi Selatan, menyatakan sebanyak 10 orang korban yang dinyatakan hilang belum ditemukan pada operasi pencarian hari ke delapan usai bencana banjir bandang di sebagian wilayah Kabupaten Luwu Utara.
"Hari ini untuk pencarian korban masih nihil. Pencarian akan kembali dilanjutkan besok, Rabu, 22 Juli 2020," kata Humas Basarnas Makassar, Hamsidar, Selasa, 21 Juli 2020.
Selain itu, telah diterima laporan dari warga setempat ada korban seorang perempuan bernama Hamriah berusia 50 tahun asal Desa Radda belum kembali atau dinyatakan hilang.
Data sementara dari posko induk, jumlah korban banjir tercatat 1.591 orang, selamat 1.543 orang, meninggal 38 orang atau tidak ada penambahan, dan dinyatakan dalam pencarian atau hilang bertambah satu orang dengan total 10 orang.
Baca juga: Polda Sumsel Rehabilitasi 89 Personel Pencandu Narkoba
Sedangkan korban meninggal dunia yang belum terindentifikasi dari Tim Disaster Victim Identification (DVI) Bidang Kedokteran Kesehatan (Biddokkes) Polda Sulawesi Selatan sebanyak empat jenazah dari jumlah 38 jenazah yang sudah ditemukan.
Kemudian, data sementara dari BPBD setempat tercatat sebanyak 14.438 jiwa dari total 3.627 kepala keluarga (KK) mengungsi. Sebanyak 4.202 unit rumah warga ikut terdampak, juga sembilan unit sekolah, 13 unit rumah ibadah, rinciannya 12 masjid dan satu gereja.
"Fasilitas kesehatan rusak masing-masing satu puskesmas, satu laboratorium Kesda, dan satu unit PSC, serta delapan kantor pemerintahan. Akses jalan yang terdampak, total sepanjang 12,8 kilometer, dan sembilan jembatan mengalami kerusakan," jelas Hamsidar.
Makassar: Basarnas Makassar, Sulawesi Selatan, menyatakan sebanyak 10 orang korban yang dinyatakan hilang belum ditemukan pada operasi pencarian hari ke delapan usai bencana banjir bandang di sebagian wilayah Kabupaten Luwu Utara.
"Hari ini untuk pencarian korban masih nihil. Pencarian akan kembali dilanjutkan besok, Rabu, 22 Juli 2020," kata Humas Basarnas Makassar, Hamsidar, Selasa, 21 Juli 2020.
Selain itu, telah diterima laporan dari warga setempat ada korban seorang perempuan bernama Hamriah berusia 50 tahun asal Desa Radda belum kembali atau dinyatakan hilang.
Data sementara dari posko induk, jumlah korban banjir tercatat 1.591 orang, selamat 1.543 orang, meninggal 38 orang atau tidak ada penambahan, dan dinyatakan dalam pencarian atau hilang bertambah satu orang dengan total 10 orang.
Baca juga:
Polda Sumsel Rehabilitasi 89 Personel Pencandu Narkoba
Sedangkan korban meninggal dunia yang belum terindentifikasi dari Tim Disaster Victim Identification (DVI) Bidang Kedokteran Kesehatan (Biddokkes) Polda Sulawesi Selatan sebanyak empat jenazah dari jumlah 38 jenazah yang sudah ditemukan.
Kemudian, data sementara dari BPBD setempat tercatat sebanyak 14.438 jiwa dari total 3.627 kepala keluarga (KK) mengungsi. Sebanyak 4.202 unit rumah warga ikut terdampak, juga sembilan unit sekolah, 13 unit rumah ibadah, rinciannya 12 masjid dan satu gereja.
"Fasilitas kesehatan rusak masing-masing satu puskesmas, satu laboratorium Kesda, dan satu unit PSC, serta delapan kantor pemerintahan. Akses jalan yang terdampak, total sepanjang 12,8 kilometer, dan sembilan jembatan mengalami kerusakan," jelas Hamsidar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)