Ilustrasi/ Medcom.id
Ilustrasi/ Medcom.id

Kasus Remaja Depresi karena Disetubuhi Staf Kelurahan Masuk Penyidikan

Hendrik Simorangkir • 15 Mei 2024 16:40
Tangerang: Perkara kasus persetubuhan terhadap MA, remaja putri berusia 17 tahun hingga mengalami depresi masuk dalam penyidikan. Saat ini kepolisian bakal melakukan pemeriksaan psikologi korban.
 
"Untuk perkara tersebut sudah masuk pada proses penyidikan. Terakhir langkah kita adalah koordinasi dengan UPTD PPA untuk membantu pemeriksaan psikologi korban," kata Kasi Humas Polres Tangerang Selatan, AKP Agil, Rabu, 15 Mei 2024. 
 
Baca: Remaja di Tangsel Depresi usai Jadi Korban Dugaan Pemerkosaan Oknum Staf Kelurahan
 
Namun penyidik belum melakukan pemanggilan terhadap pelaku persetubuhan anak dibawah umur tersebut. Kepolisian masih menunggu hasil pemeriksaan psikologis terhadap korban keluar. 
 
"Terkait upaya terhadap terduga pelaku akan dilakukan namun menunggu alat-alat bukti lain yang kuat. Selain itu kami menunggu alat bukti untuk bisa melakukan gelar perkara untuk penetapan tersangka," jelasnya.

Sementara pendamping hukum korban, Muhammad Rizky Firdaus, mengatakan MA saat ini tengah duduk di bangku sekolah menengah atas (SMA). MA menjadi korban persetubuhan oleh pelaku diduga bernama Holid saat duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP), dengan mengimingi diberikan nilai bagus sebelum disetubuhi. 
 
"Kasus persetubuhan yang diduga dilakukan oleh Holid ini terjadi beberapa tahun silam. Saat itu Holid berprofesi sebagai staf kelurahan dan juga Komite sekolah tempat MA belajar," ungkapnya.
 
Rizky menjelaskan saat itu korban diduga mendapat ancaman verbal sebelum terjadi aksi persetubuhan ini. Bahkan korban dibujuk untuk bisa mengerjakan tugas bersama untuk mendapat nilai yang bagus. 
 
"Adanya upaya yang dilakukan pelaku terhadap korban yang dari informasi kami terima dahulu pelaku sebagai komite sekolah membujuk korban untuk mengerjakan tugas bareng agar mendapat nilai bagus," bebernya. 
 
Rizky menuturkan jika pihaknya menerima laporan tersebut setelah korban mengalami pendarahan. Bahkan saat itu kondisi kejiwaan korban terganggu. 
 
"Ibunya datang ke kami dan menceritakan kejadian yang dialami sang anak. Kami prihatin atas sikap pelaku yang sangat biadab ini," ujarnya.
 
Rizky menambahkan jika pihaknya akan mendalami lebih jauh terkait kronologi kejadian tersebut, mengingat korban sudah pulih dan kembali bersekolah. Ia berharap, pihak kepolisian bisa segera menangkap pelaku, lantaran kasus ini sudah berjalan lebih dari satu tahun. 
 
"Kami akan dampingi lagi dan meminta keterangan melihat kondisi korban sudah semakin baik. Polisi bisa melakukan penangkapan dari barang bukti awal yang sudah ada. Kami berharap mereka bekerja secara profesional dalam penanganan kasus ini," ungkapnya. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan