Jakarta: Sikap Calon Presiden Gibran Rakabuming Raka saat debat cawapres kedua pada Minggu 21 Januari lalu masih jadi perbincangan hangat. Gelagatnya ramai dikritik karena dinilai tidak etis saat berdebat dengan dua cawapres yang menjadi rivalnya.
Bahkan, bertagar #GibranBukanKami ramai direspons netizen yang ikut mengecam sebagai bentuk penolakan sikap Gibran.
Direktur Democracy and Electoral Empowerment Partnership (DEEP) Neni Nurhayati menyayangkan sikap cawapres Gibran saat debat.
“Gibran saat ini menjadi ikon anak muda di politik, tapi sikapnya saat debat kemarin semakin mengaburkan keterlibatan anak muda yang berkualitas dalam politik,” ujar Neni saat dihubungi, Minggu, 28 Januari 2024.
Baca: Banjir Sentimen Negatif, Ini 6 Daftar Blunder Gibran di Debat Cawapres
Neni mengatakan kematangan menjadi cawapres penting dimiliki setiap calon. “Tingkat kematangan sikap cawapres terlihat. Makanya kenapa undang-undang mengatakan minimal usia 40 tahun,” lanjut Neni.
Sebelumnya, hal senada diungkapkan sastrawan sekaligus peneliti, Okky Madasari, ia mendukung kepemimpinan anak muda, tapi dengan cara dan proses yang tidak melanggar hukum.
“Saya mendukung kepemimpinan anak muda, tapi ketika ada anak muda yang kemampuannya dipaksakan, apalagi dengan repot-repot mengubah aturan demi memberi karpet merah pada dia, jelas keberadaan Gibran akan menjadi sebuah preseden buruk bagi proses demokrasi kita,” ujar Okky, Rabu 24 Januari 2024.
Okky meragukan pemahaman cawapres Gibran tentang hakikat pejabat publik yang seharusnya berbicara soal kebijakan publik dan paradigma pembangunan. “Saya khawatir Gibran belum memahami itu,” ujar Okky.
Jakarta: Sikap Calon Presiden Gibran Rakabuming Raka saat debat cawapres kedua pada Minggu 21 Januari lalu masih jadi perbincangan hangat. Gelagatnya ramai dikritik karena dinilai tidak etis saat berdebat dengan dua cawapres yang menjadi rivalnya.
Bahkan, bertagar #GibranBukanKami ramai direspons netizen yang ikut mengecam sebagai bentuk penolakan sikap Gibran.
Direktur Democracy and Electoral Empowerment Partnership (DEEP) Neni Nurhayati menyayangkan sikap cawapres Gibran saat debat.
“Gibran saat ini menjadi ikon anak muda di politik, tapi sikapnya saat debat kemarin semakin mengaburkan keterlibatan anak muda yang berkualitas dalam politik,” ujar Neni saat dihubungi, Minggu, 28 Januari 2024.
Baca:
Banjir Sentimen Negatif, Ini 6 Daftar Blunder Gibran di Debat Cawapres
Neni mengatakan kematangan menjadi cawapres penting dimiliki setiap calon. “Tingkat kematangan sikap cawapres terlihat. Makanya kenapa undang-undang mengatakan minimal usia 40 tahun,” lanjut Neni.
Sebelumnya, hal senada diungkapkan sastrawan sekaligus peneliti, Okky Madasari, ia mendukung kepemimpinan anak muda, tapi dengan cara dan proses yang tidak melanggar hukum.
“Saya mendukung kepemimpinan anak muda, tapi ketika ada anak muda yang kemampuannya dipaksakan, apalagi dengan repot-repot mengubah aturan demi memberi karpet merah pada dia, jelas keberadaan Gibran akan menjadi sebuah preseden buruk bagi proses demokrasi kita,” ujar Okky, Rabu 24 Januari 2024.
Okky meragukan pemahaman cawapres Gibran tentang hakikat pejabat publik yang seharusnya berbicara soal kebijakan publik dan paradigma pembangunan. “Saya khawatir Gibran belum memahami itu,” ujar Okky.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)