Evakuasi Aris Kalan, pekerja bangunan di Kabupaten Intan Jaya yang dianiaya KKB, Selasa (8/3/2022) ke Nabire. ANTARA/HO-Humas Polda Papua
Evakuasi Aris Kalan, pekerja bangunan di Kabupaten Intan Jaya yang dianiaya KKB, Selasa (8/3/2022) ke Nabire. ANTARA/HO-Humas Polda Papua

KKB Penyerang di Intan Jaya Anak Buah Undius Kogoya

Antara • 09 Maret 2022 21:31
Jayapura: Kelompok kriminal bersenjata (KKB) pelaku penyerangan terhadap Aris Kalan yang merupakan pekerja proyek pembangunan rumah bantuan sosial di Kampung Kumbalagupa, Distrik Sugapa Kabupaten Intan Jaya, Papua, adalah anak buah dari Undius Kogoya.
 
"Dari laporan yang diterima, pelaku penyerangan dua orang merupakan anak buah dari Undius Kogoya," jelas Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri di Jayapura, Rabu malam, 9 Maret 2022.
 
Fakhiri mengakui anggota Polres Intan Jaya kini terus menyelidiki kasus tersebut dan identitas pelaku sudah diketahui. Dari laporan yang diterima insiden yang terjadi Selasa, 8 Maret berawal saat korban bersama rekannya SB melakukan pengecekan terhadap rumah yang telah mereka bangun dengan membuat foto dan penulisan nomor rumah.

Tiba-tiba ada dua orang yang menanyakan keberadaan kepala tukang  yang kemudian dijawab tidak ada. Kata Fakhiri seraya menambahkan saat mereka melakukan penomoran korban dianiaya dengan menggunakan parang dari belakang.
 
Baca: 8 Jenazah Korban KKB di Papua Dimakamkan di Kampung Halaman
 
Mendapat serangan tersebut, korban langsung melarikan diri ke semak-semak. Sedangkan saksi yang juga rekannya berupaya melawan dengan mengambil balok yang ada di halaman.
 
Kedua pelaku kemudian melarikan diri dan dirinya sempat berteriak memanggil dan mencari korban. Namun tidak ketemu hingga akhirnya diberitahu warga bahwa Aris sudah dievakuasi ke puskesmas.
 
Korban Aris setelah ditangani tim medis di Puskesmas Sugapa kemudian dievakuasi ke Nabire dan kini dirawat di RSUD Nabire. Fakhiri mengimbau agar masyarakat terutama yang berada di daerah rawan agar berhati-hati saat beraktivitas.
 
"Tetap waspada saat beraktivitas di luar karena bila lengah maka kita dapat menjadi sasaran kekerasan yang dilakukan KKB," ucap Fakhiri.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan