Gunungkidul: Status siaga darurat kekeringan di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) diperpanjang hingga akhir November 2023. Perpanjangan ini mempertimbangkan meluasnya wilayah kekurangan air bersih dan warga terdampak.
“Perpanjangan status siaga darurat berlaku hingga 30 November, secara administratif tengah diproses," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gunungkidul, Sumadi dihubungi, Rabu, 4 Oktober 2023.
Sumadi menerangkan masa status siaga darurat sebelumnya sudah berakhir pada 30 September lalu. Menurutnya, hasil kajian tim BPBD serta sejumlah pertimbangan menunjukkan kemarau masih berpotensi berlangsung hingga beberapa bulan ke depan.
Sampai saat ini, lanjutnya, sebagian masyarakat masih berhadapan dengan persoalan kekurangan air bersih. Dari 18 kecamatan, 16 kecamatan di antaranya memiliki lokasi yang kekurangan air bersih.
"Catatan kami sekitar 118 ribu jiwa di 16 kecamatan alami kekurangan air bersih," ujarnya.
Sementara, dua kecamatan yang tak alami kekurangan air bersih yakni Wonosari dan Playen. Dua kecamatan ini memiliki kemudahan akses PDAM dan sejumlah jaringan air bersih.
"Sisanya, banyak warga yang mengalami kesulitan mendapatkan air bersih,” kata dia.
Sumadi menambahkan dari persiapan 1.060 tangki air bersih telah disalurkan 450 tangki. Selain itu, kata dia, ada juga bantuan air bersih yang disalurkan lewat pihak swasta maupun pihak ketiga.
Gunungkidul: Status siaga
darurat kekeringan di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) diperpanjang hingga akhir November 2023. Perpanjangan ini mempertimbangkan meluasnya wilayah
kekurangan air bersih dan warga terdampak.
“Perpanjangan status siaga darurat berlaku hingga 30 November, secara administratif tengah diproses," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik,
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gunungkidul, Sumadi dihubungi, Rabu, 4 Oktober 2023.
Sumadi menerangkan masa status siaga darurat sebelumnya sudah berakhir pada 30 September lalu. Menurutnya, hasil kajian tim BPBD serta sejumlah pertimbangan menunjukkan kemarau masih berpotensi berlangsung hingga beberapa bulan ke depan.
Sampai saat ini, lanjutnya, sebagian masyarakat masih berhadapan dengan persoalan kekurangan air bersih. Dari 18 kecamatan, 16 kecamatan di antaranya memiliki lokasi yang kekurangan air bersih.
"Catatan kami sekitar 118 ribu jiwa di 16 kecamatan alami kekurangan air bersih," ujarnya.
Sementara, dua kecamatan yang tak alami kekurangan air bersih yakni Wonosari dan Playen. Dua kecamatan ini memiliki kemudahan akses PDAM dan sejumlah jaringan air bersih.
"Sisanya, banyak warga yang mengalami kesulitan mendapatkan air bersih,” kata dia.
Sumadi menambahkan dari persiapan 1.060 tangki air bersih telah disalurkan 450 tangki. Selain itu, kata dia, ada juga bantuan air bersih yang disalurkan lewat pihak swasta maupun pihak ketiga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)