Jakarta: Sebanyak 350 siswa SMAN 21 Bandung gagal diberangkatkan karya wisata (study tour) ke Yogyakarta karena dana kegiatan senilai Rp400 juta dibawa kabur pihak agen travel.
Ketua OSIS SMAN 21 Bandung, Fazha Raditya Gibran, mengatakan setiap siswa yang ingin mengikuti study tour diminta untuk membayar Rp1,3 juta. Jika diakumulasikan, total uang yang dikumpulkan adalah Rp419 juta.
Uang tersebut sudah terkumpul sejak dua bulan lalu. Namun, menjelang hari keberangkatan, tiba-tiba pihak sekolah memberi kabar bahwa kegiatan study tour diundur. Dari hasil penelusuran, uang yang telah terkumpul tersebut diduga dibawa kabur oleh pihak agen travel.
Penjelasan agen travel
Tour Manager travel GTI, Jimmy Tanumihardja, menjelaskan bahwa perjanjian awal dengan pihak sekolah telah disepakati. Pembayaran study tour harus dilakukan melalui rekening perusahaan.
Kedua belah pihak juga telah menyepakati pembayaran awal Rp10 juta dan pelunasan akan dilakukan maksimal H-4 keberangkatan. Mendekati jadwal keberangkatan, pihak agen travel meminta konfirmasi ke pihak sekolah terkait pelunasan. Namun, pihak sekolah mengaku sudah melunasi biaya akomodasi lengkap dengan menunjukkan bukti pembayaran.
Baca juga: Vaksinasi Polio Putaran Pertama di Kota Bandung Tak Mencapai Target
Namun, Jimmy mengatakan uang pelunasan ditransfer ke bagian marketing yang juga merangkap sebagai tour leader dari GTI, bukan ke rekening yang sudah disepakati di awal.
"Dari pihak sekolah mentransfer ke rekening tour leader (berinisial) TL. Padahal, di MoU sudah dijelaskan bahwa pembayaran harus melalui rekening yang sudah ditentukan," kata Jimmy.
Akibat kasus ini, Jimmy mengaku merasa dirugikan. Pasalnya, ia mengaku sudah menyetor deposit kebutuhan hotel dan lainnya.
“Saya merasa dirugikan karena saya sudah deposit segala macam, buat hotel, semua sudah saya bayar. Hilang semua, hangus. Berita yang beredar, saya dianggap mengambil uang, padahal itu kesalahan besar. Bagian keuangan (sekolah) berani mentransfer kepada tour leader,” kata dia.
Pelaku sudah ditangkap
Saat ini, pelaku yang membawa kabur dana study tour SMAN 21 Bandung tersebut telah ditangkap. Pelaku berinisial CL itu adalah seorang perempuan.
Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Budi Sartono mengatakan, CL ditangkap di Cilengkrang, Bandung, Rabu, 24 Mei 2023 sekitar pukul 23.00 WIB.
"Pelakunya telah kami amankan, inisial CL yang diduga melakukan penipuan atau penggelapan uang travel untuk kegiatan anak SMAN 21 Bandung ke Jogja," kata kepada Kombes Pol Budi di Mapolrestabes Bandung, Kamis, 25 Mei 2023.
Budi juga mengatakan, pelaku merupakan pegawai freelance GTI. Pihaknya saat ini masih memeriksa secara mendalam kasus tersebut di Polrestabes Bandung.
"Hari ini kita laksanakan pemeriksaan mendalam dulu di Polrestabes. Kita telusuri uangnya ke mana saja, motifnya apa, sehingga yang bersangkutan menggelapkan uang tersebut," lanjutnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Jakarta: Sebanyak 350 siswa
SMAN 21 Bandung gagal diberangkatkan karya wisata (
study tour) ke Yogyakarta karena dana kegiatan senilai Rp400 juta dibawa kabur pihak agen
travel.
Ketua OSIS SMAN 21 Bandung, Fazha Raditya Gibran, mengatakan setiap siswa yang ingin mengikuti
study tour diminta untuk membayar Rp1,3 juta. Jika diakumulasikan, total uang yang dikumpulkan adalah Rp419 juta.
Uang tersebut sudah terkumpul sejak dua bulan lalu. Namun, menjelang hari keberangkatan, tiba-tiba pihak sekolah memberi kabar bahwa kegiatan
study tour diundur. Dari hasil penelusuran, uang yang telah terkumpul tersebut diduga dibawa kabur oleh pihak agen
travel.
Penjelasan agen travel
Tour Manager
travel GTI, Jimmy Tanumihardja, menjelaskan bahwa perjanjian awal dengan pihak sekolah telah disepakati. Pembayaran
study tour harus dilakukan melalui rekening perusahaan.
Kedua belah pihak juga telah menyepakati pembayaran awal Rp10 juta dan pelunasan akan dilakukan maksimal H-4 keberangkatan. Mendekati jadwal keberangkatan, pihak agen
travel meminta konfirmasi ke pihak sekolah terkait pelunasan. Namun, pihak sekolah mengaku sudah melunasi biaya akomodasi lengkap dengan menunjukkan bukti pembayaran.
Namun, Jimmy mengatakan uang pelunasan ditransfer ke bagian marketing yang juga merangkap sebagai
tour leader dari GTI, bukan ke rekening yang sudah disepakati di awal.
"Dari pihak sekolah mentransfer ke rekening
tour leader (berinisial) TL. Padahal, di MoU sudah dijelaskan bahwa pembayaran harus melalui rekening yang sudah ditentukan," kata Jimmy.
Akibat kasus ini, Jimmy mengaku merasa dirugikan. Pasalnya, ia mengaku sudah menyetor deposit kebutuhan hotel dan lainnya.
“Saya merasa dirugikan karena saya sudah deposit segala macam, buat hotel, semua sudah saya bayar. Hilang semua, hangus. Berita yang beredar, saya dianggap mengambil uang, padahal itu kesalahan besar. Bagian keuangan (sekolah) berani mentransfer kepada
tour leader,” kata dia
.
Pelaku sudah ditangkap
Saat ini, pelaku yang membawa kabur dana
study tour SMAN 21 Bandung tersebut telah ditangkap. Pelaku berinisial CL itu adalah seorang perempuan.
Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Budi Sartono mengatakan, CL ditangkap di Cilengkrang, Bandung, Rabu, 24 Mei 2023 sekitar pukul 23.00 WIB.
"Pelakunya telah kami amankan, inisial CL yang diduga melakukan penipuan atau penggelapan uang travel untuk kegiatan anak SMAN 21 Bandung ke Jogja," kata kepada Kombes Pol Budi di Mapolrestabes Bandung, Kamis, 25 Mei 2023.
Budi juga mengatakan, pelaku merupakan pegawai
freelance GTI. Pihaknya saat ini masih memeriksa secara mendalam kasus tersebut di Polrestabes Bandung.
"Hari ini kita laksanakan pemeriksaan mendalam dulu di Polrestabes. Kita telusuri uangnya ke mana saja, motifnya apa, sehingga yang bersangkutan menggelapkan uang tersebut," lanjutnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)