Gerbang masuk TPST Sampah di Piyungan, Kabupaten Bantul, yang merupakan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) regional di Daerah Istimewa Yogyakarta. (ANTARA/Hery Sidik)
Gerbang masuk TPST Sampah di Piyungan, Kabupaten Bantul, yang merupakan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) regional di Daerah Istimewa Yogyakarta. (ANTARA/Hery Sidik)

Pemulung di TPA Piyungan Alih Profesi Jadi Nelayan

Ahmad Mustaqim • 05 September 2023 17:27
Yogyakarta: Ratusan pemulung di TPA Regional Piyungan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), disebut masih berpikir ulang untuk mengais rezeki di lokasi tersebut. Rencana pembukaan terbatas TPA Piyungan tak membuat mereka semringah. 
 
Ketua Paguyuban Pemulung Mardiko TPA Piyungan, Maryono, mengatakan sudah mendapat informasi rencana pembukaan setelah 5 September 2024. Ia mengatakan sudah banyak pemulung yang memilih mencari mata pencaharian lain. 
 
"Informasi dari operator masih sebagian sampah yang masuk (ke TPA Piyungan)," kata Maryono saat dihubungi, Selasa, 5 September 2023. 
 
Baca: Pemerintah DIY Dorong Penurunan Volume Sampah Anorganik
 

Ia memperkirakan total ada sekitar 400 pemulung yang biasa mengais rezeki di TPA Piyungan. Sampai saat ini, ia menyebut hanya sekitar 300 orang yang masih bertahan. 

"Mereka bergantian (mengambil sampahnya). Asal mereka juga dari berbagai daerah," jelas Maryono.
 
Maryono menyebut sejumlah daerah asal pemulung di TPA Piyungan yakni 
Bangka Belitung, Boyolali, Flores, Magelang, Purwodadi, hingga wilayah Jawa Barat. Para pemulung tersebut ia data untuk antisipasi sesuatu hal yang tak diinginkan. 
 
Menurut dia banyak pemulung masih trauma setelah TPA Piyungan ditutup sejak 23 Juli lalu. Terlebih penutupan sempat 100 persen dalam beberapa waktu. 
 
"Beberapa waktu lalu kan hanya dapat satu sampai dua keranjang ditutup kembali," ungkapnya.
 
Ia mengatakan beberapa pemulung memilih mencari pekerjaan lain dan ada yang kembali ke daerah asal. Beberapa di antaranya, kata dia, menjadi buruh bangunan sampai menjadi nelayan. 
 
"Ada juga yang jualan, kayak kursi dari bambu atau lincak. Ada yang melaut untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga," ujarnya.
 
Baca: Truk Sampah Antre Masuk TPA Darurat Sarimukti
 

Hari ini merupakan hari terakhir penutupan TPA Piyungan. TPA ini ditutup sejak 23 Juli lalu karena sudah over kapasitas. Dampaknya, daerah yang menggantungkan lokasi itu untuk membuang sampah sempat kelimpungan, seperti Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman, dan Kabupaten Bantul. 
 
Dalam perkembangannya, Kota Yogyakarta diberikan kuota 100 ton per hari untuk membuang sampah. Selain itu, sampah-sampah dari 3 wilayah itu menjadi dikelola pemerintah setempat dengan berbagai cara. Sementara, TPA Piyungan diperkirakan dibuka terbatas mulai 6 September 2023.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan