Jakarta: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, membeberkan solusi penanganan banjir yang melanda Kecamatan Sembakung mulai dari pembuatan tanggul hingga relokasi warga.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Nunukan Arief Budiman mengungkap Kecamatan Sembakung merupakan wilayah hilir yang sering tergenang bila menerima banjir kiriman dari Malaysia.
"Salah satu solusi untuk penanganan banjir di Sembakung, pertama kita perlu membuat tanggul atau semacam dam penahan air sehingga air banjir dari yang turun dari Malaysia bisa terkontrol, enggak semua turun ke Indonesia," ujar dia, Rabu, 28 September 2023.
Selain itu, kata dia, perlu adanya pengerukan sedimen di aliran sungai di Kecamatan Sembakung, lantaran sudah mengalami pendangkalan dan pembangunan kanal atau pintu air untuk mempercepat air banjir keluar dari wilayah tergenang.
Selain itu, lanjutnya, relokasi warga menjadi jalan terakhir yang bisa ditempuh untuk mengatasi banjir di daerah itu.
Ia mengatakan permohonan relokasi sudah diajukan ke pemerintah pusat untuk dua desa paling terdampak parah, yakni Desa Atap dan Tunjung.
Sekitar 200 kepala keluarga di daerah itu, ujar dia, telah siap untuk mengungsi karena sudah jenuh dengan kondisi banjir yang dialami.
Namun, kata dia, kendala yang dihadapi, yakni para warga meminta lahan yang sudah bersertifikat. Masalahnya, 98 persen dari wilayah Nunukan masih berupa hutan.
"Akhirnya banyak tinggal di pinggir-pinggir sungai itu, tapi itu sudah masuk konsesi perusahaan. Jadi penting untuk dipikirkan, bagaimana memindahkan warga kita ke tempat yang lebih tinggi," ujar Arief.
Jakarta: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, membeberkan
solusi penanganan banjir yang melanda Kecamatan Sembakung mulai dari pembuatan tanggul hingga relokasi warga.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Nunukan Arief Budiman mengungkap Kecamatan Sembakung merupakan wilayah hilir yang sering tergenang bila menerima banjir kiriman dari Malaysia.
"Salah satu solusi untuk penanganan banjir di Sembakung, pertama kita perlu membuat tanggul atau semacam dam penahan air sehingga air banjir dari yang turun dari Malaysia bisa terkontrol, enggak semua turun ke Indonesia," ujar dia, Rabu, 28 September 2023.
Selain itu, kata dia, perlu adanya pengerukan sedimen di aliran sungai di Kecamatan Sembakung, lantaran sudah mengalami pendangkalan dan pembangunan kanal atau pintu air untuk mempercepat air banjir keluar dari wilayah tergenang.
Selain itu, lanjutnya, relokasi warga menjadi jalan terakhir yang bisa ditempuh untuk mengatasi banjir di daerah itu.
Ia mengatakan permohonan relokasi sudah diajukan ke pemerintah pusat untuk dua desa paling terdampak parah, yakni Desa Atap dan Tunjung.
Sekitar 200 kepala keluarga di daerah itu, ujar dia, telah siap untuk mengungsi karena sudah jenuh dengan kondisi banjir yang dialami.
Namun, kata dia, kendala yang dihadapi, yakni para warga meminta lahan yang sudah bersertifikat. Masalahnya, 98 persen dari
wilayah Nunukan masih berupa hutan.
"Akhirnya banyak tinggal di pinggir-pinggir sungai itu, tapi itu sudah masuk konsesi perusahaan. Jadi penting untuk dipikirkan, bagaimana memindahkan warga kita ke tempat yang lebih tinggi," ujar Arief.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)