Foto kerusakan lahan di kawasan wisata Rancaupas, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, sesudah dan sebelum proses rehabilitasi. (ANTARA/HO-Perhutani Alam Wisata)
Foto kerusakan lahan di kawasan wisata Rancaupas, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, sesudah dan sebelum proses rehabilitasi. (ANTARA/HO-Perhutani Alam Wisata)

Kawasan Rancaupas Bandung Kembali Menghijau usai 'Digilas' Komunitas Motor

Antara • 07 April 2023 19:35
Bandung: PT Perhutani melalui anak perusahaannya yakni PT Perhutani Alam Wisata menunjukkan lahan kawasan wisata Rancaupas, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, yang kembali menghijau pasca-kerusakan akibat kegiatan motor trail pada Minggu, 5 Maret 2023.
 
Direktur Utama PT Perhutani Alam Wisata Lucy Mardijana mengatakan pasca-kerusakan itu pihaknya melakukan penanaman bibit guna merehabilitasi lahan tersebut.
 
Penanaman bibit itu pun menurutnya menggandeng berbagai pihak, mulai dari pecinta alam, warga lokal, hingga lembaga lainnya.
 
"Semoga langkah-langkah rehabilitasi lingkungan yang dilakukan dan peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan," kata Lucy, Jumat, 7 April 2023.
 
Adapun sebagian lahan yang rusak itu berlokasi di dekat akses menuju kawasan hutan yang ada di Rancaupas. Area yang rusak itu sebelumnya menjadi trek bagi ratusan motor trail untuk masuk ke area tersebut.
 
Baca juga: Catut Logo Pemkab Bandung, Diduga Komunitas Motor Trail Acak-Acak Tanaman Langka di Rancaupas

Dalam foto yang ditunjukkan oleh PT Perhutani Alam Wisata, tampak lahan yang sebelumnya rusak itu kini telah kembali tumbuh rumput hijau meski belum setinggi semak-semak di sekelilingnya.
 
Lucy pun memastikan kini kawasan wisata Rancaupas sudah bisa dibuka untuk dikunjungi wisatawan. Namun, kata dia, area yang direhabilitasi itu pun bersifat terbatas dan tak bisa dikunjungi wisatawan.
 
Menurutnya Rancaupas kembali bisa menerima kunjungan wisata itu karena pihaknya tidak ingin perekonomian masyarakat di sekitar Rancaupas menjadi menurun karena tidak ada wisatawan.
 
"Kita sangat paham di situ banyak pedagang masyarakat sekitar yang berjualan, otomatis sangat mengandalkan operasional tempat wisata. Kalau kita tutup terus, lama-lama perekonomian akan mati," ucap dia.
 
Dengan mulai pulihnya lahan tersebut, dia berharap pengelolaan tempat wisata bisa seimbang antara bisnis, pemberdayaan masyarakat, serta pelestarian lingkungan.
 
"Pengelola destinasi wisata alam dapat melakukan kegiatan pariwisata secara lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan, dengan memperhatikan dampaknya terhadap lingkungan di sekitar area hutan. Dengan pengelolaan yang baik, kualitas lingkungan dapat terjaga dan tetap lestari," jelasnya.
 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan