Kudus: Banjir berangsur surut setelah lebih dari dua pekan merendam puluhan desa di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Warga di pengungsian seluruhnya sudah kembali ke rumah masing-masing. Akses jalan yang tergenang juga sudah bisa dilalui kendaraan roda dua.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus, Mundir, mengatakan pagi ini 152 warga Kecamatan Jati kembali ke rumah masing-masing. Mereka merupakan pengungsi terakhir yang meninggalkan pengungsian.
“Pagi ini sudah tidak ada pengungsi, warga Desa Tanjung Karang dan Jati Wetan sudah kembali ke rumah masing-masing,” ujar Mundir, Jumat, 17 Maret 2023.
Meski warga di pengungsian sudah kembali ke rumah, bukan berarti banjir di wilayah permukiman benar-benar kering. Genangan di wilayah permukiman dan jalan-jalan desa masih ada. Hanya saja, saat ini ketinggian air kurang dari 20 sentimeter.
“Kalau surut keseluruhan belum. Hanya kegiatan masyarakat sudah dapat berjalan. Akses jalan transportasi roda dua dan roda empat sudah bisa dilalui,” kata Mundir.
Banjir di Kota Kretek terjadi sejak akhir Februari 2023. Banjir ini merupakan banjir ketiga kali pada triwulan pertama 2023.
Banjir kali ini berdampak pada 22.378 warga di lima kecamatan. Sebanyak 2.381 rumah warga terendam. Selain itu, banjir juga merendam area persawahan seluas 5.101 hektare.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Kudus:
Banjir berangsur surut setelah lebih dari dua pekan merendam puluhan desa di Kabupaten Kudus,
Jawa Tengah. Warga di pengungsian seluruhnya sudah kembali ke rumah masing-masing. Akses jalan yang tergenang juga sudah bisa dilalui kendaraan roda dua.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus, Mundir, mengatakan pagi ini 152 warga Kecamatan Jati kembali ke rumah masing-masing. Mereka merupakan pengungsi terakhir yang meninggalkan pengungsian.
“Pagi ini sudah tidak ada pengungsi, warga Desa Tanjung Karang dan Jati Wetan sudah kembali ke rumah masing-masing,” ujar Mundir, Jumat, 17 Maret 2023.
Meski warga di pengungsian sudah kembali ke rumah, bukan berarti banjir di wilayah permukiman benar-benar kering. Genangan di wilayah permukiman dan jalan-jalan desa masih ada. Hanya saja, saat ini ketinggian air kurang dari 20 sentimeter.
“Kalau surut keseluruhan belum. Hanya kegiatan masyarakat sudah dapat berjalan. Akses jalan transportasi roda dua dan roda empat sudah bisa dilalui,” kata Mundir.
Banjir di Kota Kretek terjadi sejak akhir Februari 2023. Banjir ini merupakan banjir ketiga kali pada triwulan pertama 2023.
Banjir kali ini berdampak pada 22.378 warga di lima kecamatan. Sebanyak 2.381 rumah warga terendam. Selain itu, banjir juga merendam area persawahan seluas 5.101 hektare.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)